Justru industri harus ikut pembiayaan sektor lain seperti pembiayaan investasi, pembiayaan infrastruktur, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan multiguna.

Sejauh ini, pertumbuhan industri pembiayaan pada tahun 2017 memang lebih baik ketimbang dengan kondisi 2015 dan 2016. Berdasarkan data bulan September 2017, total aset industri sebesar Rp468,11 triliun atau naik 7,73% yoy.

Sedang, piutang pembiayaan mencapai Rp410,84 triliun atau naik sebesar 8,63% yoy dengan kualitas piutang pembiayaan yang masih terjaga dengan baik, dengan nilai Non Performing Financing Netto sebesar 1,16%. Sampai dengan triwulan III 2017, Perusahaan Pembiayaan mencatat laba bersih sebesar Rp 9,76 triliun atau mengalami pertumbuhan laba sebesar 8,73% yoy.

Dari aspek pendanaan, industri pembiayaan mencatat outstanding pinjaman sebesar Rp329,02 triliun per September 2017 atau tumbuh 7,80% yoy, dengan rincian pinjaman dalam negeri sebesar Rp171,76 triliun (52,20%), pinjaman luar negeri sebesar Rp84,42 triliun (25,66%) dan penerbitan obligasi sebesar Rp72,84 triliun (22,14%).

“Sumber pendanaan industri pembiayaan saat ini masih bergantung pada sumber pendanaan yang berasal dari perbankan, hampir 73% pendanaan perusahaan pembiayaan diperoleh dari pinjaman bank. Tapi meski bertumbuh belum dua digit,” papar dia.

(Reporter: Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka