Menurut cucu Nuraya, Lisnawati (51), neneknya bisa mengerjakan berbagai jenis sulaman, termasuk sulaman benang emas, kepala peniti, rendah bangku, kelambu mempelai dan seprai mempelai.

“Dulu sih banyak yang dihasilkan nenek, namun sekarang karena keterbatasan bisanya hanya memasang manik-manik,” katanya.

Sulaman karya Nuraya sudah dipasarkan ke berbagai daerah termasuk Pariaman, Padang Pariaman, Padang, Medan, Jambi, bahkan kota-kota di Malaysia. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise juga menyaksikan karyanya saat meresmikan Rumah Lansia Sehat Sentosa di Kota Pariaman bulan Desember tahun lalu.

Artikel ini ditulis oleh: