29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38144

Istri Terpidana Mati Asal Perancis Minta Maaf ke Rakyat Indonesia

Jakarta, Aktual.co — Istri warga negara Prancis yang divonis mati di Indonesia terkait kasus pabrik ekstasi Serge Atlaoui, Sabine Atlaoui, meminta maaf kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas kesalahan yang telah dilakukan suaminya.
“Saya dan suami saya meminta maaf kepada pemerintah serta masyarakat Indonesia atas tindakan yang telah dilakukan suami saya selama di Indonesia,” kata Atlaoui dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, Kamis (26/2).
Terkait hukuman mati suaminya, Sabine Atlaoui menyatakan bahwa dia dan keluarganya menghormati semua proses hukum di Indonesia dan pihaknya akan mengajukan peninjauan kembali (PK) sebagai satu-satunya jalan hukum yang masih bisa ditempuh.
“Semoga upaya hukum ini dapat berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh pengadilan. Saya berharap suami saya bisa bebas dari hukuman mati,” ujar ibu yang memilki empat orang anak dari hasil pernikahannya dengan Serge Atlaoui.
Dia menambahkan selama ini suaminya adalah tulang punggung keluarga, namun sejak dia ditahan dirinya yang mengambil alih peran suaminya dengan melakukan berbagai pekerjaan dari pelayan di rumah makan hingga petugas kebersihan di hotel.
Sementara itu dia mengaku belum bertemu secara langsung dengan suaminya sejak kedatangannya pada tahun 2013 dan mengatakan akan berangkat ke LP Pasir Putih Nusakambangan, tempat suaminya ditahan, sesegera mungkin.
Serge Atlaoui divonis mati pada tahun 2007 oleh Mahkamah Agung atas kasus narkoba.
Saat itu dia dinyatakan terlibat dalam pengoperasian pabrik ekstasi terbesar di Asia yang berlokasi di Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Hukuman mati di tingkat kasasi tersebut lebih berat daripada vonis di Pengadilan Negeri Tangerang tahun 2006 dan Pengadilan Tinggi Banten tahun 2007, yang menyatakan Atloui harus menjalani hukuman penjara seumur hidup.
Namanya masuk dalam daftar narapidana yang akan dieksekusi mati oleh Kejaksaan Agung RI setelah grasinya ditolak oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 35/G tahun 2014.
Sebelumnya Kejaksaan Agung RI telah mengeksekusi mati enam terpidana narkoba pada 18 Januari 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Intervensi Penegakan Hukum, Pakar: Presiden Langgar Sumpah Jabatan

Jakarta, Aktual.co — Ketua Pelaksana tugas (Plt) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiqurahman Ruki dibuat bingung dengan intruksi Presiden Joko Widodo tentang akan mengintervensi penegakan hukum dalam kondisi kepepet.
Menanggapi hal tersebut,  Pakar Hukum Universitas Muhamadyah Jakarta, Chairul Huda, menilai sikap Presiden Jokowi tersebut, sama saja melanggar sumpah jabatan dan peraturan perundang-undangan.
“Proses hukum, biarlah proses hukum, Presiden tak perlu ambil bagian,” ujar Chairul Huda ketika berbincang dengan Aktual.co, Kamis(26/2).
Chairul mengatakan, Presiden tidak boleh ikut campur pada kasus-kasus penegakan hukum. Namun sambung dia, Presiden hanya boleh menerima laporan-laporan pertanggungjawaban dari para penegak hukum.
“Penegak hukum bertanggung jawab pada presiden, itu iya, Kapolri, Jaksa Agung bertanggungjawab pada presiden,” Ujar Chairul.
Pelaksana Tugas (Plt) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiqurrahman Ruki mengungkapkan jika dirinya tidak mengerti maksud beberapa poin pengarahan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait perbaikan hubungan antara KPK, Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung).
Salah satu pernyataan yang membuat dirinya sedikit kebingungan adalah, ketika Presiden menyatakan tidak akan intervensi apapun bentuk penegakan hukum yang dilakukan KPK. Namun, seketika itu pula Presiden menambahkan bahwa dia bisa saja melakukan intervensi jika sudah dalam keadaan mendesak. (Baca:Ruki Bingung Presiden Minta KPK Tak Hambat Program Pemerintah)
“Saya nggak tahu yang dimaksud kepepet bagi seorang Presiden sehingga perlu mengintervensi penegakan hukum. Saya nggak tahu bagaimana prakteknya,” ujar Taufiqurrahman, saat jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/2).

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Viva Yoga: Zulkifli Didukung Lebih dari 50 Persen Suara

Jakarta, Aktual.co — Politisi PAN kubu Zulkifli Hasan, Viva Yoga, mengklaim sudah mengantongi dukungan 50 persen suara untuk memenangkan Zulkifli sebagai Ketum PAN periode 2015-2020.
Hal ini berdasarkan konsolidasi yang sudah dilakukan di Yogyakarta dua hari menjelang Kongres PAN.
“Kita tidak menyebut jumlahnya, tapi intinya lebih dari 50 persen suara,” kata Viva, Kamis (26/2).
Viva menyebutkan, visi dari Zulkifli kedepan menjadikan PAN sebagai rumah besar Indonesia. Selain itu, menggelar konvensi calon presiden dan wakil, yang artinya ketum tak otomatis menjadi capres.
PAN menggelar kongres di Bali pada 28 Februari-3 Maret 2015. Pada kongres juga akan dilakukan pemilihan Ketum PAN periode 2015-2010, yang diikuti oleh dua kandidat caketum yaitu Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan.

Artikel ini ditulis oleh:

Elpiji Melon Langka, Pertamina Tuding Pengecer Nakal

Jakarta, Aktual.co —   Direktur Pemasaran Perseroan Terbatas Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan penyebab kelangkaan elpiji di beberapa daerah merupakan ulah pengecer nakal yang sengaja menahan stok.

“Jadi pengecer ingin dapat untung lebih dengan membuat kondisi seperti itu, seolah-olah Pertamina menahan pasokan,” tuturnya di Jakarta, Kamis (26/2).

Ia mengatakan Pertamina segera mengadakan operasi pasar dan ditemukan bahwa penyerapan elpiji hanya sekitar 10 persen.

“Salah satu penyebab rendahnya penyerapan itu karena ada beberapa pangkalan yang terindikasi bertindak nakal dengan menahan pasokan elpiji,” katanya.

Ia menegaskan jika terbukti ada pihak yang terbukti nakal, maka pihak Pertamina tidak segan memberi sanksi berupa skorsing atau mengurangi pasokan ke distributor atau pengecer tersebut. Selain mengadakan operasi pasar, Pertamina juga menambah pasokan elpiji tiga kilogram sebanyak 50 persen dari kuota harian, dan menyediakan elpiji di SPBU sehingga jika ada masyarakat yang kesulitan memperoleh elpiji dengan harga wajar bisa datang saja ke SPBU.

“Saya baru pulang dari Lombok, di sana harga elpiji tiga kg hanya Rp18.000, kok bisa-bisanya di Depok yang dekat dengan Jakarta harganya bisa sampai Rp22.000,” ujar Bambang.

Pertamina sendiri menambah pasokan elpiji tiga kg di wilayah Jawa bagian barat pada 25-27 Februari 2015 untuk menjamin ketersediaan dan kestabilan harga komoditas tersebut. Hubungan Eksternal Pemasaran Jawa Bagian Barat Pertamina Milla Suciyani dalam keterangannya di Jakarta, mengatakan pihaknya menambah pasokan di Bogor sekitar 260.000 tabung elpiji tiga kg dan Depok 93.000 unit.

Daerah-daerah lain, lanjutnya, juga diberikan tambahan pasokan sebanyak 50 persen dari alokasi hariannya, seperti Cirebon, Majalengka, Kuningan, Garut dan Cianjur.

“Hal ini dilakukan untuk memastikan elpiji tiga kg tersedia dan mudah didapatkan masyarakat dengan harga wajar,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Kebijakan Industri Dinilai Tak Berpihak Pada UKM

Jakarta, Aktual.co —  Kebijakan pada sektor industri di Indonesia dinilai tidak berpihak pada usaha kecil dan menengah (UKM) di mana pemerintah seringkali mengabaikan industri rakyat yang dikembangkan dalam skala kecil rumah tangga.

Pengamat ekonomi dari Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses) Suroto di Jakarta, Kamis (26/2), mengatakan UKM dan industri rumah tangga justru seharusnya menjadi kekuatan ekonomi nasional. “Di berbagai daerah bahkan industri rakyat banyak yang sudah gulung tikar. Sebut misalnya industri ukiran di Jepara, industri kulit dan perak di Yogyakarta, industri logam di Tegal dan lain sebagainya,” katanya.

Menurut dia, kebijakan pemerintah pada sektor perindustrian yang selalu mengandalkan investasi asing dan impor teknologi harus segera dirombak. Ia menyarankan agar adanya hubungan sub-kontrak dari industri besar dengan usaha industri skala rumah tangga. “Hubungan mutual dan saling ketergantungan antara industri skala besar dan kecil itu akan lebih menjamin industri kita secara berkelanjutan,” katanya.

Indonesia, kata dia, bisa belajar dari Jepang yang komponen industri besarnya ditopang oleh 50 persen lebih industri skala rumah tangga. “Matinya industri rakyat itu juga sebetulnya sangat merugikan karena kita kehilangan sumber inovasi yang penting bagi pertumbuhan bisnis dan industri,” katanya.

Ia menambahkan, banyak riset ilmiah di berbagai negara telah membuktikan bahwa inovasi itu muncul justru lebih banyak datang dari industri skala kecil. Oleh karena itu ia meminta Pemerintah untuk melindungi industri rakyat dengan memberikan dorongan inovasi. “Kalau perlu belikan paten dari produk yang memang dapat membangkitkan industri rakyat. Dari paten yang dibeli tersebut kemudian baru dikembangkan bentuk-bentuk inovasi lainya,” katanya.

Ia berpendapat biaya untuk membayar bunga dan deviden dari investasi asing itu bebannya dalam jangka panjang justru lebih berat. Selain itu, proses transformasi teknologi juga pada akhirnya tidak didapatkan karena basis industri skala besar itu lebih banyak mematikan industri kecil.

Oleh karena itu, ia menegaskan industri skala rumah tangga harus mendapatkan prioritas kebijakan agar sektor industri di Tanah Air tidak terpuruk. Apalagi karena industri skala rumah tangga juga strategis untuk mengimbangi pertumbuhan minus di sektor utama pertanian. “Rakyat kita sebetulnya super kreatif. Asal diberikan lingkungan yang kondusif dari kebijakan perindustrian yang berpihak pada mereka maka kita akan dapat lakukan banyak lompatan,” katanya.

Menurut dia, melalui inovasi yang kreatif itulah Indonesia akan bisa melepaskan diri dari ketergantungan terhadap asing. Indonesia bisa saja mengembangkan inovasi berbiaya rendah, berteknologi sederhana, dan berdaya guna tinggi. “Satu contoh sederhana misalnya, kita bisa kembangkan industri tenun rakyat yang ada di setiap daerah dengan bahan baku lokal. Industri tenun rakyat itu kita pakai sendiri,” katanya.

Suroto menegaskan, industri rakyat yang inovatif sudah seharusnya menjadi basis kunci karena inovasi cenderung tidak membutuhkan intelektualitas tinggi tapi lebih pada kemauan bertindak. “Ini cocok dengan kondisi masyarakat kita yang separuh lebih hanya tamat sekolah dasar,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pelaku teror Bom Bekasi Mengaku Dendam

Jakarta, Aktual.co — Pelaku teror bom yang telah menyerahkan diri ke polisi, Eko Suprapto (47) mengaku melakukan aksi teror didasari oleh sakit hati lantaran anaknya telah diperkosa oleh Cece selaku pemilik bengkel las di Ciketing, Bekasi, Jawa Barat. 
Demikian disampaikan Kapolda Metro Jaya, Irjen Unggung Cahyono kepada wartawan, Kamis (26/2).
“Tidak ada kaitannya dengan teror yang menjurus seperti sebelum-sebelumnya. Ini motifnya karena sakit hati, dendam pribadi,” ujarnya di Polresta Bekasi Kota, Kamis (26/2).
Dikatakan Unggung kalau pemilik bengkel las yakni Cece telah melakukan tindak perkosaan terhadap anaknya sebanyak dua kali.  Untuk membuat Cece jera, Eko pun akhirnya mengirimkan paket bom berdaya ledak rendah. 
“Bom rakitan sendiri tersebut akan meledak jika dibuka,” katanya.
“Ada detonator, timer, ada bahan peladaknya. Bom buatan rumah itu anti sentuh dan goyang,” tambahnya. 
Karena mendapat paket mencurigakan, kata Unggung, Cece si pemilik bengkel las pun menghubungi kepolisian dan akhirnya paketan tersebut pun diledakan tim gegana. “Akhirnya diledakkan oleh Gegana,” kata Unggung.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain