Jakarta, Aktual.com – Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR Ahmad Basarah mengatakan, sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika bukan hanya menjadi tugas MPR RI ataupun pemerintah. Terlebih, bagaimana Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi acuan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.

“Tidak mungkin ideolagi Pancasila yang menjadi panduan hidup berbangsa dan bernegara hanya disosialisasikan MPR dan UKP PIP saja, tetapi pemantapan ideologi bangsa semacam ini adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Basarah saat pidato penutupan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode Outbound untuk kalangan mahasiswa yang berlangsung sejak 15 September 2017 di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (17/9) malam.

Menurut dia, pelestarian negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila ini hanya bisa dijamin kepastiannya dan kelanggengannya, jika pemimpinnya mengenal jati diri bangsanya sendiri, termasuk mengenal ideologi bangsanya. “Tidak ada negara besar di dunia yang bangsanya tidak mengenal jati diri bangsanya sendiri,” sebut Basarah.

Dihadapan ratusan peserta Outbound itu, Basarah juga menjelaskan bahwa memang benar sosialisasi ini sudah dilakukan sejak 2012, tapi berdasarkan UU No. 27 Tahun 2009 yang wajib disosialisasi waktu itu adalah pasal-pasal dalam UUD Tahun 1945 yang telah diubah.

Akan tetapi, kata politkus PDI Perjuangan itu, Ketua MPR RI periode 2009-2014 Taufik Kiemas (Alm) menganggap ada yang lebih penting untuk disosialisasikan kepada bangsa Indonesia daripada sekedar UUD 1945 hasil perubahan. Menurut Basarah, hal itu tak lain adalah Pancasila sebagai dasar Negara, dan kemudian dalam perkembangannya diperkuat lagi dengan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu