Yogyakarta, Aktual.co — Musim kemarau panjang yang terjadi hingga saat ini mengakibatkan debit aliran air sungai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menurun drastis. Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DIY, Yohanes Wibisono menyebut, penurunan debit air di DIY rata-rata  mencapai sekitar 60 persen. 
“Seperti di daerah-daerah lain, setiap musim kemarau seperti ini debit air sungai selalu mengalami penurunan. Khusus di DIY sendiri penurunan debit air atau muka air sungai rata-rata mencapai sekitar 60 persen,” ujarnya didampingi seksi operasi dan pengelolaan data balai PSDA DIY, Tri Wartono di Yogyakarta, Jumat (31/10). 
Penurunan debit air sungai tersebut dikatakan mulai terjadi sejak beberapa bulan terakhir dan terus meningkat hingga bulan September lalu. Hal itu terjadi hampir di semua sungai seperti sungai Progo, Opak, Oya dan sungai-sungai kecil lain seperti sungai Code, Winongo, Gajahwong dan sebagainya. 
Penurunan debit air sungai di DIY tersebut dikatakan berdampak pada penurunan suplai air irigasi hingga tidak teralirinya sawah-sawah petani di DIY. Pasalnya sejumlah aliran sungai seperti sungai Progo merupakan sumber suplai air irigasi utama bagi puluhan ribu hektar lahan pertanian di DIY. 
“Tentu penurunan debit air sungai ini berdampak pada berkurangnya suplai air irigasi terhadap sawah-sawah atau lahan pertanian di DIY. Namun hal itu tidak terlalu berpengaruh signifikan karena petani sudah biasa menerapkan pola bercocok tanam palawija saat musim kemarau seperti ini,” katanya. 
Diperkirakan kondisi semacam ini akan berlangsung hingga datangnya musim hujan.