26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38172

Jokowi Undang Djarot ke Istana, Bahas Transportasi Massal

Jakarta, Aktual.co —Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat diundang rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo untuk bicarakan persoalan transportasi massal.
Djarot tak sendirian, selain dia juga diundang Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo).
Karena yang dibicarakan tak hanya transportasi massal di Jakarta saja, tapi juga Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur. 
Kepada wartawan, Djarot mengatakan akan membicarakan soal Mass Rapid Transit, monorel, termasuk Busway ke Presiden Jokowi.
“Bagaimanapun transportasi juga melibatkan tak hanya DKI, tapi juga Jawa Barat, Banten,” kata dia, di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (25/2).
Untuk Jakarta, kata Djarot, akan dibahas KRL dan kereta api yang menjadi bahasan tersendiri, karena dianggap penting. Salah satunya, seperti kereta api dari Batu Ceper ke Manggarai.
“Kita bicarakan supaya sinergi, bagaimana mengurai trafik di DKI sangat terkait dengan tiga provinsi ini. Bagaimana mensinergikan, bagaimana kebijakan tak sepotong-potong, tak berdasarkan kewilayahan hanya DKI saja. Minimal tiga provinsi ini,” ujar dia.
Tak hanya DKI, kata Djarot, masing-masing kepala daerah juga akan melaporkan kondisi transportasi massal di wilayahnya masing-masing.

Artikel ini ditulis oleh:

Gubernur Sumsel Perjuangkan Pembangunan Kilang Minyak di TAA

Jakarta, Aktual.co — Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin akan memperjuangkan agar pembangunan kilang minyak program pemerintah pusat ditempatkan di kawasan Tanjung Api Api Kabupaten Banyuasin.

“Pemerintah pusat akan membangun dua kilang yakni di Indonesia timur dan Indonesia barat, sehingga lokasinya harus diperjuangkan di kawasan Tanjung Api Api,” kata Gubernur, di Palembang, Rabu (25/2).

Hal ini karena kawasan Tanjung Api Api cukup stategis untuk dibangun kilang minyak karena pada areal itu nantinya dibangun pelabuhan samudra, kata dia lagi. Selain itu, areal tersebut juga terdapat Kawasan Ekonomi Khusus, sehingga kilang minyak merupakan faktor pendukung dalam meningkatkan perekonomian, kata dia lagi.

Namun yang lebih penting lagi kilang minyak Plaju-Sungai Gerong tidak strategis lagi untuk dikembangkan, sehingga perlu dibangun yang baru. Karena itu, pihaknya akan memperjuangkan agar pembangunan kilang di wilayah barat ditempatkan di Tanjung Api Api, ujarnya.

Memang, lanjut dia, kawasan Tanjung Api Api sudah diprogramkan menjadi wilayah tol laut, mengingat di daerah tersebut terdapat pantai. Sehubungan itu sekarang ini telah dibangun berbagai fasilitas pendukung dalam pengembangan kawasan Tanjung Api Api tersebut.

Menurutnya, sekarang ini sudah ada pelabuhan penyeberangan menuju Kepulauan Bangka Belitung. Jadi sangatlah wajar bila di kawasan tersebut juga dibangun kilang minyak, kata Alex Noerdin pula.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemkot Ternate akan Bangun Kampung Seni di Benteng Oranje

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, akan membangun kampung seni di kawasan Benteng Oranje yang merupakan pusat pengembangan kebudayaan daerah setempat.

“Para seniman di Ternate selama ini sering kesulitan karena belum ada tempat khusus yang representatif untuk menampilkan karya.

Dengan kampung seni, hal itu bisa teratasi,” kata Kepala UPT Perlindungan Museum dan Cagar Budaya Ternate Rinto Thaib di Ternate, Rabu (25/2).

Ia mengatakan, di kampung itu nanti pemusik, penari dan pelukis bisa leluasa menampilkan karya dalam bentuk pertunjukan maupun pameran, seperti di daerah lainnya di Indonesia yang memiliki sarana seperti itu.

Kampung seni tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk seminar dan berbagai kegiatan dialog terkait seni, termasuk pula untuk tempat pembinaan bagi generasi muda di daerah ini yang ingin meningkatkan keterampilan dan wawasannya mengenai seni.

Menurut dia, Ternate sebagai daerah kesultanan yang telah berusia 764 tahun sangat kaya dengan seni budaya, namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama semakin populernya budaya barat maka banyak seni budaya di daerah ini yang terancam punah.

Namun Pemkot Ternate bersama berbagai pihak terkait lainnya, terutama Kesultanan Ternate telah melakukan berbagai terobosan untuk melestarikan seni budaya tersebut, di antaranya dengan menggelar berbagai kegiatan yang menampilkan seni budaya daerah ini.

Bahkan khusus Kesultanan Ternate sejak belasan tahun silam rutin menggelar Festival Legu Gam.

Festival itu terutama diisi dengan penampilan berbagai seni budaya, sehingga telah menjadi sarana promosi pariwisata.

Artikel ini ditulis oleh:

Sebanyak 31 Daerah Belum Anggarkan Pilkada

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Dalam Negeri melansir sebanyak 31 dari 272 daerah belum menganggarkan dana untuk pemilihan gubernur, bupati dan wali kota pada Desember 2015. kata Kepala Pusat Penerangan Dodi Riyadmadji di Jakarta, Rabu.
“Terkait anggaran, sebagian besar daerah yang ikut pilkada serentak gelombang pertama sudah selesai menganggarkan. Memang masih ada 31 daerah yang masih perlu difasilitasi,” kata Kepala Pusat Penerangan Dodi Riyadmadji di Jakarta, Rabu (25/2). 
Ke-31 daerah tersebut termasuk di antara 68 daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir di Januari hingga Juni 2016. Sedangkan untuk ketiga daerah otonom baru, yakni Muna Barat, Buton Tengah dan Buton Selatan, sudah mengalokasikan anggaran untuk pilkada.
Dodi menjelaskan, fasilitas yang dimaksud tersebut menyangkut solusi payung hukum terhadap pembentukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) supaya dana pilkada dapat tersedia dalam waktu dekat.
“Untuk kepentingan mendesak, seperti yang terjadi sekarang ini, pemda bisa saja membuat APBD tanpa persetujuan DPRD. Nanti persetujuan itu bisa menyusul berikutnya, itu dalil hukum yang kami (Kemendagri) anut.”

Artikel ini ditulis oleh:

Jamu Tolak Angin, Simbol Tuntutan Konsistensi Dewan di Hak Angket

Jakarta, Aktual.co —Jamu tolak angin diberikan organisasi massa dari “Masyarakat Jakarta Cabut Mandat Gubernur DKI Jakarta (Ahok)” kepada Anggota DPRD DKI, saat gelar aksi di Gedung DPRD DKI, Rabu (25/2).
Pemberian jamu merupakan simbol agar anggota dewan tidak mudah ‘masuk angin’ dalam pengguliran hak angket terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Koordinator aksi, Laode Kamaluddin mengatakan mereka akan terus mengawal agar sikap dewan tetap konsisten terkait hak angket, yang saat ini telah ditandatangani 95 persen anggota dewan.
“Kami sangat yakin. Ketika kami dapat info dari 108 sudah mencapai 102 dewan tanda tangan,ini tidak akan masuk angin,” ujar dia.
Dalam aksinya mereka juga membentangkan spanduk sepanjang 12 meter yang berisi tanda tangan masyarakat yang setuju pencabutan mandat Ahok. Mereka juga meminta tanda tangan anggota dewan, sebagai bentuk komitmen untuk penggunaan hak angket. 
“Aksi hari ini kami lakukan utuk kepada masyarakat Jakarta agar tangal 26 besok di rapat paripurna hak angket hadir semua,” ujar dia. 
Dari pantauan aktual.co, Ketua Fraksi Hanura Mohammad Ongen Sangaji dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik sudah membubuhkan tandatangannya di spanduk yang disiapkan untuk anggota dewan.

Artikel ini ditulis oleh:

DBS Tidak Setuju Pemerintah Tekan BI Turunkan Suku Bunga

Jakarta, Aktual.co — Realisasi penyerapan anggaran oleh pemerintah untuk belanja pembangunan, dapat menjadi salah satu upaya memperlonggar likuiditas di pasar finansial, sehingga memungkinkan industri perbankan untuk menurunkan tingkat bunga kredit.

“Jadi kunci penurunan ‘lending rate’ ini adalah lebih karena banyaknya likuiditas di pasar. Kuncinya, apakah pemerintah akan lebih mengefektifkan belanja modal dan menyerap anggaran, ‘market’ harus melihat keseriusan pemeritah,” kata ekonom The Development Bank of Singapore (DBS) Research Group, Gundy Cahyadi di Jakarta, Rabu (25/2).

Menurut Gundy, pelonggaran kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen, pada Selasa (17/2) lalu sulit untuk memicu penurunan suku bunga kredit perbankan, karena tingkat bunga pinjaman sekitar 12 persen saat ini masih dianggap kompetitif.

Gundy melihat penurunan “BI Rate” pekan lalu hanya sekedar mengobati kenaikan dosis kebijakan suku bunga yang ditempuh BI, saat menaikkan BI rate menjadi 7,75 persen dari 7,5 persen pada November 2014.

Di sisi lain, mengingat dampak pelonggaran moneter itu belum berdampak pada ekspansi fiskal, Gundy mengingatkan pemerintah agar tidak menekan Bank Indonesia agar kembali menurunkan suku bunga acuan.

“Saya kira ini masalah pelik ya. Saya tidak tahu dinamika politik bagaimana. Dari segi keseimbangan moneter dan fiskal, saya tidak setuju jika pemerintah terus menekan BI untuk menurunkan suku bunga,” kata dia.

Menurut Gundy, lebih baik pemerintah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan agar dapat mendorong industri perbankan menurunkan bunga pinjamannya, terutama untuk sektor-sektor infrastruktur dan properti yang mendukung program pembangunan pemerintah.

“Namun ‘lending rate’ untuk infrastruktur dan properti ini akan tergantung dari pendapatan bunga, dan permintaan kredit,” kata dia.

Meskipun BI dianggap sulit untuk menurunkan bunganya, menurut Gundy, BI memiiliki ruang untuk memacu industri perbankan melipatgandakan kredit produktifnya dengan kembali menurunkan bunga “Depocit Facility” yang saat ini sebesar 5,5 persen.

Diharapkan dengan penurunan bunga depict facility itu, perbankan akan mengoptimalkan kelebihan likuiditasnya untuk menyalurkan pembiayaan sektor produktif dibanding menyimpannya di BI.

Otoritas Jasa Keuangan sebelumnya menyatakan masih memperkirakan pertumbuhan kredit sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) sebesar 16,64 persen atau belum mengalami perubahan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain