Sigi, Aktual.com — Petani di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada musim panen kali ini banyak yang mengalami gagal panen akibat dampak musim kemarau.

“Hanya sebagian kecil petani yang panen. Itupun hasilnya turun drastis,” kata Marantika, Ketua Kelompok Tani Imanuel di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Senin (24/8).

Ia mengatakan kemarau yang sudah berlangsung beberapa bulan terakhir ini, tidak hanya berpengaruh besar terhadap tanaman pangan, tetapi juga perkebunan.

Selain banyak sawah petani yang tidak menghasilkan buah, juga tanaman kakao dan cengkih banyak mati karena kemarau.

Menurut dia, jika kemarau terus berlangsung, dipastikan para petani menderita kerugian besar.

Sekitar 95 persen dari sekitar 1.700 jiwa warga Lembantongoa adalah petani. Komoditi yang selama ini menjadi sumber utama ekonomi warga desa itu adalah padi sawah, kakao, kopi dan cengkih.

Sementara selama tiga bulan ini, rata-rata hasil pertanian, khususnya padi sawah gagal panen.

“Begitu pula tanaman kopi, kakao dan cengkih banyak mati karena kemarau,” kata Marantika.

Hal senada juga disampaikan Hubert Supari (56), seorang anggota kelompok petani Desa Lembantongoa. Ayah lima putra itu membenarkan sebagian besar petani gagal panen.

“Sebenarnya air irigasi cukup. Tetapi karena kemarau lama menyebabkan padi banyak tidak berbuah dan ada pula yang mati,” katanya.

Hubert mengaku musim panen kali ini memang sangat mengecewakan. “Saya masih bisa panen, meski hasilnya turun drastis biasanya sampai 700 kg dalam bentuk beras, tetapi sekarang hanya sekitar 400 kg saja,” katanya.

Dia berharap pada musim tanam berikutnya, kondisi cuaca sudah kembali normal sehingga para petani bisa menanam lagi.

Artikel ini ditulis oleh: