24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37364

Polda NTT Bidik Tersangka Lain di Kasus Bripka Rico

Jakarta, Aktual.co — Tim Penyidik Tindak Pidana Korupsi Ditreskrimsus Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur tengah mengembangkan kasus dugaan korupsi yang dilakukan Bripka Rico terkait penilepan dana penyetoraan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun anggaran 2011-2014 senilai RP 1,8 miliar.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Agus Santosa mengatakan, kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut.
Pihak Ditreskrimsus juga lanjut Agus tengah memeriksa saksi-saksi yang diduga ikut menjadi bagian dari kasus dugaan korupsi tersebut.
 Namun kata Agus, dari saksi-saksi yang ada belum bisa dipastikan bahwa orang-orang tersebut terlibat dalam kasus tersebut, sebab hal ini perlu penanganan yang perlahan-lahan namun pasti.
“Tapi beberapa aset yang dimiliki tersangka telah kami sita. Diantaranya satu mobil sedan jenis Toyota Inova dan satu truk tangki air,” kata dia ketika ditemui Antara di Kupang, Selasa (24/3).
Menurut dia, tim penyidik terpaksa menyita dua kendaraan roda empat tersebut karena diduga dua kendaraan itu dibeli dengan menggunakan dana PNBP dan disita sebagai alat bukti. 
Selain dua kendaraan itu, pihak kepolisian juga akan menyita beberapa aset lainnya yang juga dibeli menggunakan uang dari hasil korupsi tersebut.
“Pastinya tim penyidik akan secara teliti menyelidiki kasus ini, dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tim penyidik dipastikan tidak akan menyita barang-barang yang bukan dihasilkan dari uang korupsi,” kata Agus.
Dia mengaku, belum mengetahui secara menyeluru terkait mekanisme setoran dana PNBP seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNBK) serta Surat Izin Mengemudi (STNK) sampai mengalami kebocoran dana itu.
Namun menurutnya, dalam undang-undang satuan lalu lintas telah tertulis soal mekanisme penyetoran tersebut. “Yang pasti ini mencoreng nama satuaannya khususnya institusi Polri sendiri,” kata dia.
Sebelumnya, Bripka Rico diduga melakukan korupsi yang diambil dari hasil setoran uang PNBP dari BPKB, STNK, TNBK, dan SIM yang seharusnya langsung disetor ke rekening Mabes Polri, namun disimpan dan dipakai dulu oleh Rico dengan mengelolah uang tersebut untuk kepentingan pribadi baru kemudian disetor ke Bank.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Sempat Diculik, Dua Anggota TNI Ditemukan Tewas

Jakarta, Aktual.co — Anggota TNI dan Polri menemukan dua anggota TNI Kodim 0103 korban penculikan dalam keadaan meninggal dunia di Kecamatan Nisam antara, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Selasa (24/3).
Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto menyatakan, dua korban tersebut ditemukan anggota TNI-Polri yang dibantu masyarakat sekitar pukul 08.30 WIB, setelah diculik kelompok tak dikenal pada Senin (23/3).
Dua korban yang ditemukan di Desa Bate Pilah atau sekitar 240 Km arah timur Banda Aceh tersebut atas nama Serda Idra Irawan warga Palembang, Sumatera Selatan dan Serda Hendrianto asal Kerinci, Provini Jambi.
Pangdam yang didampingi Kapendam Letkol Machfud menyatakan, kedua anggota TNI itu sempat diculik dalam perjalanan pulang setelah berkunjung ke rumah salah satu tokoh desa tersebut yakni Mukim Daud.
Mendapat informasi itu, anggota TNI dan Polres dibantu masyarakat melakukan pencarian dan pada Selasa pagi kedua korban tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. 
Ketika ditanya kelompok mana yang melakukannya, Pangdam menyatakan, pihaknya belum tahu kelompok siapa yang melakukan penculikan.
“Kami juga tidak tahu motif apa dibalik peristiwa penculikan. Kita serahkan saja kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan,” kata Pangdam Agus.
Namun, Pangdam Agus menegaskan, dengan adanya korban TNI berarti masih ada sebagian masyarakat Aceh yang belum menghendaki adanya perdamaian.
“Kasus ini berarti telah mencederai perdamaian Aceh yang selama ini sudah berjalan baik,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Proyek MRT Mulai Konstruksi Jalan Layang Fatmawati

Jakarta, Aktual.co — PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memulai tahapan konstruksi skala besar proyek MRT Jakarta di wilayah Fatmawati, Panglima Polim hingga Blok M untuk koridor jalur layang atau elevated.
“Setelah ditandatanganinya kontrak untuk tender Rolling Stock atau kereta listrik MRT pada awal Maret lalu, pekerjaan pembangunan Proyek MRT Jakarta terus kita lanjutkan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, Selasa (24/3).
Menurut dia, pekerjaan pembuatan pondasi bore pile untuk jalur layang MRT akan dilakukan pada wilayah sepanjang Jalan Fatmawati dari sekitar area Jalan Cilandak (dekat perempatan Jalan TB. Simatupang) sampai dengan persimpangan Jalan Madrasah (depan Bank Panin).
Lokasi pekerjaan itu terbagi dalam dua wilayah utama. Wilayah pertama dimulai dari depan Jalan Cilandak 5 (sesudah Pasar Mede dari arah Selatan) bergerak ke arah Utara. Wilayah kedua dimulai dari persimpangan Jalan Madrasah bergerak ke arah Selatan.
“Pekerjaan pembuatan pondasi bore pile di sepanjang Jalan Fatmawati itu akan segera dimulai pada minggu ke-empat Maret 2015,” ujar Boestami.
Selain di Fatmawati, dia menuturkan pekerjaan pembuatan pondasi bore pile untuk fondasi jalur layang MRT juga akan dilakukan di wilayah sepanjang Jalan Panglima Polim Raya (perempatan Jalan Haji Nawi) sampai dengan persimpangan Blok M (perempatan Jalan Melawai).
“Sebagai persiapan, sebelumnya akan diawali dengan pekerjaan pelebaran jalan secara bertahap sejak awal Maret 2015. Pelebaran jalan dilakukan untuk menjaga kebutuhan lebar lalu lintas selama pekerjaan bore pile berlangsung,” tutur Boestami.
Seperti diketahui, proyek MRT koridor Selatan Utara pada Fase I (Lebak Bulus Bundaran HI) akan dibangun sebanyak 13 stasiun dan satu depo. Dari 13 stasiun tersebut, tujuh stasiun diantaranya merupakan jalur layang atau elevated, yaitu Lebak Bulus-Fatmawati-Cipete-Haji Nawi-Blok A-Blok M-Sisingamangaraja dan enam stasiun bawah tanah, yakni Senayan-Istora -Bendungan Hilir-Setiabudi-Dukuh Atas-Bundaran HI.
Pekerjaan pada area Fatmawati hingga Blok M merupakan paket kontrak pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor CP 102 yaitu Tokyu-Wijaya Karya Joint Operation (TWJO) dan kontraktor CP 103 yaitu Obayashi Shimizu-Jaya Konstruksi. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Tahun ke-6, Kepolisian Terus Selidiki Hilangnya Koki Claudia Lawrence

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian kota North Yorkshire, Inggris kembali menangkap seorang pria yang diduga sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan seorang koki wanita, Claudia Lawrence. Pria berusia sekitar 50 tahun tersebut telah ditahan dan tengah menunggu pemeriksaan lebih lanjut.

Pihak keluarga Claudia juga sudah mengetahui soal penangkapan tersebut. Ayah korban, Peter Lawrence berharap, dari penahanan itu, pihak berwajib bisa mendapatkan titik terang mengenai keberadaan anaknya.

“Saya berharap masalah ini bisa segera diselesaikan. Saya orang yang mendukung apa yang dilakukan polisi. Dan, saya akan selalu memberikan informasi kepada polisi,” harap Peter, demikian dilansir BBC, Selasa (24/3).

Untuk diketahui, Claudia telah menghilang sejak 19 Maret 2009 silam. Hingga kini, baik pihak keluarga maupun Kepolisian belum menemukan wanita yang menghilang di usia 35 tahun. Namun, polisi sudah memastikan jika Claudia sudah tidak bernyawa.

Sebelumnya, dua tahun lalu, tepatnya Mei dan Juni 2013, polisi setempat sempat menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku. Namun, karena polisi tidak menemukan bukti, dua orang itu terpaksa harus dilepaskan.

Kendati demikian, polisi North Yorshire tidak begitu saja percaya jika kedua orang yang pernah ditangkap itu benar-benar tidak terlibat. Hingga kini, polisi setempat masih meminta masyarakat untuk memantau dan memberikan informasi mengenai kedua orang itu.

“Media dan masyarakat harus tetap memantau gerak-gerik orang-orang yang pernah ditangkap,”  ungkap Detektif North Yorkshire, Dai Malyn.

Demi mencari petunjuk baru, pada Februari 2015, tim identifikasi polisi kembali melakukan pemeriksaan di jalan belakang rumah Claudia. Dan pada 19 Maret tahun ini, bertepatan dengan peringatan enam tahun hilangnya Claudia, Kepolisian juga merilis rekaman CCTV yang terpasang disekitar kediaman Claudia.

Artikel ini ditulis oleh:

GMJ Pertanyakan Istri Ahok Mimpin Rapat

Jakarta, Aktual.co — Gerakan Masyarakat Jakarta pertanyakan Istri Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dikabarkan memimpin rapat revitalisasi Kota Tua. 
Menanggapi hal tersebut Muhammad Rizieq Shihab mengatakan bahwa Ahok dalam memimpin DKI melebihi mantan Presiden Soeharto yang telah memimpin Indonesia selama 32 Tahun tanpa pernah melibatkan istrinya yakni Ibu Tin untuk memimpin rapat.
“Ada apa tiba-tiba Istri Ahok mimpin rapat, Pak Soeharto 32 tahun tidak pernah Ibu Tin mimpin rapat kabinet,” katanya, Selasa (24/3). 
Ketua umum Front Pembela Islam (FPI) ini pun meminta ketua Panitia Khusus Angket untuk konsisten menjalankan tugasnya dengan hasil-hasil temuan panitia angket yang harus disampaikan sebenar-benarnya dan bisa dipertangungjawabkan pada masyarakat Jakarta. 
“Beliau menjalankan tugas luar biasa menemukan temuan dan mengumpulkan bukti-bukti. Mudah-mudahan petisi diberkati Allah. Semoga DPRD bisa jadi pahlawan rakyat,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Program Listrik 47 Wilayah Terluar Indonesia Baru Tahap Pengadaan Peralatan

Jakarta, Aktual.co — Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengungkapkan perkembangan terbaru dari program ketenagalistrikan untuk 47 wilayah terluar Indonesia. Dikatakannya, program tersebut masih dalam tahap pengadaan peralatan.

Perlu diketahui, Pemerintah menargetkan program ketenagalistrikan untuk 47 wilayah terluar Indonesia tersebut dapat rampung bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2015.

“Sekarang masih proses pengadaan,” singkat Jarman saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (24/3).

Sayangnya, Jarman enggan menjelaskan secara rinci proses pengadaan yang dimaksud. Adapun program kelistrikan tersebut memakan anggaran Rp1,3 trilun, terdiri dari Rp1 triliun untuk pembangkit dan Rp300 miliar untuk pembangunan infrastruktur pendukung.

“APBN-P tambahan Rp1,3 triliun, Rp1 triliun untuk mendukung program pemerintah melistriki perbatasan pulau terluar,” papar dia.

Dengan begitu, sambungnya, maka ke depan tidak ada lagi ketimpangan energi antara wilayah perbatasan dengan negara tetangga yang terang benderang. “Sehingga bisa menyala, jangan sampai di perbatasan di luar Indonesia terang di dalam gelap karena itu kami usulkan Rp1 triliun untuk pulau terluar, Rp 300 miliar untuk mendukung,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain