Pemerintah beri proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya kepada Jepang. (ilustrasi/aktual.com)
Pemerintah beri proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya kepada Jepang. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Hubungan peningkatan kerja sama Indonesia dengan Jepang yang dilakukan belakangan ini ternyata bukan hanya sebatas permasalahan ekonomi semata. Namun lebih kepada upaya mengobati ‘luka kecewa’ yang dialami Jepang akibat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang diberikan kepada China.

Untuk itu kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Indonesia perlu melakukan keseimbangan hubungan luar negeri dan memperbaiki hubungan dengan Jepang melalui proyek pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

“Selama ini hubungan kita gara-gara kereta api cepat Jakarta-Bandung, hubungan kita dengan Jepang jadi goncang. Sekarang dengan kereta Jakarta-Surabaya jadi baik lagi. Kita jangan dibilang China-China mulu, kita ada kereta lain Jepang kok. Jadi supaya Indonesia itu dipandang bisa berimbang, Kita harus baik semua,” kata Luhut di Kantornya, Selasa (18/10).

Saat ini lanjutnya, progres proyek sedang menghitung besaran nilai investasi yang dibutuhkan dan termasuk skema finansial proyek. Dia berencana pada 9-10 November proyek itu akan dilakukan pengkajian dan pemaparan secara mendalam di Jepang.

Sebelumnya kader Golkar itu telah menemui menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, Keiichi Ishii, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Chinsuke Sugiyama, serta beberapa anggota muda Liga Parlemen Jepang Indonesia untuk membicarakan proyek tersebut.

Tidak hanya itu, Luhut juga telah menemui Perdana Menteri Jepang Sinzho Abe untuk menunjukkan keseriusannya.

Kereta semi cepat ini diproyeksi mempunyai kemampuan 180-200 kilometer per jam dengan jalur berupa rel ganda, sehingga diperkirakan jarak tempuh Jakarta-Surabaya sekitar 3,5 jam.

Dadangsah

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan