Kesuksesan Super Mario Bros berhasil mendorong karakter ini sebagai salah satu ikon paling populer di Amerika Serikat pada saat itu, melebihi karakter tikus asal Disney, Mickey Mouse.
Petaruhan Nintendo Bersama Switch
Kesuksesan Nintendo menghidupkan kembali industri video game pada tahun 1983 menginspirasi para petinggi Nintendo saat ini untuk bertaruh melawan kedigdayaan Sony dengan Playstation 4 andalannya.
Setelah pada tahun 2012, konsol game buatan mereka Wii U gagal di pasaran. Nintendo kembali bertaruh dengan merilis game konsol hibrida, Nintendo Switch pada 3 Maret 2017.
Berbeda dengan konsol buatan Sony dan Microsoft, Nintendo mendesain Switch sedemikian rupa agar dapat dimainkan di mana saja sesuai keinginan. Dari konsol rumahan ke portable, sesuai dengan motto yang disematkan Nintendo pada Switch, Play anytime, anywhere, with anyone.
Berbeda dengan konsol permainan portable pada umumnya yang menggunakan kontroler di dalam layar. Nintendo menyematkan kontroler nirkabel Joy-Con pada Switch sebagai kontroler utama. Tidak seperti kontroler konsol konvensional lainnya, Nintendo mendesain Joy-Con untuk memenuhi fungsi hybrid pada Nintendo Switch itu sendiri.
Jika Nintendo Switch sedang dalam mode game konvensional, fungsi Joy-Con hampir mirip dengan kontroler konsol konvesional lainnya. Namun jika sedang dalam keadaan TableTop Mode, fungsi Joy-Con berfungsi sebagai kontroler terpisah, yang bahkan memiliki tombol trigger mereka sendiri-sendiri. Begitu juga ketika masuk ke dalam mode handled, Joy-Con bisa langsung dipasangkan ke Nintendo Switch untuk fungsi gaming portable.
Artikel ini ditulis oleh: