Serangkain keberhasilan tersebut membuat Hiroshi membawa Nintendo untuk berekspansi ke pasar yang berada di luar industri Nintendo berada selama ini., seperti layanan taksi, hotel, dan bahkan industri makanan, yang semuanya berakhir dengan kegagalan.

Sayangnya, kali ini keberuntungan tidak memihak Nintendo. Industi bisnis permainan kartu ada titik jenuhnya. Pembelian permainan kartu di Jepang terus mengalami penurunan yang membuat harga saham Nintendo turun dari 900 menjadi 60 Yen. Hal ini membuat Nintendo berada diambang kebangkrutan.

Seorang teknisi kelas rendah di pabrik Nintendo, Gunpei Yokoi, menginspirasi Hiroshi untuk memproduksi secara massal mainan lengan buatan yang dibuat oleh Yokoi dan menamai lengan buatan tersebut dengan nama Ultra Hand.

Ultra Hand berhasil terjual jutaan unit dan membawa kesuksesan instan bagi Hiroshi dan Nintendo. Yokoi dipromosikan dari yang semula bekerja di bagian perawatan mesin menjadi kepala produk untuk mengawasi jalannya produksi.

Pada tahun 1972, konsol video game pertama, Magnavox Odyssey dirilis ke publik. Melihat potensi yang besar di industri video game, Nintendo melakukan inisiatif dengan menjadi distributor Magnavox di Jepang.

Keberhasilan Magnavox di Jepang dan seluruh dunia membuat Nintendo mulai mengembangkan game dan konsol mereka sendiri. Nintendo mengembangkan video game untuk TV berwarna dimulai pada tahun 1977 dengan konsol khusus yang berisi enam.

Artikel ini ditulis oleh: