29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36566

Gubernur Sulsel Tolak Moratorium Ujian Nasional

Makasar, Aktual.co — Menyikapi desas-desus moratorium Ujian Nasional (UN) yang sedang ramai dibicarakan karena kebocoran naskah ujian, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan penolakannya jika harus dilakukan moratorium.
“Moratorium tidak perlu dilakukan di seluruh daerah karena tidak semuanya bermasalah,” katanya, Senin (20/4).
Menurut Syahrul, pelaksanaan ujian nasional di Sulsel sudah sangat baik bahkan sampai saat ini tidak ada temuan tentang adanya kebocoran naskah.
“Tentu kami tolak di Sulsel,” ujarnya.
Syahrul mengungkapkan, semestinya pemerintah pusat melakukan koreksi dan evaluasi secara internal usai pelaksanaan ujian nasional kemarin. Apalagi pelaksanaan ujian nasional online kemarin adalah pertama kalinya dilakukan. 
Tentu masih banyak hal yang perlu dibenahi sehingga kedepan ujian nasional bisa berjalan dengan baik.  Menurut Syahrul, ujian nasional memang sangat penting untuk mengukur kemampuan anak didik meski tidak lagi menjadi putusan lulusan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Bareskrim Polri Menangkap Jaringan Narkotika Jaringan Srilangka

Direktorat Tindak Pidana narkoba Bareskrim Polri merilis penangkapan sindikat internasional narkotika jenis sabu yang dilakukan warga negara Sri Lanka, di Gedung Direktorat Tindak Pidana narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (21/04/2015). Polisi mengamankan lima tersangka, dua diantaranya warga negara Sri Lanka. Barang bukti yang disita polisi sebanyak 14,5 Kg sabu. AKTUAL/MUNZIR

Para Pimpinan Lembaga dan Kementrian Sepakat Selesaikan Kasus HAM Masa Lalu

Jakarta, Aktual.co — Pertemuan para petinggi lembaga dan kementrian di Kejaksaan Agung, guna membahas penyelesaian kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edi Purdijatno, menyatakan para pemimpin lembaga dan Kementrian itu sepakat untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu.

“Sudah ada kesepakatan di antara kita bagaimana cara untuk menyelesaikan permasalahan ini sebaik-baiknya,” kata Tedjo dalam konfrensi pers, di Kejaksaan Agung, Selasa (21/4).

Menurut Tedjo, hal ini sebenarnya sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo. Namun, lanjut dia, dalam pertemuan kali ini nantinya akan dibentuk tim yang lebih teknis yang kemudian akan laporkan kembali ke Presiden.

“Ini akan ditindaklanjuti dngan pertemuan-pertemuan yang lebih intens lagi dalam waktu dekat dan kami akan selesaikan secepat mungkin dan sebaik-baiknya.

Diketahui, yang hadir dalam pertemuan ini antara lain, ketua Komnas HAM Nurcholis, Jaksa Agung HM Prasetyo, Mekopolhukam Tedjo Eddy Purdijatno, Memkum HAM Yassona Laoly, Kepala BIN Marciano Norman, dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

OJK Nyatakan Brent Ventura Tidak Berizin Usaha

Jakarta, Aktual.co — Perusahaan Modal Ventura PT Brent Ventura dinyatakan oleh Otoritas Jasa Keuanagan (OJK) tidak memiliki izin usaha sehingga tidak dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Perusahaan Modal Ventura.

“Brent Ventura tidak pernah mendapatkan izin usaha dari OJK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 9/2009 tentang Lembaga Pembiayaan dan Peraturan Menkeu No.18/PMK.010/2012 tentang Perusahaan Modal Ventura,” kata Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Firdaus Djaelani dalam siaran pers, Selasa (21/4).

Dalam peraturan tersebut diatur bahwa definisi Perusahaan Modal Ventura adalah Badan Usaha yang melakukan usaha pembiayaan atau penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi dan atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

Perusahaan Modal Ventura didirikan dalam bentuk badan hukum perseroan terbatas atau koperasi. Badan Hukum yang melakukan kegiatan Perusahaan Modal Ventura harus terlebih dahulu memperoleh izin usaha dari OJK sebelum menjalankan usahanya. Dengan demikian PT Brent Ventura tidak dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Perusahaan Modal Ventura sebagaimana dimaksud dalam peraturan yang ada.

Artikel ini ditulis oleh:

SDA Jalani Pemeriksaan KPK

Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA), dikawal menuju keluar usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/4/2015). SDA diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2012-2013. AKTUAL/MUNZIR

Mahasiswa dan Pelajar Bulgaria Belajar Tarian Indonesia

Jakarta, Aktual.co — Mahasiswa dan pelajar Bulgaria menyatakan tertarik untuk mempelajari tari Indonesia setelah menghadiri lokakarya dengan menampilkan dosen tari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Dwi Rahmani di Universitas Sofia.

Lokakarya (workshop) yang diselenggarakan KBRI Sofia kerja sama dengan Universitas Sofia dihadiri 65 orang yang kebanyakan Mahasiswa dan pelajar, kata Sekretaris Kedua Pensosbud KBRI Sofia, Dina Mardiana, Senin (20/4) kemarin.

Acara tersebut dibuka dengan menampilkan tari indang badinding yang dibawakan tujuh penari terdiri atas empat staf atau keluarga staf KBRI, dua mahasiswa kelas Bahasa dan Budaya Indonesia Universitas Sofia, serta Dwi Rahmani, S.Kar, M.Sn.

Tarian kedua, tari rebana, tari kreasi baru yang disusun Dwi dengan penata musik Dr. Bambang Sunarto (PR III ISI Surakarta), dibawakan Polina Cherneva, anggota senior Grup Tari KBRI Sofia “Pesona Mawar Nusantara” yang telah menjadi anggota tim tari KBRI selama lima tahun itu merupakan alumnus BSBI tahun 2013.

Sementara itu, tarian ketiga dibawakan secara solo oleh Dwi Rahmani adalah tari golek tirtokencono. Tarian-tarian tersebut merupakan hasil dari kelas tari yang diadakan KBRI sejak kedatangan Dwi pada tanggal 10 Maret 2015.

Di awal “workshop” Dwi Rahmani menjelaskan gerakan dasar tari jawa tradisi yang berasal dari Keraton Surakarta dan Yogyakarta berikut perbedaannya kepada hadirin yang kemudian dilanjutkan dengan mengundang peserta lokakarya ke atas panggung.

Meskipun gerakan tari jawa tradisi dirasakan sangat sulit, sekitar 20 penonton bergabung di atas panggung menikmatinya dan mengikuti arahan yang diberikan Dwi.

Selain tari tradisional jawa, peserta lokakarya diajarkan menari Indang yang gerakannya lebih mudah dengan musik yang dinamis.

Pada sesi ini tidak hanya peserta “workshop” yang mencoba menarikan tari indang, tetapi para penonton dari bangkunya masing-masing juga mencoba mengikuti gerakan tari indang yang dicontohkan Ibu Dwi. “Workshop” berlangsung selama hampir satu setengah jam diakhiri dengan tarian penutup “bajidor kahot” oleh Polina Cherneva.

Sejumlah penonton menyatakan sangat kagum dengan tarian Indonesia yang beraneka ragam. Menurut Krasimira Todorova, penonton dari Direktorat Internasional dan Kerja Sama Eropa Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Bulgaria, tanpa perlu dijelaskan dengan kata-kata, tarian Indonesia ditampilkan mencerminkan karakteristik dan mempunyai ciri khas masing-masing.

“Pengaruh berbagai budaya dalam tarian menambah keindahan tarian tersebut,” katanya.

Hadir pada “workshop”, antara lain Wakil Dekan Fakultas Classical and Modern Philology Universitas Sofia Dr. Galina Sokolova, mahasiswa dan alumni Universitas Sofia, beberapa pelajar SMP, masyarakat umum pencinta seni, serta wakil dari chopstick radio (radio mahasiswa Fakultas Jurnalistik Universitas Sofia).

Sejumlah pelajar SMP yang hadir mengatakan bahwa mereka sengaja datang pada acara tersebut karena sangat menyukai budaya Asia. Menurut mereka, tarian yang ditampilkan sangat mengesankan dan menanyakan kemungkinan mereka untuk dapat mempelajari tarian-tarian tersebut, khususnya tari indang.

Para penonton menyampaikan kepuasannya dengan pertunjukan dan “workshop” yang disajikan. Sebagian penonton lainnya juga menyampaikan keinginan untuk berlatih tari dan minatnya untuk bekerja sama mengadakan “workshop”.

Beberapa hari sebelumnya, Dwi Rahmani mengadakan “workshop” di National Academy of Theater and Film Arst Sofia (NATFIS) yang mendapat sambutan positif mahasiswa.

Sejumlah mahasiswa NATFIS peserta “workshop” menyatakan menyukai tarian Jawa yang lemah lembut dan tari sumatra yang dinamis.

Seperti halnya di Universitas Sofia, permintaan mempelajari tari tradisional Indonesia berdatangan dari mahasiswa NATFIS. Kehadiran Dwi Rahmani di Bulgaria atas kerja sama KBRI Sofia dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang menugasi Dwi selama sekitar 2,5 bulan.

Kehadiran dosen ISI Solo tersebut dimanfaatkan KBRI Sofia untuk melatih tari di KBRI dan untuk promosi budaya dan pariwisata Indonesia di kota Sofia dan Veliko Turnovo. Dalam waktu dekat, dosen ISI Solo akan mendukung KBRI Sofia pada kegiatan promosi budaya dan pariwisata Indonesia di kota Troyan dan Targoviste.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain