25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38203

Pemprov Sumut Segera Tetapkan HET Elpiji Melon

Medan, Aktual.co — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan segera menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang menjadi patokan harga LPG 3 Kilogram di wilayah itu. Hal itu diungkap Kabag Perekonomian Pemprov Sumut Bondaharo Siregar kepada Aktual.co di Medan, Selasa (24/2).

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, HET sudah ditetapkan, sekarang sudah eksaminasi,” ujarnya.

Meski akan segera ditetapkan, Bondaharo masih enggan menyebutkan berapa harga HET itu, sebab saat ini masih dalam proses pengusulan kepada Gubernur Sumatera Utara.

“Yang jelas tidak lebih tinggi dari Aceh dan Sumatera Barat yang merupakan jiran tetangga kita,” sebutnya.

Selain soal harga HET baru yang akan menjadi patokan di seluruh daerah di Sumut, Bondaharo mengungkapkan soal distribusi gas LPG, pihaknya juga mengusulkan pemberlakuan warna plastik penutup LPG.

Pemberlakuan warna itu, lanjutnya selain untuk menghindari aksi spekulan atau permainan dilapangan yang kerap terjadi, juga untuk menghindari beredarnya tabung Gas LPG dari daerah yang berbeda.

“Dalam usulannya, plastik pada tutup tabung akan diberi warna. Jadi nanti akan ketahuan, jika ada pangkalan menjual warna yang berbeda dari warna yang ditetapkan, dia bisa kena sanksi. Tapi ini masih usulan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Kamis, Bareskrim Periksa Novel Baswedan

Jakarta, Aktual.co — Penyidik Bareskrim Polri mengagendakan pemeriksaan terhadap penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dulu pernah bertugas di kepolisian, Novel Baswedan, Kamis (26/2).
“Untuk NB (Novel Baswedan) dipanggil hari Kamis (26/2) besok,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Div Humas Polri, Kombes Pol Rikwanto, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (24/2).
Sebelumnya, Kabareskrim Komjen Budi Waseso mengaku terkait kasus Novel Baswedan, pihaknya sudah ditagih oleh Kejaksaan. Menurutnya, kasus Novel soal penembakan enam tersangka pencuri sarang burung walet pada 18 Februari 2004 kala menjabat Kasat Reskrim Polresta Bengkulu sudah hampir rampung.
Saat ini, kasus tersebut sudah selesai atau P21. Tinggal pelimpahan tahap dua, tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan. “Berkas semuanya sudah selesai, tinggal diajukan ke pengadilan oleh kejaksaan. Kami sudah ditagih sama Kejaksaan,” singkat Budi Waseso.
Sekedar informasi, kasus penganiayaan yang disangkakan kepada Novel itu mulanya mencuat pada 2012 lalu ketika terjadi konflik antara KPK dengan Polri, yang dikenal dengan cecak vs buaya jilid pertama.‎ 
Ketika itu Novel menjadi penyidik utama kasus korupsi Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo. ‎Kasus itu dihentikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono untuk melerai kisruh dua lembaga penegak beda institusi itu. Namun anehnya, kasus itu kini diusut kembali.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Ambil Pesan Moral di Dongeng Anak “Katak Sombong & Penyu Laut Bijak”

Jakarta, Aktual.co — Pasti Anda penasaran dengan kisah dongeng apa yang akan ditayangkan Aktual.co setiap malamnya. Kali ini, kami akan menyajikan cerita “Katak Sombong dan Penyu Laut Yang Bijak.” Kami yakin, setelah Anda membacakan kisah tersebut kepada anak Anda, banyak hikmah dan pesan moral yang terkandung di dalamnya.  

Cerita anak kali ini diawali dengan kisah di sebuah kolam yang sangat kecil dan hanya ditumbuhi tumbuhan air, hiduplah seekor katak yang selalu gembira dengan tempat hidupnya. Semua kebutuhannya semua tersedia disitu, mulai dari lalat, serangga seperti nyamuk, kumbang ada semua di sana.

Sang katak selalu hidup dengan senang di kolam kecil itu, sehingga ia sangat suka dengan tempat hidupnya tersebut. Berbeda dengan teman-temannya yang mengajaknya berpindah tempat untuk mencari makanan di tempat lain.

“Aku tidak bisa pindah ketempat lain, disinilah surgaku, aku bisa makan apa saja yang aku mau, tidak perlu pergi kemana mana, semuanya tersedia disini”, ujar sang katak kepada seekor kupu-kupu yang sedang lewat di kolam.

Singkat cerita, suatu hari datang hujan lebat dan menyebabkan banjir, akhirnya sang katak terseret hingga pinggir pantai.

Di pantai sang katak melihat seekor penyu laut yang sedang pergi berenang menuju laut lepas.

Tiba-tiba sang katak memanggil penyu laut dan berkata, “Hai penyu, mau kemana kau?, apa kau tidak melihat disana?, laut itu tidak ada apa-apanya ketimbang kolam ku yang penuh dengan makanan serta memenuhi semua keinginanku, kalau kau ingin tinggal bersamaku , ayo ikut aku”

Si penyu berbalik badan sambil tersenyum sembari berkata “Kau baru kali ini melihat laut ya?, Tahukah kau laut itu, laut itu adalah kebebasan yang hakiki, kau tidak pernah bisa mencapai dasar laut, tapi kau bisa mencapai tempat-tempat yang jauh diseberang sana lewat laut.

“Dengan laut kau bisa bebas berenang kemana saja dan kau bisa makan apa saja di dalama laut tanpa harus takut kelaparan.” Sambung si Penyu sambil berlalu dari hadapan si Katak yang sombong itu.

Mendengar penjelasan penyu laut, sang katak hanya bisa ternganga. Mulutnya terbuka lebar dan matanya terbelalak mendengar keindahan lautan biru yang terhampar di depannya.

“Ternyata ada yang lebih indah dari pada kolam kecil ku” si katak meringis.

Hikmah cerita anak kali ini janganlah kita menjadi sombong dengan apa yang kita punya dan juga kita harus siap mengarungi kehidupan ini yang penuh tantangan di masa depan dengan belajar yang giat, berteman yang banyak dan berwawasan luas jangan seperti katak di kolam kecilnya. (Dikutip dari berbagai sumber)

Artikel ini ditulis oleh:

Perkuat Bisnis Remitansi, Mandiri Rangkul Pegadaian

Jakarta, Aktual.co — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merangkul PT Pegadaian (Persero) untuk melayani kebutuhan pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia dan memperkuat bisnis remitansi perusahaan. Direktur Institutional Banking Mandiri Abdul Rachman di Jakarta, Selasa (24/2), mengatakan kerja sama yang dilakukan dengan Pegadaian tersebut akan memudahkan para pekerja migran untuk mengirimkan uang ke keluarganya di Tanah Air.

“Saat ini kami memperkirakan terdapat 4 juta buruh migran Indonesia di berbagai negara. Dari jumlah tersebut, kami memproyeksikan bisnis remmitance dapat tumbuh hingga 20 persen,” ujar Abdul Rachman.

Berdasarkan data Bank Mandiri, sebesar 40 persen dari total pengiriman uang yang dilakukan melalui Bank Mandiri ditujukan ke provinsi Jawa Timur, sebesar 25 persen ke Propinsi Jawa Tengah dan sisanya dikirimkan ke berbagai wilayah di Tanah Air.

Untuk pengembangan Bisnis, lanjut Abdul Rahman, Bank Mandiri juga menjalin kerjasama dengan lebih dari 80 bank koresponden dan partner remitansi dengan ribuan cabangnya untuk mendukung kelancaran transaksi remittance.

“Ke depan, Bank Mandiri akan terus membuka kerjasama dengan bank-bank koresponden lain untuk mengembangkan bisnis remittance,” kata Abdul Rahman.

Sampai Desember 2014, nilai transaksi pengiriman uang internasional retail (retail remittance) Bank Mandiri mencapai 38,937 juta dolar AS, tumbuh 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 30,628 juta dolar AS. Jumlah tersebut meliputi 30 persen transaksi outgoing retail dan 70 persen incoming retail.

Besarnya frekuensi transaksi tersebut terutama ditopang oleh pengiriman uang dari para pekerja migran Indonesia yang mencapai 20 persen dari total transaksi remittance (wholesale dan retail).

Artikel ini ditulis oleh:

Suroso Atmo Martoyo Ditahan KPK Kasus Suap Proyek Pengadaaan Bahan Bakar Tetra Ethyl Lead

Suroso Atmo Martoyo mengenakan rompi tahanan saat menuju mobil tahanan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (24/2/2015). Mantan Direktur Pengelolaan PT Pertamina ini ditahan penyidik KPK terkait kasus suap proyek pengadaaan bahan bakar Tetra Ethyl Lead pada tahun 2004/2005. AKTUAL/MUNZIR

Tuding Anggaran Siluman DPRD, Ahok Cerita UPS Empat Miliar

Jakarta, Aktual.co —Jelang rapat paripurna DPRD DKI besok untuk ketok rencana pengajuan hak angket terhadap dirinya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) justru lemparkan ‘bola panas’. Yakni terkait akal-akalan yang dilakukan DPRD DKI untuk ‘bermain’ anggaran.
Serupa dengan yang dilontarkan Sekretaris Daerah DKI Saefullah saat diskusi di DPRD minggu lalu, Ahok hari ini kembali mengungkit ulah DPRD menyunat anggaran hingga 10 persen.
Kata dia, para anggota dewan hingga wakil ketua komisi bahkan bisa memotong anggaran hingga kisaran 10-15 persen dari yang sudah disusun. 
“Lalu mereka masukan yang versinya dia, itu jumlahnya bisa sampai Rp12,1 triliun. Nah bagaimana bisa?” kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/2).
Yang lebih gila lagi, ujar dia, anggaran yang dimasukkan dewan juga tidak masuk akal.
Misal, Ahok mengaku pernah bertanya ke lurah  apa betul pernah mengajukan pembelian UPS (uninterruptible power supply) atau semacam power bank. Pengakuan si lurah pun membuatnya kaget. Sebab mereka mengaku tidak pernah mengajukan pembelian USP.
“Berarti kan barang yang ditemukan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dulu ini barang siluman yang tiba-tiba muncul,” ujar dia.
Temuan itu, beber Ahok, terjadi di wilayah Jakarta Barat. Adapun UPS adalah alat yang mampu menyimpan tenaga listrik dan biasa digunakan di komputer jika listrik padam dengan harga satuan berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta.
Sedangkan untuk pembelian UPS di satu kelurahan, ujar Ahok, anggarannya mencapai Rp4,2 miliar.
“Itu kan gila‎ banget masa Rp4,2 miliar buat satu gedung lurah. Masuk akal ga?” ujar Ahok.
Beralasan agar hal serupa tidak terulang kembali, kata Ahok, maka dirinya dan Pemprov DKI ngotot agar di draf Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 diikutsertakan e-budgeting. 

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain