Jakarta, Aktual.co —Presiden Amerika Serikat Barack Obama menolak permohonan Yordania atas pengiriman pesawat tanpa awak atau drone tipe Predator, yang dapat digunakan untuk mencari target kelompok militan Islamic State (ISIS) di Irak dan Suriah, seperti dikutip Kompas.com.
Penolakan Obama menjadi sorotan setelah Yordania memainkan peranan penting dalam koalisi global melawan ISIS. Yordania berhasil membunuh puluhan militan menghancurkan beberapa bangunan penting lainnya, beberapa hari setelah salah satu pilot jet tempurnya dibakar hidup-hidup ISIS.
Setelah kematian sang pilot, Muath al-Kassasbeh, terkonfirmasi, Yordania langsung mengirim tim jet tempur F-16. Dalam serangan terbaru pada Kamis (5/2), jet Yordania menghancurkan sejumlah kamp pelatihan dan gudang senjata serta amunisi ISIS di Raqqa, Suriah.
Duncan Hunter, politisi Partai Republik, telah mengirim surat ke Obama untuk menyetujui pengiriman Predator ke Yordania. “Keputusan menolak permohonan Yordania harus segera diubah,” tulis Hunter, seperti dikutip thewashingtontimes.com. “Dengan begitu, Yordania akan mendapatkan keuntungan dalam melawan ISIS.”
Yordania berbatasan dengan Irak dan Suriah, dua negara yang banyak wilayahnya dikuasai ISIS. “Yordania berada di posisi yang unik untuk mendukung atau bahkan memimpin operasi melawan ISIS. Sekaranglah saat yang tepat bagi kita untuk mendukung penuh Yordania,” ujar Hunter.

















