Beranda Life Kesehatan Muhammadiyah Sebut Merokok Sebabkan Biaya Kesehatan Nasional yang Besar

Muhammadiyah Sebut Merokok Sebabkan Biaya Kesehatan Nasional yang Besar

Jakarta, aktual.com – Muhammadiyah konsisten menilai merokok sebagai aktivitas yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Karena itu, Muhammadiyah tetap menganggap merokok sebagai perbuatan yang dilarang oleh agama. Terlebih, Nabi Muhammad juga melarang umatnya membahayakan diri sendiri dan orang lain.

“Merokok ternyata menjadi bagian dari aktivitas yang membahayakan, termasuk kepada orang yang tidak merokok ketika dia sedang berada di lingkungan yang sedang merokok,” kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana, dr. Agus Taufiqurrahman pada Rabu (31/5) kemarin.

Agus pun menjelaskan fakta merokok yang menjadi penambah faktor resiko terjadinya stroke, kardiovaskuler, dan kanker pada manusia. Tiga penyakit tersebut, ungkapnya, merupakan masalah kesehatan yang sangat serius.

“Serius bukan hanya karena menyangkut urusan nyawa, karena saat ini sebagai penyumbang angka kematian yang tinggi. Tetapi serius pula dari dampak biaya untuk mengobati ketiga penyakit besar yang berhubungan erat dengan konsumsi tembakau itu,” jelasnya seperti dikutip dari situs Muhammadiyah.

Karena itu, Muhammadiyah selalu berusaha mengambil sikap yang benar dan terarah supaya umat terlindungi dari bahaya tembakau yang dikonsumsi melalui aktivitas merokok. Sebab, aktivitas merokok bukan hanya berdampak negatif pada pelaku, tetapi juga pada orang disekelilingnya.

Muhammadiyah pun berupaya menggerakkan seluruh potensi yang dimilikinya. Bukan hanya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang kesehatan, tetapi juga bidang pendidikan, sosial dan lainnya.

“Tetapi lebih dari itu, Muhammadiyah juga melibatkan majelis dan lembaga lain dalam rangka penekanan terhadap dampak negatif tembakau ini. Karena kita tahu penanggulangan dampak ini tidak sederhana,” katanya.

Meski demikian, Muhammadiyah tetap berusaha agar para petani tembakau terhindar dari kerugian atas kebijakan atau sikap yang diambil oleh Muhammadiyah. Salah satu caranya dengan mengkonversi usaha petani tembakau ke bentuk usaha lainnya.

“Karena ada petani-petani yang perlu kita lakukan pendampingan agar bisa konversi dari petani tembakau ke usaha lain yang juga memiliki nilai produktif,” tutur dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Megel Jekson