Sejak perdagangan Senin pagi, rupiah depresiatif. Sentimen menguatnya ekonomi AS timbul, menyusul membaiknya data ekonomi AS, seperti tingkat pengangguran yang turun ke 3,9 persen dan juga “Non-Farm Payrolls” (NFP) Amerika Serikat selama April naik 164 ribu.
Disinggung apakah depresiasi rupiah juga disebabkan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2018 yang di bawah perkiraan berbagai konsensus termasuk perkiraan BI, Dody tidak menjawab.
Di pasar spot, kurs dolar AS terhadap rupiah sore ini menembus level psikologis Rp14.000. Dolar AS merangkak naik dari level sebelumnya yang diperdagangkan Rp13.995.
Mata uang Garuda kemudian berangsur menguat. Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak di Rp13.973.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar rupiah sebesar Rp13.956 per dolar AS melemah dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.943 per dolar AS.[ant]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid