27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38166

Polisi AS Menolak Minta Maaf terkait “Down Syndrome:

Jakarta, Aktual.co —Sebuah video pengakuan dua orang polisi California, Amerika Serikat, yang diungkap dalam pemberitaan televisi ABC 10 pada Ahad (23/2) menggemparkan dunia maya Amerika Serikat. Kedua polisi tersebut mengaku memukuli pria down syndrome tanpa alasan dan menolak meminta maaf.

Rekaman audio visual ini menyorot kasus seorang pria pengidap penyakit down syndrome bernama Antonio Martinez. Ia dan adiknya sedang berjalan menuju toko kue milik orang tuanya ketika tiba-tiba dua polisi menyergapnya dan menyemprotkan merica ke matanya.

Setelah kepalanya dibenturkan ke trotoar dan dipukuli, Martinez diborgol. Adik Martinez sontak berteriak dan mengatakan bahwa abangnya memiliki penyakit down syndrome. Alih-alih dibebaskan, Martinez malah dipenjara atas tuduhan menolak penahanan.

Keluarga Martinez mengajukan gugatan dengan tuduhan kekuatan berlebihan, pelanggaran hak konstitusional Martinez, dan pertanyaan mengenai kebijakan penegakan hukum tentang penyandang cacat mental. Deputi Polisi Jeffrey Guy dan Kapten Joe Rod akhirnya mengaku bersalah, tapi menolak meminta maaf.

Dalam cuplikan video, kuasa hukum keluarga Martinez bertanya, “Apa kesalahan yang ia lakukan?” Rodi menjawab, “Ia tidak memiliki kesalahan yang bisa membuatnya dihentikan dan dipukuli.” Kuasa hukum Martinez, Jude Basile, menjelaskan bahwa keluarga mau mencapai kesepakatan jika kepolisian menuruti tiga tuntutan, yaitu harus meminta maaf kepada Martinez dan keluarga, merilis kebijakan untuk menangani penyandang cacat mental, dan petugas harus menjadi sukarelawan dalam olimpiade khusus.

Namun, jawaban mengecewakan keluar dari mulut kedua polisi. “Mereka berkata, ‘Ya, kami tidak tahu bagaimana mengatakannya, itu yang pertama. yang kedua, kami tidak memiliki kebijakan dan prosedur, dan hal ketiga, tentu saja tidak. Kami tidak bisa menjadi sukarelawan,'” papar Basile.

Terkait Teroris, Agen MI-5 Bersaksi Mengenakan Topeng

Jakarta, Aktual.co —Selama beberapa bulan pada musim semi tahun 2009, badan intelijen Inggris MI-5 diam-diam mengawasi empat orang terduga teroris yang diyakini merencanakan serangan yang mengancam keamanan nasional Inggris, seperti yang dilansir CNN. Dengan memberikan mereka nama julukan, yaitu Small Panel, Glass Pendant, Happy Skater dan Regional Difference, agen MI-5 mengamati empat tersangka teroris yang disebut-sebut termasuk dalam “jaringan teroris sangat besar” oleh mantan perdana menteri Inggris, Gordon Brown.

Salah satu dari empat tersangka tersebut adalah Abid Naseer, 28 tahun, pria asal Pakistan yang mendapat nama julukan Small Panel atau panel kecil, yang diadili di pengadilan New York pada Selasa (24/2). Sejumlah agen MI-5 bersaksi mereka mengawasi Naseer dan tiga terduga teroris lainnya dalam operasi yang disebut Operasi Pathway. Namun, agar identitas asli para agen tidak terbongkar, mereka harus mengenakan topeng, make-up tebal, dan bahkan rambut palsu.

Para agen mengungkapkan bagaimana mereka telah mengamati para tersangka termasuk pergi ke serangkaian lokasi di Cheetham Hill di daerah Manchester, termasuk ke sejumlah alamat pribadi, kafe dan masjid. Jaksa di AS menyatakan bahwa Naseer, sedang merencanakan untuk meledakkan Manchester Arndale Shopping Centre sebagai bagian dari rencana al-Qaidah.

Dia mengaku tidak bersalah dan membela diri. Satu agen, seorang wanita berkulit putih muda yang diidentifikasi sebagai Saksi 1488, memakai kacamata tebal, lipstik merah terang dan dengan rambut ikal tebal. Sang agen bersaksi di pengadilan bahwa dia telah mengamati Naseer yang bepergian ke beberapa lokasi di Manchester dan Liverpool selama beberapa minggu.

Sang agen wanita menyatakan suatu hari dia mengamati Naseer ketika Naseer tengah bekerja sebagai penjaga keamanan di sebuah bangunan. “Dia mengenakan jaket yang gampang terlihat. Lokasi itu dekat dengan Bandara Manchester,” kata sang agen, dikutip dari The Independent, Selasa (24/2).

Agen MI-5 lainnya adalah seorang pemuda yang tampaknya berasal dari Asia Selatan dan diidentifikasi sebagai Saksi 1498. Sang agen tersebut bersaksi di pengadilan dia juga bekerja sebagai pengawasan operasi. “Tugas saya adalah untuk melaksanakan pengawasan terhadap tindakan yang diduga mengancam keamanan nasional,” katanya.

Jaksa di AS menyatakan bahwa Naseer berencana untuk meledakkan Pusat Perbelanjaan Manchester Arndale sebagai bagian dari rencana serangan al-Qaidah. Namun, Nasser mengaku tidak bersalah dan membela diri. Pengadilan juga memutar rekaman pengawasan yang direkam oleh agen MI-5 saat mereka mengamati para tersangka di berbagai lokasi.
“(Rekaman) ini menunjukkan Glass Pendant dan Small Panel tengah berjalan bersama-sama,” kata seorang agen jaksa pemerintah.

Namun, dalam rekaman tersebut, tidak terlihat para tersangka membawa atau merancang bahan peledak. Salah satu agen, yang diidentifikasi sebagai Saksi 1161 menyatakan tidak pernah melihat Nasser melakukan tindakan kriminal. “Gerak-geriknya tidak menunjukkan tindakan yang perlu mendapat perhatian (khusus),” kata sang agen.

Naseer adalah salah satu dari 12 orang yang ditangkap di Inggris atas kecurigaan tuduhan bergabung dengan sel teroris yang didukung al-Qaidah. Setelah tidak ada bahan peledak yang ditemukan, para tersangka dibebaskan tanpa dikenakan hukuman apapun, namun mereka diminta untuk meninggalkan Inggris. Nasser akhirnya dideportasi ke AS dua tahun lalu.

Sejumlah jaksa federal menuduh Naseer merencanakan serangan di pusat perbelanjaan Manchester dan sistem kereta bawah tanah New York. Pengadilan ini menunjukkan senyawa yang berasal dari tempat persembunyian Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan yang ditemukan oleh pasukan khusus AS pada musim semi 2011. Pemerintah Inggris khawatir identitas asli para agen akan terungkap, karena mereka masih aktif menjalani tugas intelijen.

Pengadilan tersebut tidak dapat dihadiri oleh awak media. Hakim Agung Dearie mengatakan kepada seniman sketsa pengadilan bahwa mereka bisa menggambar para agen Inggris yang memberikan kesaksian, namun mereka harus digambarkan dengan “wajah kosong dan potongan rambut yang umum”.

Para agen bahkan harus berbicara dengan aksen yang berbeda, namun terkesan dipaksakan. Agen wanita yang dijuluki Saksi 1488, menggunakan aksen masyarakat papan atas di Surrey. Sedangkan agen keempat, Saksi 8842, tampaknya mencoba menghilangkan aksen Skotlandia, dan menggunakan aksen Geordie.

Proyek Kolam Tangerang Baru Sampai Pembebasan Tanah

Jakarta, Aktual.co —Rencana Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, untuk membangun lima kolam penampungan air untuk mencegah banjir masih berjalan lambat.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemkab Tangerang Mulyadi mengatakan baru satu kolam yang segera terealisasi.
“Yakni di Kecamatan Solear,” kata dia, di Tangerang, Rabu (25/2).
Prosesnya saat ini sudah memasuki memasuki tahap pembebasan lahan, sehingga perlu koordinasi dengan aparat Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.
Kolam di Solear akan dikerjakan mulai pertengahan April tahun ini, untuk menahan genangan air di badan jalan dan perkampungan penduduk.
Dia mengklaim pembuatan kolam itu sudah melalui perencanaan matang dengan melibatkan pihak swasta serta tenaga teknis dari perguruan tinggi.
Pembuatan kolam itu, ujar dia, juga disesuaikan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanceuri dan DAS Ciranjieun yang sering meluap saat musim hujan.
Kolam dibuat dengan berbagai pertimbangan teknis, ekonomis, serta konservasi sungai, agar air yang melimpah ketika hujan dapat ditampung.
Diakui Mulyadi, rencananya kolam akan dibangun di lima lokasi. Yakni di Kecamatan Solear, Jambe, Tigaraksa, Gunung Kaler dan Cikupa.
Nantinya, kolam yang dibangun memiliki luas bervariasi, dengan kedalaman mencapai 10 meter agar menampung air hujan lebih banyak. Kolam juga akan difungsikan untuk objek wisata, dan sumber air baku pertanian tanaman palawija bagi warga sekitar.

Artikel ini ditulis oleh:

Bocoran Dokumen: Obama Ancam Palestina

Jakarta, Aktual.co —Bocoran dokumen intelijen Afrika Selatan mengungkapkan bahwa Presiden Amerika Serikat Barack Obama sempat “mengancam” Presiden Mahmoud Abbas untuk menghentikan upaya pengakuan Palestina di PBB tahun 2012 silam. Dalam ratusan bocoran dokumen yang diperoleh media Al Jazeera dan The Guardian terdapat laporan soal memo yang diserahkan agen intelijen Palestina pada koleganya di Afsel soal percakapan telepon antara Obama dan Abbas.

Pada memo soal percakapan tanggal 22 November 2012 itu, Obama disebut telah menelepon dan “mengancam” Abbas untuk tidak melanjutkan upaya di PBB. Disebutkan selanjutnya, Abbas tidak takut dengan ancaman tersebut dan “bersikeras untuk tetap maju”. Tidak disebutkan ancaman seperti apa yang dilancarkan Obama. Abass tetap melanjutkan upaya pengakuan kedaulatan Palestina dan mendapatkan keanggotaan di badan kebudayaan PBB, UNESCO. Langkah ini berujung pada naiknya status Palestina di PBB dari “entitas” menjadi “negara pengamat non-anggota”.

Israel dan AS khawatir pencapaian Palestina ini akan berakhir di keanggotaan Mahkamah Pidana Internasional, ICC. Dengan keanggotaan di ICC, Palestina bisa menyeret Israel atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain ancaman Obama pada Abbas, dokumen intel itu juga mengungkapkan bahwa Israel mengirimkan mantan kepala Mossad Meir Dagan untuk melobi pejabat intelijen Afsel pada Oktober 2009. Dagan melakukan lobi agar negara itu tidak mendukung temuan PBB yang dipimpin hakim dari Afsel Richard Goldstone soal kejahatan kriminal Israel pada pengeboman dan invasi Gaza selama tiga minggu pada akhir 2008-awal 2009.

Saat itu Dagan memperingatkan bahwa jika Afsel menerima laporan Goldstone maka akan “merusak proses perdamaian”. Upaya Israel menekan Abbas untuk menyetujui penangguhan laporan tersebut menjadi bumerang, laporan Goldstone didukung oleh Majelis Umum PBB bulan berikutnya. Selain itu, dokumen intel Afsel juga menyebutkan upaya CIA untuk melakukan kontak dengan Hamas. Padahal, pemerintah AS melarang segala bentuk hubungan dengan organisasi yang dianggap teroris itu.

CIA berupaya keras membina hubungan dengan Hamas atau merekrut agen di dalam partai yang menguasai Gaza tersebut. Hal ini dibicarakan oleh CIA kepada agen Afrika Selatan pada 2012. The Guardian menuliskan, informasi lain yang terdapat di dalamnya adalah soal intelijen Korea Selatan yang mengincar pemimpin Greenpeace dan soal mata-mata Afrika Selatan pada Rusia terkait kesepakatan satelit bersama senilai US$100 juta. Terdapat juga bocoran laporan Mossad tahun 2012 yang mengatakan bahwa Iran tidak mampu membuat senjata nuklir, pernyataan yang bertentangan dengan pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu beberapa bulan sebelumnya.

Bocoran ini juga muncul selang 20 bulan setelah Edward Snowden membongkar dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional AS, NSA, menunjukkan celah keamanan yang lebar di sumber informasi intelijen. “Bocoran seperti ini mempengaruhi kredibilitas badan-badan intelijen dan bagaimana mereka bekerja sama. Hal ini bisa berujung pada dihapuskannya beberapa proyek,” kata Mike Hough, profesor dari Institut Studi Strategis di Universitas Pretoria.

Stadion Istora Butuh Perbaikan Jelang Kejuaraan Dunia

Jakarta, Aktual.co — Wasekjen Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Achmad Budiharto menyatakan stadion Istora Senayan, Jakarta membutuhkan tiga perbaikan sarana dan fasilitas menjelang penyelenggaran kejuaraan dunia 2015 pada 10-16 Agustus mendatang.

“Ada tiga prioritas perbaikan yaitu masalah kebocoran atap, penggunaan pendingin udara non-freon, dan lantai,” kata Achmad Budiharto di Jakarta, Rabu (25/2).

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), menurut Budiharto, juga menginginkan penambahan ruangan dan penggantian kursi penonton dengan spesifikasi terbaru.

“Untuk penambahan ruangan bagi para wasit dan penyelenggara bisa dengan membuka ruangan-ruangan di Istora. Sedangkan untuk kursi, kursi yang ada saat ini masih memenuhi meski persyaratan spesifikasinya semakin berat,” katanya.

Budiharto mengatakan perwakilan BWF akan kembali mengunjungi kesiapan penyelenggaraan Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia di Istora pada penyelenggaraan turnamen Indonesia Terbuka 2015 pada 2-7 Juni.

“Kesiapan Istora sebagai lokasi penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 juga akan dinilai oleh Dewan Olimpiade Asia sebagai lokasi penyelenggaraan Asian Games 2018,” katanya.

Selain Istora, PBSI juga akan mengajukan penyelenggaraan Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Dunia 2016 di Yogyakarta.

“Pada Februari, BWF juga meninjau ke GOR Amongrogo Yogyakarta sebagai salah satu lokasi calon Kejuaraan Junior Dunia 2016,” katanya.

BWF, lanjut Budiharto, meninjau lapangan penyelenggaraan, penginapan, dan lokasi-lokasi budaya dan edukasi di kota yang akan menawarkan diri sebagai penyelenggara Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Dunia.

“Kami percaya Yogyakarta dapat unggul dan mengalahkan salah satu kota di Spanyol sebagai lokasi penyelenggaraan,” katanya.

Namun, Budiharto mengatakan GOR Amongrogo masih membutuhkan sejumlah perbaikan agar dapat dipakai sebagai lokasi Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia termasuk lantai semen yang harus diganti dengan lantai kayu.

“Penawaran akan dimulai satu hari setelah penyelenggaraan Piala Sudirman di Tiongkok selesai. PBSI akan mencari dukungan dari negara-negara lain agar menang dari Spanyol,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Mossad Yakin Iran tak Bangun Senjata Nuklir

Jakarta, Aktual.co —Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbohong mengenai program nuklir Iran ketika berbicara dalam Majelis Umum PBB pada tahun 2012. Netanyahu mengatakan Iran tengah membangun senjata nuklir dan sudah rampung 70 persen. Namun, hal itu dibantah oleh badan intelijen negaranya sendiri, Mossad, hanya beberapa minggu setelahnya.

Mossad, dalam sebuah kabel rahasia, yakin bahwa Iran “tidak melakukan kegiatan yang diperlukan untuk memproduksi senjata (nuklir)”. Kabel rahasia, yang diperoleh oleh unit investigatif Al Jazeera, itu dikirim Mossad ke Afrika Selatan pada 22 Oktober 2012.

Dokumen rahasia itu berisi laporan paling mendasar mengenai program nuklir Iran. Apa yang ditemukan oleh Mossad sangat bertentangan dengan gambaran yang dilukiskan Netanyahu di sidang Majelis Umum PBB. Ia mengatakan Iran sudah hampir menyelesaikan senjata nuklirnya.

Selain menulis bahwa Iran sama sekali tidak melakukan aktivitas yang diperlukan untuk membangun senjata nuklir, Mossad juga mengatakan para ilmuwan Republik Islam Iran “sedang berusaha menutup kesenjangan di area-area yang dilegalkan, seperti pengayaan reaktor”. Kegiatan-kegiatan itu, tambah Mossad, “akan memperlambat waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi senjata (nuklir)”.

Saat berpidato di hadapan Majelis Umum PBB, Netanyahu mengatakan senjata nuklir Iran akan selesai dalam setahun. Namun, pada kenyataannya itu belum terbukti hingga sekarang.

Berita Lain