Buruh mengangkut ikan dengan becak mesin di pelabuhan perikanan Lampulo, Banda Aceh, Kamis (22/1). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, fenomena El Nino diprediksi hingga April 2016 di Indonesia, tidak hanya berdampak negatif, namun juga memberikan dampak positif pada hasil tangkapan ikan nelayan melimpah, karena lautan Indonesia mengalami proses pendinginan dan terjadinya penumbuhan klorofil terutama di barat Sumatera dan selatan Jawa. ANTARA FOTO/Ampelsa/nz/16

Jakarta, Aktual.com — Pemerintah terus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di pulau terluar dan terdepan, khususnya yang masyarakat yang menggantungka hidupnya serta bergerak disektor perikanan dan kelautan.

Hal ini dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi sesuai nawacita pemerintahan Jokowi membangun ekonomi dari sektor kemaritiman.

Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sekretaris Jenderal KKP, Sjarief Widjaja menyatakan, guna mendukung hal tersebut, nelayan yang berada di 15 Pulau terluar dan terdepan Indonesia boleh melakukan ekspor langsung ke luar negeri tanpa harus melalui pusat atau ke Jakarta.

“Jadi para nelayan di beberapa pulau tersebut kita bolehkan melakukan ekspor langsung tanpa harus mengirimkan dulu hasil tangkapannya ke Jakarta dan Surabaya. Kebijakan ini akan kita berlakukan ke 15 daerah terdepan di Indonesia,” katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di kantor KKP, Jakarta, Selasa (8/3).

Lima belas daerah yang dimaksud tersebut yakni, Kabupaten Morotai, Biak Numfor, Sarmi, Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat, Natuna, Nunukan, Tual, Simeule, Kepualauan Mentawai, Rote Ndao, Kepulauan Talaud, Merauke, Kepulauan Sangihe, dan Mimika.

“Jadi 15 daerah tersebut akan menjadi Sentra KP untuk tahun 2016. Kita berharap dalam waktu dekat daerah tersebut bisa segera melakukan ekspor langsung ke luar negeri,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka