Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi (kiri) bersama Wakil Gubernur Pekanbaru, Edy Nasution (tengah) serta Walikota Pekanbaru, Firdaus (kanan) usai menyaksikan penerapan mekanisasi alat pertanian Koperasi Tani Berkah Sejahtera (RTBS) di kawasan Agrowisata, Pekanbaru, Riau, Senin (21/6) siang. Foto: Warnoto/Aktual.com
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi (kiri) bersama Wakil Gubernur Pekanbaru, Edy Nasution (tengah) serta Walikota Pekanbaru, Firdaus (kanan) usai menyaksikan penerapan mekanisasi alat pertanian Koperasi Tani Berkah Sejahtera (RTBS) di kawasan Agrowisata, Pekanbaru, Riau, Senin (21/6) siang. Foto: Warnoto/Aktual.com

Jakarta, Aktual.com – Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional pada Juni 2021 dilaporkan tumbuh 0,19 persen atau sebesar 103,59 dibanding bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kenaikan NTP ini dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,01 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,18 persen.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan pertumbuhan NTP bisa membuat para petani lebih mantap lagi dalam bertani. Menurutnya, kenaikan tersebut menunjukkan bahwa harga-harga produk pertanian dapat menjamin kesejahteraan mereka.

“Kenaikan NTP ini memang diharapkan [bisa] membuat petani lebih yakin lagi, lebih mantap dalam bertani. Artinya bahwa harga-harga ini dapat menjamin kesejahteraan mereka,” kata Harvick di Jakarta, Senin (5/7).

Selain itu, Harvick juga menilai bahwa pertumbuhan NTP ini merupakan keseimbangan antara daya beli masyarakat dengan petani sebagai penjual. Meski demikian, ia menambahkan, keseimbangan daya beli tersebut perlu dijaga agar kebutuhan pangan masyarakat dapat tersedia.

Pria kelahiran Jakarta ini pun berharap, agar masyarakat tidak perlu khawatir lagi dengan kelangkaan pangan, terutama kelangkaan Bahan Pokok Penting (Bapokting).

“Harapan kita ke masyarakat, masyarakat tidak perlu ragu lagi, tak perlu khawatir kelangkaan pangan, utamanya Bapokting, ini tersedia di masyarakat,” ujar bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi