Wakil Ketua MPR RI yang juga anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW). ANTARA/Melalusa Suathira K/am.
Wakil Ketua MPR RI yang juga anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW). ANTARA/Melalusa Suathira K/am.

Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), mendorong peningkatan kualitas layanan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2026. Ia juga menyatakan dukungannya terhadap penambahan kuota petugas haji yang berasal dari kalangan mahasiswa Indonesia di Timur Tengah.

Menurut HNW, mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Timur Tengah memiliki kemampuan bahasa Arab, memahami tata cara berhaji, serta mengenal budaya Arab Saudi dengan baik. Selain itu, mereka juga memiliki kondisi fisik yang kuat untuk membantu jamaah secara optimal.

“Saya minta Menteri Haji mempertimbangkan aspirasi para mahasiswa di Timur Tengah itu dengan melakukan recruiting mahasiswa Indonesia di Timur Tengah sebagai tenaga musim yang mendampingi para jemaah haji. Karena selain soal profesionalitas mereka, juga bahwa pelibatan mereka sangat bermanfaat mendukung urusan keberlangsungan pendidikan mereka sebagai kader ulama penerus bangsa,” ujar HNW dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan HNW dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI terkait Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji pada Rabu (5/11). Ia menilai kebijakan ini perlu diperjuangkan untuk meningkatkan mutu layanan haji, sekaligus menindaklanjuti aspirasi mahasiswa Indonesia di Timur Tengah yang banyak disampaikan kepadanya.

Usulan HNW itu pun diterima dan disepakati dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Haji dan Umrah. Dalam hasil rapat disimpulkan bahwa Kementerian Haji dan Umrah perlu meningkatkan rekrutmen petugas haji dari kalangan mahasiswa Indonesia di Timur Tengah.

“Alhamdulillah, semoga hal ini benar-benar bisa diimplementasikan dengan baik. Dan kepada para mahasiswa Timur Tengah yang nantinya menjadi tenaga pendukung haji agar juga melaksanakan amanah ini dengan yang terbaik, melayani jemaah haji Indonesia sepenuh hati,” lanjutnya.

Selain itu, HNW juga menyoroti persoalan kartu Nusuk yang sebelumnya menyulitkan jamaah haji Indonesia. Ia menegaskan agar permasalahan serupa tidak terjadi kembali dan meminta agar kartu tersebut dibagikan sejak jamaah masih berada di embarkasi di Indonesia.

Diketahui, pada musim haji 2025, banyak jamaah yang mengalami kesulitan masuk ke Mekkah maupun Masjidil Haram karena keterlambatan distribusi kartu Nusuk akibat miskoordinasi antara pemerintah Indonesia dan pihak syarikah.

“Pada haji tahun depan, Kemenhaj harus memastikan agar tidak terjadi lagi permasalahan dengan syarikah seperti yang terjadi pada tahun yang lalu. Maka pada rapat tadi disepakati agar Kemenhaj mengupayakan pembagian kartu Nusuk bagi jemaah haji dilakukan sejak mereka berada di embarkasi di Indonesia, dan agar syarikah betul memberikan pelayanan yang terbaik kepada jemaah haji. Hal yang disepakati menjadi keputusan rapat yang mengikat, dan karenanya harus dilaksanakan oleh Kementerian Haji dan Umrah,” pungkas HNW.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain