Sampit, Aktual.com – Menurunnya intensitas hujan dua pekan terakhir membuat potensi kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kembali meningkat.
“Beberapa hari ini mulai ada kebakaran lahan. Jumat siang kemarin, kebakaran lahan terlihat di lahan kosong di kawasan Jalan Sudirman, tapi lokasinya cukup jauh dari badan jalan. Makin jarang hujan, dikhawatirkan akan makin marak kebakaran lahan,” kata Muhammad warga Jalan Sawit Raya Sampit, Sabtu (27/6).
Saat curah hujan berkurang seperti sekarang ini, memang sering dimanfaatkan untuk membersihkan lahan dengan cara dibakar. Meski pemerintah daerah sudah melarang pembakaran lahan, namun cara pembersihan lahan yang dinilai praktis dan sudah dilakukan masyarakat sejak dulu itu, masih sulit dihindarkan.
Namun banyak pula masyarakat yang memprotes pembersihan lahan dengan cara dibakar. Sebab tidak jarang pembakaran itu tidak diawasi sehingga api menjadi tidak terkendali dan menjalar ke lahan, bahkan kebun milik warga lainnya.
“Saat kemarau tahun lalu kami sampai tidur di kebun karena api dari lahan kosong di sekitar kebun orangtua saya di Kota Besi, terus menjalar. Satu orang yang membakar lahan, tapi yang lain jadi ikut repot,” kata Toto warga Kecamatan Kota Besi.
Artikel ini ditulis oleh: