31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 125

MAKI Minta KPK Ungkap Dugaan Aliran Dana Satori ke Rajiv di Persidangan

Ilustrasi - Gedung KPK
Ilustrasi - Gedung KPK

Jakarta, aktual.com – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menilai perkembangan penanganan dugaan aliran dana dalam perkara yang menyeret nama Satori dan Rajiv masih menunggu pembuktian di persidangan. Ia menyebut proses penyelidikan yang dilakukan KPK kemungkinan terkendala pada aspek pembuktian, meski beberapa pihak sudah diperiksa.

“Ya KPK mungkin terkendala proses pembuktian, tapi sebenarnya Rajiv juga sudah diperiksa,” ujar dia, ketika dihubungi, Selasa (2/12/2025).

Boyamin mengatakan dugaan penyerahan uang antara Satori dan Rajiv tetap harus ditelusuri lebih jauh. Ia menduga pola penyerahannya bisa saja dilakukan secara tunai sehingga pembuktiannya menjadi lebih sulit.

“Kalau memang ada penyerahan uang dari Satori ke Rajiv bisa jadi tunai, dan itu kan susah pembuktiannya,” ucapnya.

Namun ia menegaskan bahwa semua fakta tetap harus menunggu proses persidangan agar terang benderang. Ia menyampaikan keyakinannya terhadap keterangan Satori kepada penyidik KPK. Menurut Boyamin, posisi Satori yang kehilangan uang membuatnya tidak memiliki alasan untuk memberikan keterangan palsu.

“Saya yakin Satori itu tidak bohong karena posisinya dia kehilangan uang. Apa gunanya memfitnah orang,” kata Boyamin.

Ia menambahkan bahwa status tersangka justru membuat Satori berkepentingan membuka semua hal terkait aliran dana tersebut, baik untuk meringankan uang pengganti maupun untuk mendapatkan penilaian kooperatif sebagai justice collaborator. Boyamin juga menilai pentingnya membuka praktik-praktik perantara kasus yang menawarkan kemampuan menutup perkara dengan meminta sejumlah uang.

“Bagus juga membuka dugaan orang-orang yang menawarkan diri jadi makelar kasus,” ujar dia.

Ia menekankan bahwa benar atau tidaknya dugaan yang mengarah kepada Rajiv tetap berada dalam ranah pembuktian KPK. “Apakah Rajiv itu terbukti atau tidak ya kita serahkan kepada KPK, dan praduga tak bersalah,” katanya.

Boyamin menyebut Rajiv pun berhak membantah dan hal itu akan teruji dalam proses hukum. Namun, Boyamin juga mendorong KPK membawa perkara ini ke persidangan agar seluruh kesaksian dapat diuji secara terbuka.

“Supaya terbuka semua apa kesaksiannya Rajiv, apa keterangannya Satori,” ucap Boyamin.

Ia menambahkan bahwa bila dugaan tersebut memiliki penguat di persidangan namun tidak diproses lebih jauh oleh KPK, maka pihaknya tidak menutup kemungkinan menempuh langkah hukum. “Kalau ada bukti-bukti yang kuat di persidangan dan tidak diproses KPK ya kita gugat ke praperadilan,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Jajaran TNI AL Pastikan Bantuan Logistik Korban Banjir Tiba di Aceh

KRI Sutedi Senoputra-378 mendistribusikan logistik ke kapal nelayan untuk selanjutnya dibawa ke titik lokasi banjir di Aceh, Selasa (2/12/2025) dini hari. ANTARA/Ho-Pen Koarmada RI
KRI Sutedi Senoputra-378 mendistribusikan logistik ke kapal nelayan untuk selanjutnya dibawa ke titik lokasi banjir di Aceh, Selasa (2/12/2025) dini hari. ANTARA/Ho-Pen Koarmada RI

Jakarta, aktual.com – Jajaran TNI AL memastikan bantuan logistik untuk korban banjir dari Presiden Prabowo Subianto tiba di Aceh dengan selamat.

Hal tersebut dipastikan setelah KRI Sutedi Senoputra-378 telah yang membawa 50 ton logistik dari presiden berlabuh di Aceh, Selasa (2/12) dini hari.

KRI dari Kodaeral I ini berlabuh di Aceh setelah sebelumnya berangkat dari Belawan, Sumatera Utara pada Senin (1/12).

Panglima Komando Armada (Koarmada) RI Laksamana TNI Denih Hendrata menjelaskan pihaknya mengerahkan KRI guna memastikan pengantaran logistik dapat berjalan dengan cepat dan aman.

“Kegiatan ini dilaksanakan guna memastikan bantuan Presiden RI sampai di lokasi bencana alam dengan cepat dan optimal,” kata Denih saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (2/12).

Dia mengatakan setelah bantuan tersebut sampai ke pelabuhan, pihaknya menyalurkan bantuan tersebut ke titik lokasi menggunakan perahu nelayan yang sebelumnya sudah bersiaga.

Denih memastikan pihaknya akan terus menyiagakan seluruh KRI untuk membantu proses pendistribusian bantuan logistik.

“Upaya ini adalah penegasan bahwa TNI AL sebagai aset pertahanan negara memiliki fungsi vital dalam operasi bantuan kemanusiaan atas instruksi dari Presiden RI,” ujar Denih.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Kemenkeu Antisipasi Gejolak Harga Pangan Menjelang Nataru

Ilustrasi - Pedagang di pasar melayani pembeli
Ilustrasi - Pedagang di pasar melayani pembeli

Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyatakan bahwa pemerintah terus memantau potensi gejolak harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Pemerintah menyiapkan berbagai langkah antisipasi guna menjaga stabilitas harga, terutama di tengah musim hujan yang berpotensi memengaruhi produksi pangan.

Ia menjelaskan, inflasi pada November 2025 tercatat melambat menjadi 2,72 persen (year-on-year), sedikit lebih rendah dibandingkan Oktober yang berada di level 2,86 persen. “Perbaikan ini didukung langkah stabilisasi harga pangan yang terus konsisten dilakukan, sehingga beberapa harga komoditas mulai menurun seperti beras, cabai merah, dan daging ayam,” kata Febrio dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Pemerintah memastikan pasokan pangan tetap terjaga melalui penguatan stok dan cadangan, serta pelaksanaan operasi pasar untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok jelang akhir tahun.

Inflasi inti yang mencerminkan daya beli masyarakat tercatat stabil di 2,36 persen (yoy). Febrio menambahkan, meskipun terjadi sedikit kenaikan pada inflasi administered price, dampaknya terhadap perekonomian masih terkendali.

Menghadapi tekanan cuaca ekstrem, pemerintah juga menyiapkan langkah lebih agresif untuk memastikan kecukupan pasokan pangan. “Kami akan memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan menjaga harga tetap stabil di pasar,” ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah terus mendorong penguatan daya saing ekspor dan mendukung sektor padat karya untuk memperkuat perekonomian domestik. Kebijakan fiskal yang terarah juga terus digencarkan guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2025.

“Kita memperkuat pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan yang terarah, termasuk stimulus kuartal IV/2025. Sekaligus mendorong ekspor bernilai tambah dan menjaga ketahanan sektor padat karya agar dapat mengoptimalkan kontribusinya bagi ekonomi nasional,” jelasnya.

Febrio menegaskan, seluruh strategi tersebut diarahkan untuk menjaga inflasi tetap terkendali serta memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Penulis: Nur Aida Nasution

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Pramono Imbau Warga Hadiri Reuni Akbar 212 Tetap Jaga Keamanan

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memberikan keterangan kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (30/8/2025). ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memberikan keterangan kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (30/8/2025). ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.

Jakarta, aktual.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengimbau agar masyarakat yang akan menghadiri Reuni Akbar 212 untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan ibu kota.

“Kami mohon siapapun yang datang di acara nanti malam, mari kita jaga bersama Jakarta karena Jakarta sekarang sudah aman, nyaman,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (2/12).

Kendati demikian, Pramono meyakini acara tersebut akan terselenggara dengan baik. Bahkan, Pramono juga akan menghadiri acara tersebut nanti malam.

Adapun untuk acara tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan memberlakukan rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan Monas, secara situasional.

Adapun ruas jalan yang bersinggungan dengan tempat pelaksanaan reuni dan akan ditutup yaitu Jalan Medan Merdeka Barat, Selatan, dan Utara. Kemudian Jalan Veteran I, II, III, jalan Majapahit sisi Timur, Jalan Budi Kemuliaan, Jalan M.H. Thamrin segmen Simpang Patung Kuda sampai Simpang Kebon Sirih.

Berikut pola rekayasa lalin di kawasan Monas saat reuni 212, lalu lintas dari Barat yaitu Tanah Abang menuju Timur atau Gambir dapat melalui jalan Abdul Muis–Jalan Majapahit–Jalan Juanda–Jalan Pos–Jalan Gedung Kesenian–Jalan Lapangan Banteng Utara–Jalan Lapangan Banteng Barat–Jalan Pejambon–dan seterusnya, atau dapat melalui Jalan Jatibaru Araya–Jalan Kebon Sirih–Jalan M.H. Ridwan Rais–Jalan Medan Merdeka Timur.

Lalu lintas dari Timur yaitu dari Kwitang/Tugu Tani menuju Barat ke Tanah Abang dapat melalui jalan Medan Merdeka Timur–Jalan Perwira–Jalan Katedral–Jalan Veteran–Jalan Suryopranoto–dan seterusnya.

Lalu lintas dari Utara yaitu kawasan Harmoni menuju ke Selatan Tanah Abang dapat menggunakan Jalan Suryopranoto–Jalan Balikpapan–Jalan Cideng Timur–dan seterusnya.

Sementara lalu lintas dari Utara Harmoni menuju Selatan atau Tugu Tani dapat melalui Jalan Juanda–Jalan Pos–Jalan Gedung Kesenian–Jalan Lapangan Banteng Utara–Jalan Lapangan Banteng Barat–Jalan Pejambon.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan sebanyak 2.511 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikerahkan untuk mengawal jalannya Reuni Akbar 212.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Perusak Lingkungan

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB, Ratna Juwita Sari, mendesak pemerintah—khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)—untuk tidak berhenti pada langkah memanggil perusahaan pertambangan dan perkebunan yang beroperasi di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru. Ia menilai kerusakan ekologis yang terjadi sudah berada pada tahap darurat dan membutuhkan tindakan tegas.

Menurut Ratna, pemanggilan saja tidak lagi memadai.
“Kerugian yang muncul sangat nyata. Ini bukan lagi soal dipanggil atau tidak, mereka harus bertanggung jawab,” tegasnya di Jakarta, Selasa (2/12).

Ratna meminta pemerintah segera mencabut izin perusahaan yang terbukti merusak lingkungan, baik di DAS Batang Toru maupun wilayah lain yang mengalami bencana hidrometeorologi akibat aktivitas ekstraktif.

“Saya minta pemerintah mencabut izin semua perusahaan yang terbukti merusak lingkungan. Tidak hanya di Batang Toru, tetapi juga perusahaan lain yang jelas-jelas menyebabkan kerusakan,” ujarnya.

Politikus PKB itu mengingatkan bahwa negara tidak boleh abai terhadap bencana ekologis yang terus berulang, dan berdampak luas menjadi bencana alam Sumatera.

“Apa masih kurang warga menjadi korban? Apa masih belum terlihat penderitaan warga akibat banjir bandang? Kita semua sudah wajib melakukan tobat ekologis, seperti yang selalu diingatkan Ketua Umum kami, Gus Muhaimin,” katanya.

Ia menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih kuat, penegakan hukum lingkungan tanpa pandang bulu, dan menutup seluruh ruang kompromi bagi pelaku perusakan alam.

Sebelumnya, KLHK berencana memanggil delapan entitas yang diduga memperparah dampak banjir di DAS Batang Toru, Sumatra Utara. Gelondongan kayu yang terseret banjir bandang memicu investigasi lebih lanjut terhadap aktivitas perusahaan di wilayah tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan telah mengidentifikasi delapan perusahaan yang diduga berkontribusi memperparah bencana berdasarkan analisis citra satelit.

“Ada delapan yang berdasarkan citra satelit kami berkontribusi memperparah dampaknya. Kami sedang mendalami dan saya sudah minta Deputi Gakkum untuk melakukan langkah cepat dan terukur,” ujarnya usai Anugerah Proklim 2025 di Jakarta, Senin (1/12).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Ketika Simfoni Kehidupan Terganggu oleh Kerusakan Lingkungan

Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am.
Warga mengamati sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am.

Jakarta, aktual.com – Alam adalah salah satu unsur dalam simfoni yang menyelaraskan nada kehidupan agar manusia maupun hewan bisa membentuk sebuah kesatuan yang harmonis.

Jika alam dirusak dengan membabi buta tanpa memperhatikan keseimbangan dan dampak yang terjadi, nada yang seharusnya saling berbunyi sehingga menghasilkan suara yang indah akan terdengar menusuk.

Manusia, sebagai ciptaan Allah Swt yang ditugaskan menjadi Khalifah memiliki tanggung jawab untuk menyelaraskan nada alam tersebut. Allah Swt berfirman,

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ…

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”…” (Q.S Al-Baqarah: 30).

Dalam Islam, menjaga lingkungan adalah salah satu aspek terpenting yang harus dijaga selain aspek-aspek ritual keagamaan. Ayat tentang menjaga alam bahkan berada di awal-awal surat al-Baqarah,

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ ۝١١ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ ۝١٢

“Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.” Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.” (Q.S Al-Baqarah: 11-12).

Dua ayat ini sudah sangat jelas mengisyaratkan bahwa manusia sebagai Khalifah Allah Swt haruslah menjaga keseimbangan alam dan tidak membuat kerusakan di muka bumi.

Kejadian yang terjadi belakangan ini di pulau Sumatera mengingatkan kita bahwa alam yang seharusnya menjadi penyeimbang kehidupan dunia justru akan berbalik menyerang ketika tidak dilestarikan dan dijaga oleh Manusia.

Aktivitas seperti penambangan, pembalakan liar, dan penggundulan hutan yang digerakkan oleh keserakahan telah menimbulkan bencana yang menelan korban jiwa.

Banjir dan tanah longsor yang merenggut banyak korban di Sumatera tidak sekedar dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi, tetapi juga karena tidak adanya penopang untuk menyerap dan mengendalikan air dari hujan tersebut.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Peneliti Hidrologi Hutan dan Konservasi DAS UGM Hatma Suryatmojo, bahwa Kerusakan ekosistem hutan di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) telah menghilangkan daya dukung dan daya tampung ekosistem hulu untuk meredam curah hujan tinggi.

Hilangnya tutupan hutan berarti hilang pula fungsi hutan sebagai pengendali daur air kawasan melalui proses hidrologis intersepsi, infiltrasi, evapotranspirasi, hingga mengendalikan erosi dan limpasan permukaan yang akhirnya memicu erosi masif dan longsor yang menjadi cikal bakal munculnya banjir bandang.

Ekoteologi dalam Islam mengajarkan kita bahwa Manusia mestilah menjadi penyeimbang dalam merawat, menjaga dan melestarikan alam yang telah Allah Swt ciptakan.

Sebagai Khalifah di muka bumi, Manusia bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya secara bijaksana dan bertanggung jawab, sesuai dengan prinsip keseimbangan. Eksploitasi berlebihan menyebabkan terjadinya ketidakharmonisan dalam bingkai simfoni kehidupan sehingga merusak nada alam.

Etika lingkungan dalam Islam menekankan bahwa menjaga kelestarian alam adalah manifestasi syukur kepada Allah Swt dan bagian dari Ihsan, sebagai Khalifah Allah Swt yang memiliki tanggung jawab dan akan dimintai pertanggung jawaban tersebut nanti di akhirat.

Menjaga lingkungan adalah bentuk ketaatan kepada Allah Swt.

Waallahu a’lam

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain