26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37389

Konjen Singapura Siapkan Ruang Berduka di Batam

Jakarta, Aktual.co — Konsulat Jenderal Singapura di Batam Kepulauan Riau, menyiapkan ruang berduka, khusus untuk masyarakat dari seluruh dunia yang tinggal di Batam dapat menumpahkan rasa duka cita atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew.

“Ini sebenarnya ruang perpustakaan yang kami ubah sedikit,” kata Konsul Singapura Gavin Chay, di Batam Kepulauan Riau, Senin (23/3).

Di ruang itu, Gavin menyiapkan meja khusus dengan buku berduka cita di atasnya.

Di tengah meja, terdapat foto Lee Kuan Yew, kiri-kanannya terdapat karangan bunga mawar putih.

Rak-rak buku ditutup sejenis terpal berwarna putih.

“Kami, semua warga Singapura tengah berduka hari ini. Kami kehilangan Bapak Bangsa,” kata dia dengan mata berkaca-kaca.

Sedari pagi, sudah banyak warga Singapura dan Batam yang datang khusus ke Konsulat untuk menyampaikan rasa berduka.

Selain datang secara langsung, beberapa pejabat juga menyampaikan rasa duka melalui telepon.

“Gubernur Kepri menelepon menyampaikan rasa duka. Asmin Patros mengirimkan pesan singkat,” kata dia yang mengenakan kain hitam tanda berduka.

Hingga Senin petang, 10 orang warga Indonesia, Singapura dan WNA lainnya mengisi buku berduka, mencurahkan rasa duka mendalam.

Warga Batam, Dini, dalam buku itu menuliskan duka yang mendalam atas kepergian Lee Kuan Yew.

“Terima kasih Mr Lee untuk hidupmu. Karena engkau telah memberikan banyak penghidupan untuk orang Singapura. Semoga saya bisa menjadi orang seperti Anda,” katanya menuliskan pesan atas kepergian Lee Kuan Yew itu.

Warga Batam lain, Yuni dalam buku itu menyampaikan terima kasih atas dukungan Lee pada pembangunan Batam.

“Sebagai warga Batam saya bisa merasakan sentuhan tangan dan pemikiran Mr Lee dalam pembangunan Batam, terima kasih,” kata dia.

Dalam buku itu, terdapat juga curahan berduka yang dituliskan warga Singapura yang tinggal di Batam.

Sementara itu, di halaman Gedung Sumatera Promotion Center, lokasi kantor Konjen Singapura di Batam, terlihat satu karangan bunga duka cita yang dikirim dari kantor Bank Indonesia Kepri.

Artikel ini ditulis oleh:

Kementerian Desa Tertinggal Janji Kucurkan Dana Desa Pertengahan April

Semarang, Aktual.co — Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan mengucurkan dana bantuan tiap desa sebesar Rp1 miliar, pada pertengahana April mendatang.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Ja’far mengatakan, pihaknya akan segera mencairkan dana desa dalam tiga pekan ke depan, jika tak ada kendala.

“Penyaluran dana desa dicairkan paling pertengahan bulan April ini,” kata Marwan di depan ratusan perangkat desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (23/3).

Meski belum dicairkan, dia meminta para perangkat desa membuat perencanaan pengelolaan jangka menengah dan rencana kegiatan program desa.

Dengan begitu, lanjut Marwan, ketika dana sudah masuk rekening, dapat langsung diserap secara matang.

“Seluruh Indonesia merencanakan desa mandiri. Saya berkunjung ke berbagai tempat, kalau desa mandiri itu bisa jadi tertib, indah, online,” tambah politikus PKB itu.

Agar desa terlihat mandiri, aparat pemerintah desa harus punya bekal pengetahuan dan pengalaman. Salah satunya yakni telah terdidik dengan baik.

Selain hal tersebut, Marwan juga menjanjikan akan ada lagi anggaran yang diberikan untuk kemajuan desa. Anggaran itu yakni melalui anggaran desa mandiri yang merupakan program prioritas unggulan kementerian PPDT.

Artikel ini ditulis oleh:

Ganjar: Impor Beras Hanya Saat Krisis

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah provinsi Jawa Tengah memastikan tidak ada impor beras seiring dengan panen raya yang sudah mulai terjadi di beberapa kabupaten.

“Impor hanya dilakukan ketika krisis dan saat ini harga beras sudah mulai turun sehingga tidak perlu ada impor,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (23/3).

Pihaknya mengaku sudah melakukan konfirmasi kepada menteri terkait untuk memenuhi kekurangan pasokan. Pemerintah pusat pun memastikan produksi beras di dalam negeri mencukupi kebutuhan seluruh Indonesia.

“Kalau produksi kita memenuhi, untuk apa impor. Kalau harus impor kapan kita bisa berdikari di sektor pangan,” katanya.

Meski demikian, impor mungkin dilakukan untuk beras jenis premium yang memang tidak ditanam di Indonesia, salah satunya beras yang dikonsumsi khusus pasien penderita penyakit tertentu.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pembukaan PON 2016 Berstandar Internasional?

Jakarta, Aktual.co — Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, berencana untuk menggelar pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat pada 2016, dengan standar internasional.

“Pihak Disparbud Jabar telah merancang ceremonial opening, acuannya Olimpiade Beijing, Olimpiade Musim Dingin Rusia, itu standarnya internasional. Bukan pada PON Riau atau lainnya,” kata Ahmad Heryawan, pada diskusi PON yang diadakan oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Jawa Barat, di Bandung, Senin (23/3).

Ia menuturkan, opening ceromony PON nantinya akan mengacu pada kemeriahan ketika opening ceremoni Olimpiade Beijing dan Olimpiade Musim Dingin Rusia.

“Namun kita tetap akan menyuguhkan sebuah sajian opening ceremony yang gebyar, dengan penampilan tarian budaya atau kolosal yang berpadu dengan sajian teknologi canggih,” kata dia.

Pada Opening Ceremony PON Riau, kata dia, banyak menonjol unsur pencahayaan, namun pada PON Jabar akan memadukan teknologi dan budaya serta iptek Jawa Barat.

“Karena kami ingin sukses penyelenggaraan, ini event besar, perlu ditandai gebyarnya opening ceremoni,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Akademisi: Pemberian Remisi Jangan Beda-bedakan Narapidana

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Hukum dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT, Dr. Johanes Tubahelan menilai wacana Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly melakukan pengkajian terkait pemberian remisi bagi para koruptor sudah tepat.
“Ada kemungkinan alasan pengkajian ini bertujuan untuk memberantas praktik jual beli remisi yang selama ini terjadi di lembaga pemasyarakatan (LP) yang terjadi antara para narapidana berduit dengan penjaga keamanan,” katanya, Kupang, Senin (23/3).
Hal ini dikatakannya sebab sejauh ini, menurutnya para personel di LP selalu memperlakukan orang-orang yang berduit secara istimewa, dengan cara memberikan fasilitas yang bagus di dalam sel, serta memberikan waktu bebas berkeliaran di luar dari LP.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly berencana akan merevisi aturan soal pemberian remisi dan pembebasan bersyarat agar lebih sederhana. Rencana Yasona ini langsung mendapatkan reaksi keras dari para pemerhati antikorupsi.
Lebih lanjut, Johanes menganggap bahwa hak mendapatkan remisi merupakan bagian dari apa yang harus diperoleh oleh para narapidana, sebab sebagai negara yang beragama dan berpancasila, khususnya sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa telah diajarkan untuk memberikan pengampunan bagi setiap orang.
Di samping itu, dengan adanya pemberian remisi bagi para narapidana khususnya para tindak pidana korupsi, maka akan memberikan motivasi untuk berubah dan berprilaku baik dalam menjalani masa tahanannya.
Pria yang juga merupakan dosen Hukum administrasi tersebut menilai, jika melihat dari negara manapun, pemberian remisi itu juga selalu diberikan kepada para tahanan dengan jaminan bahwa para tahanan tersebut tidak kembali melakukan perbuatannya yang berujung pada kembalinyanya dia ke penjara.
“Tugas lembaga pemasyarakatan adalah memberikan pembinaan bagi para narapidana. Jika narapidana dalam penjara prilakunya sudah baik harus diberikan remisi,” tambahnya.
Menurutnya sah-sah saja jika muncul pro dan kontra terkait wacana revisi tersebut, sebab masalah korupsi tersebut merugikan negara.
Namun, menurutnya, masyarakat perlu melihat kembali wacana tersebut, jika memang wacana tersebut dijalankan maka Menkumham harus mengubah undang-undang yang ada dengan cara memberikan remisi khusus bagi para pelanggar hukum yang ada di lembaga pemasyarakatan.
“Menurut saya pemeritah tidak perlu diskriminatif dengan para narapidana lainnya, pemerintah harus memperlakukan siapapun itu yang sedang dibina di dalam lembaga pemasyarakatan,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

PM Abe Akan Berkeliling AS Selama Seminggu

Jakarta, Aktual.co — Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe akan bertolak ke Amerika Serikat untuk berkeliling selama seminggu, bulan depan, saat kedua negara bekas musuh itu akan memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

“Selain berbicara di Washington, Abe akan mengunjungi Boston, San Francisco dan los Angeles dalam perjalanan mulai 26 April hingga 3 Mei,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, dikutip AFP, Senin (23/3).

Abe akan menjadi PM Jepang pertama yang akan mengadakan pidato bersama di depan Kongres AS, sebagai puncak lawatannya yang ditujukan untuk memperdalam kerja sama militer dan perdagangan, dan memperlihatkan penetapan janji Tokyo pasca-perang fasisme.

Masih jarang politisi Jepang yang berpidato di depan kongres AS dan belum ada yang melakukannya dalam sesi bersama Senat dan DPR yang menjadi idaman.

“Pada 28 April, Presiden Barack Obama akan menjadi tuan rumah pertemuan dengan Abe serta jamuan malam untuk menghormatinya,” kata Gedung Putih.

Abe akan berada di Washington dari 27 hingga 30 April.

Di sela-sela perjalaan Abe, menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara juga akan mengadakan pertemuan “dua plus dua”, menurut media Jepang.

Setelah pertempuran sengit di seberang-menyebrang Pasifik dalam masa perang, Jepang menjadi sekutu setia AS, tuan rumah bagi beberapa pangkalan angkatan bersenjata AS dan mempererat hubungan antara bekas musuh tersebut.

Jepang mengaku menyerah kalah dalam perang pada 15 Agustus 1945.

Kunjungan Abe (60) dilakukan saat AS menekan agar Jepang memperbaiki cekcoknya dengan dua sekutu AS di Asia lainnya, Korea Selatan dan Tiongkok.

Beijing dan Seoul akan memantau dari dekat apa yang akan Abe ucapkan dalam pernyataan khusus untuk menandai peringatan tujuh dasawarsa sejak berakhirnya peperangan yang ketika itu membuat negara-negara tetangganya menderita akibat militerisme Jepang.

Sementara Abe berjanji untuk menegaskan permintaan maaf yang pernah dilakukan oleh pemerintahan-pemerintahan terdahulu, ia juga sengaja mengelak sejumlah masalah termasuk penyelesaian permintaan maaf tahun 1996 terhadap perlakuan militer Jepang kepada sejumlah wanita penghibur.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain