Kupang, Aktual.co — Rencana pembangunan Pabrik Semen Kupang III mendapat tanggapan positif dari pemerintahan daerah setempat. 
Hal ini dikarenakan Pabrik Semen Kupang I tak lagi beroperasi.Sementara, Pabrik Semen Kupang II belum mampu menyuplai kebutuhan konsumen untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI). Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan bahwa pembangunan pabrik semen baru tersebut pemasarannya jangan hanya sampai Papua, namun bisa merambah Timor Leste dan Australia. “Hal ini didukung oleh program tol laut. Oleh karena itu ke depan tidak lagi susah proses distribusinya. Distribusi akan semakin baik,” kata Frans Lebu, Senin (17/11).     Dalam kunjungan kerja ke Kupang pada Sabtu (15/11) lalu, Menteri Prindustrian Saleh Husin mengatakan Pabrik Semen Kupang hingga saat ini merupakan satu-satunya industri di NTT yang menjadi kebanggaan masyarakat, dan harus dikembangkan. Saleh menyatakan dukungannya untuk pembangunan pabrik Semen Kupang III, setelah mendengarkan pemaparan Dirut PT Semen Kupang  Abdul Madjid Nampira yang didampingi seluruh direksi dan manajemen PT. Sarana Agra Gemilang (SAG), KSO PT Semen Kupang. Kendala yang saat ini dihadapi PT Semen Kupang adalah listrik dan juga pendanaan. Namun, bisa dibangun pembangkit listrik sendiri. Sementara mengenai pendanaan bisa dilakukan sharing dengan BUMN, swasta dan dibantu APBN. 
“Saya kira pendanaan bisa saja. Pak Tumanggor pasti setuju,” kata Saleh menunjuk komisaris Wilmar Group, .MP Tumanggor yang ikut mendampinginya. Wilmar Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis dengan investasi mencapai puluhan triliun di Indonesia. Dimana salah satu anak perusahaannya SAG, menjalin KSO dengan Semen Kupang sejak tahun 2009 lalu. Sebelumnya, Dirut PT Semen Kupang, Abdul Madjid Nampira menyebutkan Pabrik Semen Kupang P III akan memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun. Saat ini Pabrik Semen Kupang II baru memproduksi 300 ribu ton per tahun. Rencana pembangunan Pabrik Semen Kupang III yakan menelan dana Rp 2,5 triliun itu akan mempunyai pelabuhan sendiri. Hal ini untuk memudahkan proses distribusi. Pemasarannya akan mencakup Maluku, Papua, NTB, Timor Leste dan Australia. 

Artikel ini ditulis oleh: