Ambon, aktual.com – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Maluku bekerjasama dengan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menggelar seminar sekaligus sosialisasi program 1.000 aktuaris.
Sosialisasi program 1000 aktuaris ditujukkan bagi siswa SMA/SMK serta mahasiswa di kota Ambon, Kamis (14/11).
Deputi komisioner pengawas industri keuangan non bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anggar B Nuraini mengatakan, profesi aktuaris saat ini masih sedikit jumlahnya bahkan untuk skala nasional masih minim, sedangkan untuk kebutuhannya di industri keuangan sangat diperlukan, baik dari asuransi maupun perbankan.
Seminar digelar menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) OJK ke 8 tahun 2019, sebagai bentuk kegiatan kontributif n iklusif untuk negeri.
OJK katanya, didirikan sesuai Undang-Undang nomor 21 tahun 2011, melakukan fungsi pengawasan sektor jasa keuangan yakni perbankan pasar modal, serta indutri keuangan non bank,
“Seminar aktuaris ini merupakan salah satu upaya promosi untuk menghadirkan aktuaris-aktuaris di Indonesia,” ujarnya.
Saat ini kata Anggar, jumlah profesi aktuaris di Indonesia sangat terbatas, dimana industri jasa keuangan sebanyak 379 baik itu asuransi, BPJS dan dana pensiun.
Jika diasumsikan setiap perusahaan membutuhkan tiga tenaga maka setidaknya dibutuhkan 1.100 aktuaris. Dimana saat ini baru terpenuhi 602 aktuaris atau 55 persen dan masih ada kekurangan.
Mewujudkan hal tersebut, , di tahun 2013 OJK bekerjasama dengan Persatuan Aktuaris Indonesia, Asosiasi perusahaan Asuransi dan READI (Risk Management Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia), melakukan sosialisasi program 1.000 aktuaris.
“Program ini kita menjajaki calon aktuaris yang sudah siap dan tidak perlu dibina, tetapi juga mengenalkan ilmu aktuaria dan profesi aktuaris dengan sasaran siswa dan mahasiswa jurusan matematika dan statistik, ” katanya.
Seminar dan sosialisasi ini dilakukan di seluruh kota yang memiliki universitas jurusan matematika dan statistik, serta siswa yang memiliki minat pada matematika.
“Kita upayakan menjaring potensi siswa untuk kuliah di program studi aktuaria, atau mahasiswa bs ambil ujian profesi untuk meraih gelar aktuaris,” kata Anggar.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon. Dan menghadirkan empat pembicara dari OJK, READI (Risk Management Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia), Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), dan dari BPJS Ketenagakerjaan. [Eko Priyanto]
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin