Jakarta, Aktual.com – Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Muhammad Agung Budijono, menjelaskan, motif Jaelani membunuh Suminih dikarenakan kesal kepada korban yang dianggap menjadi sumber masalah.

“Ingat semua masalahnya, kemudian tersangka menganggap Suminih jadi sumber masalah dia jadi terlalu kesal, akhirnya diambil jalan pendek. Suminih dibunuh dengan senjata tajam,” ungkap dia di Polres Jakarta Timur, Selasa (14/6).

Dari penuturan pelaku, korban sering mengeluhkan permasalahan hutang kepada dirinya yang mencapai Rp46 juta kepada rentenir, sehingga membuat dirinya tidak nyaman. Padahal, pelaku sendiri memiliki masalah yang bertumpuk. Terlebih, istri pelaku menyimpan cemburu kepada korban lantaran hubungan yang terlalu dekat dengan pelaku.

“Jadi si korban ini sering curhat ke pelaku tentang hutang-hutangnya ke rentenir, dan pelaku merasa tidak nyaman atas curhatan korban,” tambah Agung.

Agung melanjutkan, pelaku sempat meminta korban untuk melakukan suatu ritual. Korban yang berharap Jaelani bisa melunasi hutannya itu pun menuruti permintaan pelaku. Namun sayangnya, hal itu hanyalah modus pelaku untuk membunuh korban.

“Tersangka menyuruh korban meditasi. Saat korban posisi bersila, pelaku mendorong korban sampai rebahan terlentang. Setelah itu tersangka langsung mengambil pisau dan melakukan pembunuhan itu kepada korban,” terang dia.

Setelah korban tewas akibat luka robek di leher, mayat Suminih langsung diseret ke dalam parit. Jaelani kemudian pergi untuk menghilangkan jejak sambil membawa tas korban yang di dalamnya terdapat dompet berisi uang Rp200 ribu dan dua buah ponsel. (Baca: Polres Jaktim Bekuk Pelaku Pembunuhan di Jawa Tengah)

“Barang bukti pisau dibuang tersangka di sebuah kali dari atas jembatan. Tas dibuang, isinya uang dan hp diambil. Dalam pemeriksaan, tersangka juga mengaku sudah berniat membunuh saat korban mengajak bertemu. Tersangka juga telah menyiapkan pisau yang dibungkus kertas bekas Hiu (kemenyan),” jelasnya.

Esok harinya, Jaelani melarikan diri ke Indramayu, Jawa Barat ke rumah istri keduanya. Namun, polisi dapat melacak Jaelani berkat handphone korban yang dibawanya.

Suminih ditemukan tewas mengenaskan di dalam parit samping perumahan Mutiara Sanggraha, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu (11/6). Suminih dibunuh Jaelani yang merupakan teman pria korban pada Rabu (8/6).

Artikel ini ditulis oleh: