Pada usia 70, Fusajiro memutuskan untuk pensiun dan mengangkat menantu angkatnya Sekiryo Kaneda (yang mengubah namanya menjadi Sekiryo Yamauchi) untuk mengambil alih bisnisnya pada tahun 1929.
Di bawah kepemimpinan Sekiryo, Nintendo berusaha untuk memperluas jangkauan perusahaan dengan membuat sebuah perushaaan joint venture bernama Yamauchi Nintendo & Company pada tahun 1933 dan membentuk distributor permainan kartu bernama Marufuku Company, Ltd.
Sekiryo yang mengalami stroe pada tahun 1949 memutuskan untuk mengangkat cucunya Hiroshi Yamauchi untuk mengambil alih Nintendo. Kurangnya pengalaman Hiroshi dalam mengelola perusahaan membuat karyawan membencinya.
Ia kemudian memutuskan untuk memecat setiap karyawan yang bersebrangan dengan dirinya. Meski terkesan otorites, kebijakan Hiroshi tersebut berhasil membawa Nintendo mendominasi industri permainan kartu di Jepang.
Ia berhasil membawa Nintendo menjadi perusahaan publik yang menjual sahamnya di pasar saham Jepang. Ia juga berhasil menjadi perusahaan Jepang pertama yang mendapatkan lisensi karakter Disney di Jepang.
Artikel ini ditulis oleh: