28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36501

Audit BPK Bisa Jadi Pintu Masuk Bareskrim Telusuri Kerugian Pertamina

Jakarta, Aktual.co — Sepanjang bulan Januari hingga Februari 2015, PT Pertamina mencatatkan kerugian sebesar USD 212,3 juta atau setara dengan Rp2,7 triliun, dengan (asumsi Rp 13000/USD). Namun, pertamina sendiri mengklaim bahwa kerugian yang diderita perseroan tersebut, salah satunya disebabkan adanya persedian stok minyak pada Oktober 2014, yang saat itu harganya masih tinggi.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Victor Edi Simanjuntak menyatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait kerugian yang dialami pertamina, apabila sudah ada laporan yang diterima Bareskrim.
“Belum ada laporan soal itu. Kalau ada nanti kita sampaikan,” ujar Victor kepada Aktual.co di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/4).
Dia menegaskan, jika laporan kerugian yang di bebankan kepada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu timbul karena tindakan yang memenuhi unsur pidana, pihaknya akan bertindak cepat untuk mendalami penyebab kerugian perusahaan pelat merah tersebut.
“Kalau ada laporan kenapa tidak?. Pokoknya kalau ada laporan,” tegas jenderal bintang satu itu.
Bahkan, Victor menambahkan, apabila ada laporan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), maka itu akan menjadi pintu masuk pihanya menelusuri kerugian pertamina. Apakah sambung dia, dalam audit nanti terdapat tindakan penyalahgunaan wewenang atau memperkaya diri sendiri dan orang lain.
“Nanti kalau mencari (kerugian negara) itu dari analisa. Harus ada laporan dari BPK baru iya (penyelidikan). Harus ada laporan lho,” tutupnya.
Sebelumnya, Analis Ekonomi AEPI (Asosiasi Ekonomi-Politik Indonesia), Kusfiardi menilai bahwa kerugian sebesar Rp2,7 Triliun yang dialami PT Pertamina (Persero) tersebut berbanding terbalik dengan amanat Undang-Undang (UU) Perseroan yang menyebutkan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  harus bisa meraup keuntungan.
“Konteks UU perseroan dan BUMN mestinya mengikat pada BUMN yang berbentuk persero. Harus ada audit BPK untuk menelisik lebih jauh apakah dalam kerugian pertamina memenuhi unsur pidana,” kata Kusfiardi melalui layanan pesan singkatnya kepada Aktual.co di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, jika ditemukan unsur tindakan memperkaya diri sendiri atau orang lain, maka sudah seharusnya diproses melalui hukum. “Harus diproses hukum atas perbuatannya memperkaya diri sendiri dan orang lain yang berakibat pada kerugian perusahaan milik negara,” ujarnya.
Sehingga, sambung dia, jika kerugian perseroan timbul karena tindakan yang memenuhi unsur tindak pidana korupsi (Tipikor) maka bisa dikenai delik tipikor. Namun jika kerugian korporasi dikarenakan situasi yang dianggap lazim akibat kondisi pasar, maka bisa saja dari hasil audit BPK jajaran manajemen dicopot akibat buruknya kinerja.
“Yang lebih pas untuk Pertamina ya buruknya kinerja direksi dan manajemen. Paling dekat harus ada tindakan terhadap direksi dan manajemen Pertamina tersebut. Bisa dengan copot direksi bahkan sampai level manajer,” tuntasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

SBY : KAA Bukan Lagi Soal Konolialisme, Tapi Memperkuat Kerjasama Antar Negara Kawasan

Jakarta, Aktual.co — Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap peringatan Konfrensi Asia Afrika (KAA) ke 60 tahun menjadi waktu yang tepat dalam memperkuat kerjasama antar kawasan di Asia-Afrika.
“Ini timing-nya bagus dunia sedang alami pancaroba, banyak kejadian di belahan bumi yang tidak kita kehendaki seperti di timur tengah, India, dan tempat yang lain. Forum ini digunakan sebaik-baiknya untuk pastikan bahwa kita bisa kerja sama dengan baik,” kata SBY, usai memberikan sambutannya sebagai Presiden Majelis dan Ketua Dewan Global Green Growth Institute, di Komplek Parlemen, Kamis (23/4).
Ia berpandangan bahwa semangat dari peringatan KAA ini dapat terus ada di dalam setiap jiwa anggotanya. Kalau dulu semangatnya untuk anti kolonialisme, sekarang setelah meredeka kita tetap ‘fight for justice’, keadilan dan perdamainan serta kesejahteraan yang menjadi tema besar di dalam perhelatan 60 tahun.
“Saya katakan semangat Asia Afrika tidak pernah hilang, fighting for peace, for justice, for prosperity,” ucap dia.
Bahkan, kata SBY, apa yang disampaikan dirinya maupun presiden dapat memberikan angin segar terhadap negara-negara Asia Afrika.
“Saya menambahkan dengan pidato saya yang lebih praktis tentang apa yang harus dilakukan oleh negara-negara Asia Afrika, mudah-mudahan membawa angin baru bagi Indonesia, dalam percaturan global dan lebih lebih rakyat Indonesia, juga mendapat benefit dari kerja sama yang kita harus jaga baik-baik,” tandas Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut. 

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

DPRD DKI Bakal Gelar Rapat LKPJ Gubernur Ahok

Jakarta, Aktual.co — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta rencananya siang ini akan menggelar sidang paripurna Penyampaian Rekomendasi terhadap LKPJ Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tahun anggaran 2014.
Dalam agenda sidang paripurna yang akan digelar pada pukul 13.00 WIB ini juga akan mengagendakan pidato pengantar Gubernur Ahok tentang pengantar dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang akan segera dibahas dalam Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta yakni  Raperda tentang Recana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2015–2035 dan Raperda tentang Kepariwisataan dan Raperda tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.
Sementara itu untuk sidang paripurna rekomendasi DPRD Provinsi DKI Jakarta terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur tahun anggaran 2014 ini akan memberikan 11 penilaian dan 5 rekomendasi terkait LKPJ.
“Salah satu penilaiannya itu misalnya pencapaian target Apbd yang tidak tercapai,” kata anggota DPRD Prabowo Soenirman di Kebon Sirih, Kamis (23/4)
Politisi partai Gerindra ini pun memaparkan penilaian itu menjadi indikator yang menyebabkan Gubernur Ahok mendapatkan rapor merah terkait LKPJ-nya.
“Sanksi tidak ada tetapi secara politis terlihat tidak bekerja saja, (Gubernur Wajib Datang ) Iya dong,” pungkasnya
Pembahasan yang dilakukan oleh DPRD DKI Jakarta terhadap materi LKPJ Gubernur tahun 2014 mengacu kepada kententuan pasal 23 peraturan daerah nomor 3 tahun 2007 tentang laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepala pemerintah , LKPJ kepala daerah kepada DPRD dan informasi laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kepada masyarakat.
Hasil pembahasan DPRD terhadap LKPJ Tahun 2014, disampaikan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta sebagai rekomendasi Dewan yang berisi saran-saran, dan harapan yang perlu mendapatkan perhatian Gubernur untuk perbaikan penyelenggaraan pemerintah daerah kedepan.
Disamping itu perspektif politik, rekomendasi yang disampaikan dewan ini akan menjadi dokumen politik dewan atas penilaian objektif terhadap kinerja yang telah diselenggarakan kepala daerah tahun anggaran 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

‘Ilegal Fishing’, Uni Eropa Ancam Blokir Impor Makanan Laut dari Thailand

Jakarta, Aktual.co — Nampaknya, Pemerintah Thailand percaya diri dalam mengatasi kekhawatiran atas penangkapan ‘illegal fishing’ di negaranya, yang dapat mengakibatkan larangan perdagangan dari Uni Eropa. Uni Eropa memperingatkan, bahwa mereka akan memblokir impor makanan laut dari Thailand dalam waktu enam bulan.

Sekitar 15 persen ekspor makanan laut Thailand ditujukan untuk Uni Eropa. Tahun lalu, Thailand mengirim 145.907 ton produk ikan senilai hampir USD700 juta ke negara-negara Uni Eropa.

“Kegagalan untuk mengambil tindakan tegas terhadap ‘illegal fishing’ akan membawa konsekuensi, dengan menggunakan pangsa pasar kami, Uni Eropa semakin menjadi pemain penting,” ujar Komisaris Eropa untuk Lingkungan, Kelautan dan Perikanan, Karmenu Vella demikian dilansir BBC Business, Kamis (23/4).

Uni Eropa mengatakan, bahwa telah memberikan sanksi serupa kepada Belize, Guinea, Kamboja, dan Sri Lanka. Sejauh ini, hanya Belize yang telah dihapus dari daftar hitam (blacklist). Filipina dan Korea Selatan juga mendapat ‘kartu kuning’ peringatan dari Uni Eropa.

Vella mengatakan, bahwa kedua negara telah mengambil tindakan yang bertanggung jawab, mengubah sistem hukum mereka, dan beralih ke pendekatan proaktif terhadap ‘illegal fishing’.

Industri perikanan Thailand saat ini berada dalam pengawasan beberapa dunia setelah penyelidikan menemukan, adanya perdagangan manusia, kerja paksa, dan penganiayaan di dalam kapal pengangkut ikan.

Diperkirakan, bahwa lebih dari 300 ribu orang bekerja di sektor perikanan Thailand. Namun demikian, banyak dari para pekerja imigran ilegal dari negara tetangga seperti Myanmar dan Kamboja.

Artikel ini ditulis oleh:

Pertamina Mengelak Dijadikan ‘Bumper’ Proyek LNG Solihin Kalla

Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) membantah kabar yang menyebutkan bahwa dalam kerjasama proyek LNG Terminal Receiver Bojonegara Banten antara pihaknya dengan PT Bumi Sarana Migas (BSM), Pertamina diposisikan sebagai 100 persen offtaker LNG regasified gas yang dipasok oleh perusahaan yang dipimpin anak Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yakni Solihin Kalla itu. Di mana selanjutnya gas tersebut disalurkan oleh Pertamina ke PT PLN (Persero).

Sehingga resiko penyerapan gas oleh PLN menjadi 100 persen resiko Pertamina. Terdapat resiko single party offtaker untuk pembeli LNG, yaitu PLN.

“Semua mekanisme masih dalam proses pembicaraan dan tentunya akan saling win win solution dalam skema Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG)  yang dilakukan antara pemasok dan pembeli gas. Perlu waktu dan proses untuk finalkan PJBG, intinya selain PLN kami juga ada demand gas yang harus dipenuhi untuk IPP dan industri di kawasan Pulau Jawa,” kata Vice President Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Kamis (23/4).

Berdasarkan data yang diperoleh Aktual, jika dibandingkan dengan proyek Pertagas FSRU Cilamaya LNG Company, penjualan regasified LNG dilakukan dari Pertagas Cilamaya langsung ke End Customer (IPP Jawa, IPP Sunyarangi dan Pertamina Balongan). Sehingga Pertamina tidak menanggung resiko penyerapan pasar. Dari segi LNG Supply dan market demand pun proyek Pertagas ini menunjukan posisi yang sangat aman karena volume demand sesuai dengan volume supply LNG.

Tidak seperti LNG Bojonegara antara Pertamina dengan BSM, yang terdapat porsi unmarketable LNG cukup besar. Di mana available market yang dimiliki hanya untuk IPP Jawa I sebesar 320 MMSCFD dan PLN Jawa Barat sebesar 334 MMSCFD, total keduanya adalah 654 MMSCFD. Sementara target LNG Supply nya sendiri justru mencapai 1000-1500 MMSCFD.

“Proses terus berlangsung. Mengenai market masih potensi untuk dikembangkan. Intinya Pertamina dapat memberikan suplai gas kontinu untuk kebutuhan listrik dan industri yang menunjang pertumbuhan,” ujar Wianda menanggapi data tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Delegasi Korsel: Indonesia Sangat Penting Bagi Korsel di Bidang Investasi

Jakarta, Aktual.co — Deputi Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Woo-Yea melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presien Jusuf Kalla dalam rangkaian acara Konferensi Asia Afrika (KAA). Dalam pertemuan tersebut, Korea Selatan meminta agar hubungan persahabatan Korea Selatan dan Indonesia ditingkatkan lebih lanjut lewat kerja sama kedua negara.

Deputi Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Woo-Yea mengatakan bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi Korea Selatan terutama dari sisi kerja sama ekonomi. “Indonesia sangat penting bagi Korea. Indonesia merupakan negara pertama yang mana investasi Korea ke luar negerinya direalisasikan. Maka dari sisi perdagangan atau investasi, Indonesia begitu penting bagi kami,” kata Hwang Woo-Yea di Jakarta Convention Center, Kamis (23/4).

“Kerja sama antar kedua negara khususnya investasi Korea ke Indonesia dalam bidang-bidang yang tidak sederhana seperti chemical atau pertahanan atau pembuatan baja. Industri itu sangat penting untuk pembangunan ekonomi suatu negara. Maka, kedua negara akan meningkatkan hubungan ekonomi yang baik,” jelasnya.

Indonesia dan Korea Selatan membahas potensi kerja sama kedua negara terutama dalam bidang infrastruktur, manufaktur, dan pertanian. Kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan telah terjalin, dalam bidang industri kimia, pertahanan, dan pembuatan baja.

Melihat potensi kerja sama tersebut, Korea Selatan akan menindaklanjuti kerja sama kedua negara dibidang infrastruktur dan pertanian. “Kerja sama kedua negara di bidang manufaktur telah berjalan sangat lancar. Sedangkan untuk bidang infrastruktur dan pertanian, begitu saya kembali ke Korea, saya akan membicarakan hal ini kepada menteri-menteri ekonomi terkait. Tiga bidang itu, kami akan membuat kerja sama,” ujar Hwang Woo-Yea.

“Saya juga mengusulkan kepada Wapres JK, saat ini ada 500 ribu lebih tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Korea Selatan. Saya siap membagi pengalaman dan pengetahuan saya serta mengusulkan untuk kerja sama bidang pendidikan,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain