30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 250

DPR Dorong Solusi Komprehensif bagi Guru Honorer Madrasah yang Terancam Kehilangan Status

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. ANTARA/HO-Humas DPR RI.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. ANTARA/HO-Humas DPR RI.

Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian, menyoroti aksi unjuk rasa para guru honorer yang menuntut diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Ia menegaskan bahwa seluruh guru honorer, baik di sekolah umum maupun madrasah, layak mendapatkan pengakuan dari negara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Semua guru honorer baik yang di Madrasah maupun sekolah umum layaknya mendapat pengakuan dari negara. Layaknya negara mengakui tentunya sesuai dengan perundang undangan yang berlaku,” kata Lalu kepada wartawan, Jumat (30/10/2025).

Menurutnya, permasalahan guru honorer tidak boleh dipandang dari sudut sektoral semata. Pemerintah, lanjutnya, harus menjamin kesejahteraan seluruh guru non-ASN tanpa terkecuali.

“Kami memandang persoalan guru non-ASN, termasuk guru yang berada di bawah Kementerian Agama, sebagai isu yang tidak bisa dilihat secara sektoral. Prinsip keadilan dan pengakuan atas pengabdian mereka, harus menjadi landasan utama dalam menjamin sistem kesejahteraan para guru,” jelasnya.

Lalu Hadrian juga mendesak pemerintah untuk segera mencari solusi konkret bagi para guru honorer, khususnya guru madrasah yang telah lama mengabdi. Ia menilai, kebijakan penghapusan tenaga honorer di akhir tahun ini berpotensi membuat mereka kehilangan status dan sumber penghidupan.

“Walaupun madrasah dan guru di bawah Kemenag merupakan mitra Komisi VIII, namun saya selaku pimpinan Komisi X, tetap mendorong pemerintah untuk mencari solusi komprehensif lintas kementerian agar para guru honorer madrasah yang telah mengabdi puluhan tahun tidak kehilangan status dan penghidupan akibat kebijakan penghapusan tenaga honorer,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia meminta Kementerian PAN-RB dan Kementerian Agama (Kemenag) memastikan agar kebijakan penghapusan tenaga honorer tidak menimbulkan ketidakpastian baru bagi para pendidik.

“Mengingat guru madrasah diatur langsung oleh pemerintah pusat, sebaiknya perlu dipastikan bahwa kebijakan penghapusan honorer (termasuk guru madrasah honorer) tidak menimbulkan ketidakpastian baru di lapangan, melainkan menjadi momentum untuk memperbaiki sistem rekrutmen dan kesejahteraan pendidik secara berkelanjutan. Dengan demikian, perjuangan dan dedikasi para guru, tanpa memandang instansi induknya, tetap mendapat penghargaan yang layak dari negara,” lanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Otoritas Sudan Konfirmasi Kematian Sudah Capai 2.200 Orang Akibat RSF

Seorang wanita memegang seorang anak di sebuah kamp pengungsi di El Fasher, wilayah Darfur Utara, Sudan (9/7/2025). ANTARA/Xinhua/HO-UNICEF/aa. (UNICEF handout via Xinhua)
Seorang wanita memegang seorang anak di sebuah kamp pengungsi di El Fasher, wilayah Darfur Utara, Sudan (9/7/2025). ANTARA/Xinhua/HO-UNICEF/aa. (UNICEF handout via Xinhua)

Moskow, aktual.com – Jumlah korban tewas akibat pertempuran di Kota Al Fasher di Provinsi Darfur Utara, Sudan, bertambah menjadi 2.200 orang setelah kota tersebut secara penuh diambil alih oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pada 26 Oktober.

Sementara itu, lebih dari 390.000 warga terpaksa mengungsi, kata juru bicara Tentara Pembebasan Sudan pro-pemerintah, Agad bin Kony, kepada RIA Novosti pada Kamis.

Menurutnya, jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.227 orang, termasuk anak-anak, perempuan, dan kaum lansia.

“Semua orang telah melihat video yang memperlihatkan para militan menembaki orang-orang di rumah sakit Saudi, pusat pengungsian dan masjid-masjid, di mana korban luka, pasien, atau warga sipil mencari perlindungan di tengah aksi penembakan dan pertempuran sengit,” katanya.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa lebih dari 393.000 orang telah meninggalkan Kota Al Fasher dalam empat hari terakhir.

El Fasher, benteng terakhir tentara Sudan di wilayah Darfur yang luas, dikepung secara intens oleh RSF sejak tahun lalu.

Perang saudara di Sudan, yang kini memasuki tahun ketiga, melibatkan tentara Sudan dan RSF. Konflik ini telah menewaskan puluhan ribu orang, menyebabkan jutaan orang mengungsi, dan mendorong sebagian besar wilayah Sudan ke ambang kelaparan, meskipun gencatan senjata berulang kali diserukan oleh PBB dan para mediator regional.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

YLBHI, LBH, dan KontraS Desak Kapolri Mundur Usai Kasus Salah Tangkap dan Penyiksaan Anak di Magelang

Jakarta, aktual.com – bertempat di kantor YLBHI, LBH Yogyakarta bersama YLBHI, LBH Jakarta dan KontraS melaksanakan konferensi pers dalam rangka pemapara Laporan Investigasi Kasus Salah Tangkap, Penyiksaan, dan Penyebaran Data Pribadi 6 (enam) Anak yang Diduga dilakukan oleh Anggota Polres Magelang Kota. Laporan investigasi ini dibuat oleh LBH Yogyakarta bersama dengan Ruang Juang Magelang yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan untuk Keadilan Rakyat.

Konferensi pers diawali oleh pemutaran video testimoni dari kedua orang tua korban yaitu Dita sebagai orang tua DRP (15) dan Sumiati sebagai orang tua MDP (17). Mereka tidak dapat hadir di kantor YLBHI secara langsung, mengingat kesibukan rumah tangga yang tidak dapat ditinggalkan. “anak kami disiksa, disebar data pribadinya, padahal mereka tidak bersalah sama sekali, kami akan perjuangkan terus hak anak saya” ucap Dita dan Sumiati sambil terisak.

Laporan investigasi dipaparkan oleh Royan Juliazka Chandrajaya, Staf Divisi Advokasi LBH Yogyakarta. Dalam temuan investigasi, Royan memaparkan bahwa terdapat 26 anak korban salah tangkap yang menjadi korban penyiksaan. Namun hanya 6 (enam) anak yang melanjutkan proses hukum. Pola penyiksaan yang mereka alami seperti leher dipiting, badan diseret, kepala dan perut dipukul, dada dan punggung dicambuk menggunakan selang dan para korban disuruh mengunyah kencur secara bergiliran. Alat penyiksaan yang digunakan oleh polisi seperti selang, helm, sandal bersol keras, keling dan pentungan.

“Semua korban disiksa selama kurang lebih 20 jam. Mereka dibebaskan pada pukul 18.00 WIB dengan luka-luka di sekujur tubuh. Mereka diancam oleh polisi untuk tidak menceritakan apa yang mereka alami selama di kantor polisi. Data pribadi mereka juga disebar ke media-media sosial dengan keterangan sebagai pelaku kerusuhan”, ungkap Royan.

Fadhil Alfathan, Direktur LBH Jakarta, menanggapi bahwa apa yang terjadi di Magelang bisa menjadi cermin untuk melihat fenomena-fenomena yang terjadi di daerah lain. Terkait penyebaran data pribadi para korban, ia mengatakan bahwa siksaan yang dilakukan oleh polisi hari ini tidak lagi terjadi dalam ranah fisik, namun juga digital. “Jika mengutip pelapor khusus HAM di PBB, ada yang namanya digital torture. Barangkali apa yang terjadi di Magelang itu bukan hal yang endemik, namun juga merupakan peristiwa yang juga terjadi di kepolisian daerah lain, bisa saja termasuk Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

Sementara Andri Yunus, Wakil Kordinator Eksternal KontraS menanggapi dengan catatan KontraS terkait situasi penyiksaan yang akhir-akhir ini makin menjadi momok di tubuh kepolisian. Institusi kepolisian yang harusnya berbenah dan menjadi bagian dari pilar penegakan hukum justru menjadi institusi dengan kasus pelanggaran HAM paling banyak.

“Indonesia sudah sejak lama meratifikasi konvensi internasional anti penyiksaan. Namun praktik penyiksaan masih sangat susah dihilangkan. Penyiksaan masih menjadi senjata kepolisian untuk mengejar pengakuan. Saya masih tidak habis pikir, kenapa bisa ada bumbu dapur (kencur) di kantor polisi. Dapat dari mana? Dipakai pula untuk menyiksa dengan cara yang sungguh sangat tidak manusiawi” tegasnya.

Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Jaringan YLBHI, Arif Maulana juga menanggapi terkait situasi represivitas berupa penangkapan secara sewenang-wenang dan penyiksaan oleh Aparat Kepolisian tidak hanya terjadi di Magelang saja, namun juga terjadi di berbagai daerah. “Saya menambahkan data berkaitan dengan kasus-kasus penyiksaan jamak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia dan terus berulang. Data dari teman-teman YLBHI-LBH dari berbagai kantor, di tahun 2022-2023, kami mencatat ada 46 kasus penyiksaan dengan jumlah korban 294, kemudian ada kasus extra judicial killing (pembunuhan di luar proses hukum) di kurun waktu 2020-2023 ada 24 korban, bahkan ada yang meninggal ketika ditahan atau dalam penguasaan oleh Kepolisian. Selain itu, dikurun waktu 2016-2022 mencatat ada 10 kasus dugaan salah tangkap Aparat Kepolisian di Jabodetabek yang ditangani oleh LBH Jakarta,” paparnya.

1. Menuntut agar Kapolri mundur dari jabatannya karena tidak dapat menyelesaikan kasus kekerasan dan penyiksaan, bahkan pelanggaran HAM sebagai bentuk ketidakprofesionalannya;
2. Mendesak Presiden untuk mereformasi Polri;
3. Menyerukan untuk memperkuat pengawasan Kepolisian agar berfungsi dengan baik, dan masyarakat diberikan ruang agar dapat berpartisipasi dalam hal mengontrol kewenangan Kepolisian;
4. Usut tuntas penegakan hukum agar tidak terjadi impunitas dalam tubuh Polri secara berkelanjutan;
5. Mendesak Polres Magelang Kota untuk berhenti melakukan intimidasi terhadap korban dan keluarga korban yang terjadi secara masif hingga hari ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Industri Agro Tarik Investasi hingga Rp85,05 Triliun, Serap 9,8 Juta Tenaga Kerja selama Semester 1 2025

Ilustrasi - Nelayan membongkar muatan tangkapan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Sorong, Papua Barat.
Ilustrasi - Nelayan membongkar muatan tangkapan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Sorong, Papua Barat.

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim sektor industri agro menarik investasi hingga Rp85,05 triliun sepanjang semester pertama 2025. Pada periode yang sama, sektor ini juga menyerap 9,8 juta tenaga kerja

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan hal itu di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

“Industri agro juga menyumbang 52,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas, dan 8,96 persen terhadap PDB nasional,” papar Agus.

Agus juga mengungkapkan, nilai ekspor industri agro menembus 37,38 miliar dolar AS dengan surplus perdagangan 26,96 miliar dolar.

Agus menambahkan, Kemenperin kini menjalankan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) untuk memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir.

Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi, inovasi, serta nilai tambah produk berbasis sumber daya alam dalam negeri.

Adapun Pelaksana Tugas Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika menyebut, potensi industri agro mencakup makanan dan minuman, furnitur, pakan, kertas, hingga oleokimia.

Pihaknya terus berkomitmen untuk dapat mendorong industri agro menjadi motor pemerataan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Laporan: Muhammad Hamidan

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Fungsi Polri Bertambah Bukan Hanya Penegak Hukum, Jadi Pengelola MBG Punya 672 SPPG 

Ilustrasi - Petugas saat menyajikan menu makan bergizi gratis di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yanga ada di Kabupaten Tangerang. ANTARA/HO-Polresta Tangerang
Ilustrasi - Petugas saat menyajikan menu makan bergizi gratis di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yanga ada di Kabupaten Tangerang. ANTARA/HO-Polresta Tangerang

Jakarta, Aktual.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menambah fungsinya bukan hanya sebagai penegak hukum. Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG), Polri saat ini terlibat sebagai pengelola program tersebut.

Hingga sekarang, Polri bahkan memiliki 672 Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG). Bukan hanya membangun dapur, Polri juga memproduksi dan mendistribusikan makan siang gratis ke siswa penerima manfaat.

Kasatgas MBG Polri Irjen Pol Nurworo Danang menyampaikan, Polri tidak hanya berperan sebagai penegak hukum. Ia menerangkan bahwa kepolisian juga ikut mengawasi dan memastikan tata kelola program berjalan sesuai norma yang berlaku.

“Polri bertanggung jawab turut mensukseskan program MBG. Kami tidak hanya menegakkan hukum, tapi juga mengawal pengawasan dan penyelidikan bila ada penyimpangan,” ujar Nurworo, di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Selain fungsi pengawasan, Polri juga membangun SPPG di berbagai wilayah Indonesia. SPPG merupakan fasilitas dapur umum yang menyiapkan makanan bergizi secara massal bagi penerima manfaat program MBG.

Hingga kini, Polri telah membangun 672 SPPG di seluruh Indonesia, dengan 231 unit sudah beroperasi penuh. Sebanyak 60 dapur sedang memasuki tahap persiapan, dan 381 lainnya dalam proses pembangunan untuk mempercepat realisasi program.

Nurworo menegaskan seluruh dapur SPPG Polri wajib menerapkan standar keamanan dan higienitas tinggi. “Kami pastikan distribusi makanan aman, higienis, dan bebas risiko keracunan. Prinsipnya zero accident di seluruh SPPG Polri,” ucapnya.

Selain pelayanan gizi, Polri juga melakukan edukasi tentang pola makan sehat dan kebiasaan bersih bagi anak-anak. Upaya ini diharapkan membentuk generasi yang sadar gizi dan menjaga kebersihan.

Laporan: Muhammad Hamidan

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Kemenekraf Ajak Talenta Muda Jadi Produsen Teknologi Keamanan Siber

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mengajak talenta digital muda Indonesia menjadi produsen teknologi keamanan Siber (cyber security). Ia yakin dengan kemampuan generasi muda untuk menciptakan inovasi teknologi keamanan siber dan membawanya ke tingkat global.

“Kami ingin Indonesia menjadi produsen, bukan sekadar pengguna teknologi keamanan digital,” ujar Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), tercatat 3,64 miliar anomali siber terjadi selama semester pertama tahun 2025. Angka ini hampir menyamai jumlah serangan lima tahun terakhir. Kondisi ini, menurut Teuku, menjadi peringatan penting agar sektor ekonomi kreatif tidak lengah terhadap keamanan data dan infrastruktur digital.

Riefky menjelaskan, perkembangan ekonomi kreatif tidak lagi sebatas pada subsektor, seperti fesyen, kuliner, atau film. Ekonomi kreatif, katanya, juga bisa merambah dunia digital dan teknologi.

Karena itu, ucapnya, Kemenekraf telah membentuk Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi untuk memperkuat inovasi dan memperluas dukungan terhadap startup lokal berbasis keamanan siber.

Menurutnya, Indonesia punya potensi menjadi produsen teknologi keamanan siber. Ia pun mencontohkan, Peris.AI, startup keamanan siber lokal yang berhasil menembus final Entrepreneurship World Cup di Dubai dan meraih penghargaan ASEAN Business Awards 2025.

“Peris.AI adalah contoh nyata bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di level global,” tutur Riefky.

Teuku menyampaikan, teknologi keamanan siber sangat penting bagi perkembangan ekonomi kreatif. Ruang digital yang aman, katanya, akan melahirkan inovasi yang besar. “Dari sinilah ekonomi kreatif bisa tumbuh tanpa batas,” pungkasnya.

Liputan: Rachma Putri

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Berita Lain