New Delhi, Aktual.co —Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menegaskan operasi anti-terorisme di Yaman tetap berjalan seperti biasa. Saat ini, Yaman tidak mempunyai pemimpin, setelah presiden dan perdana menteri mengundurkan diri akibat serangan pemberontak Houthi. Operasi anti-terorisme AS dalam menumpas kelompok teroris al Qaeda masih berlangsung walau Yaman mengalami kekosongan kekuasaan.

Metode penumpasan al Qaeda cabang Yaman atau AQAP juga tetap sama, yakni dengan serangan udara. “Pendekatan tersebut (serangan udara) bukan aksi sederhana, tapi itu merupakan pilihan terbaik kami,” ucap Obama, dalam kunjungannya di New Delhi, India, Minggu (25/1). “Alternatif lainnya adalah mengirim pasukan AS dalam jumlah besar, tapi hal itu berpotensi menimbulkan banyak masalah lain.” sambung Obama, yang ditemani Perdana Menteri India Narendra Modi, seperti diwartakan Associated Press.

Obama mengaku khawatir terhadap kosongnya kekuasaan di Yaman. “Negara tersebut tidak pernah bisa disebut sebagai negara demokrasi yang sempurna atau negara stabil,” sebut Obama. Ketidakstabilan di Yaman memunculkan kekhawatiran terhadap kebijakan Obama. Sejumlah pejabat Negeri Paman Sam berpendapat Obama perlu mengirim pasukan khusus untuk menumpas ekstremisme di Yaman.