27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38234

Obat Alami Ini Bantu Redakan Serta Sembuhkan Gatal dan Gigitan Serangga

Jakarta, Aktual.co — Setiap orang pasti pernah mengalami gigitan serangga. Yang berakibatgatal-gatal, sakit, atau bahkan hingga seperti terbakar. Dan, obat-obatanterkadang tidak selalu membantu. Berikut ini, adalah tips obat alami rumah yangbisa Anda gunakan untuk mengobatinya:

1. Peppermint
Peppermint ternyata membantu untuk pengobatan gigitan serangga. Karena di dalamPeppermint mempunyai bahan anti-inflamasi dan memberikan efek pendinginan padakulit yang digigit.

2. Lidah Buaya
Lidah buaya populer, lantaran memiliki sifat ‘mendinginkan’ juga telah dikenaluntuk memperbaiki jaringan yang rusak. Dinginkan beberapa lidah buaya di dalamlemari es, dan menerapkannya langsung pada kulit yang tergigit.

Ini tidak hanya berkhasiat secara instan untuk kulit yang teriritasi, tetapijuga membantu mengurangi peradangan dan menyembuhkan kulit di sekitar area yangdigigit.

3. Es
Untuk membantu mengurangi iritasi dan peradangan, Anda juga dapat menggunakankompres es dari kulkas. Efek pendinginan yang ‘tajam’ dari es memberikanbantuan langsung kepada gigitan jika gatal dan meradang.

Serta, sensasi mati rasa akan mencegah gatal lebih lanjut. Juga, kita semuatahu bahwa kemasan dingin membantu mengurangi peradangan. Jadi, ambil es dankompres selama 10-15 menit.

4. Sabun
Baik sabun batang atau pun cair sama-sama dikenal untuk membantu menenangkangigitan serangga. Namun, Anda harus memastikan bahwa Anda menggunakan sabun ‘non-deodorized’dan tidak wangi. Cuci terlebih dahulu gigitan baik dengan air dingin atauhangat. Cuci dengan baik selama kurang lebih 30 detik.

5. Bawang Putih

Menerapkan bawang putih yang sudah dihancurkan tidak hanya membantu meringankanrasa sakit dari gigitan serangga, tetapi juga mengurangi kemerahan dan bengkak.Bawang putih memiliki sifat obat dan sangat efektif dalam mengobati gigitanserangga secara alami.

Artikel ini ditulis oleh:

Kejari Lubuklinggau Periksa Empat Saksi Korupsi Dinkes

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Negeri Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, kembali memeriksa empat saksi untuk melengkapi pemberkasan dugaan korupsi yang terjadi di tahun 2014. 
“Pada pemeriksaan sebelumnya penyidik menemukan dugaan korupsi lainnya yaitu masalah penggunaan anggaran perjalanan dinas diduga fiktif,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Patris Yusran Jaya melalui Kasi Intelijen Willman Ernaldy, Selasa (24/2).
Selain itu tim penyidik akan mengusut dugaan korupsi lainnya yakni masalah pengadaan mobiler dan pemotongan jasa bidan pada program Jampersal.
Keempat saksi yang diperiksa, Senin (23/2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) yang saat ini menjabat Plt Sekda Muratara A Rakhman, Achmad Azmi, Herman dan Toha selaku staf di Dinkes Muratara.
“Kita terus mendalami dugaan kasus korupsi tersebut, dengan demikian akan memeriksa banyak saksi untuk mengumpulkan data pendukung supaya bisa menetapkan tersangkanya,” tandasnya.
Dugaan korupsi itu mulai terungkap satu persatu setelah dilakukan pemeriksaan dan penelitian beberapa barang bukti dari hasil pemeriksaan sebelumnya.
Penyidik ada penemuan baru dalam anggaran tahun 2014 itu antara lain ada keganjilan pada pengadaan mobiler serta bukti pemotongan pembayaran yang dilakukan oleh oknum.
Selain itu, Jaksa juga telah mengeluarkan surat penyelidikan (Sprindik) terhadap dua kasus temuan baru tersebut, dan telah memeriksa lima orang saksi untuk dimintai keterangan terkait seputar kasus yang membelit di tubuh Dinkes Kabupaten Muratara itu.
Dia mengatakan, pada Rabu (18/2) penyidik memeriksa beberapa saksi antara lain bendahara Puskesmas Muara Rupit, Karang Jaya, Bingin Teluk, Dinkes serta Kepala Puskesmas Nibungm mereka sangat koorperatif.
Para saksi itu diperiksa mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB masing-masing saksi dicecar sebanyak 20 pertanyaan mengenai dua kasus temuan baru tersebut.
“Kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari Kasi Pidana Khusus (Pidsus), bila sudah dinyatakan lengkap tidak menutup kemungkinan akan menetapkan tersangkanya,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Marwan Jafar Sarankan BUMDes Jadi Distributor Beras

Jakarta, Aktual.co —  Terkait kisruh harga beras dalam negeri yang terus melonjak, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar menyarankan adanya pembenahan dan konsolidasi manajemen pangan khususnya beras mulai dari hulu sampai hilir, dari sawah hingga pasar beras.  Dalam hal ini, Marwan mengusulkan agar pemerintah melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai distributor beras.

“BUMDes bisa diperankan sebagai distributor di lini pertama jalur distribusi di desa, karena BUMDes yang memang lokasinya di desa lebih mudah berbisnis dengan petani desa yang tidak lain adalah anggota BUMDes di desa masing-masing,” ujar Marwan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/2).

Peran BUMDes sebagai distributor beras desa, lanjut Marwan,  akan sangat membantu Pemerintah dalam mengamankan jalur pengadaan dan penyaluran beras dari praktik mafia beras. Pun dari latar belakang segi sumber daya manusianya, dimana banyak pengurus dan anggota BUMDes adalah petani dan pedagang beras, dinilai Marwan sebagai suatu kesiapan BUMDes menjadi distributor beras.

“BUMDes akan ikut membantu petani desa yang juga anggota BUMDes, mulai dari proses tanam, perawatan dari hama, hingga tahap panen, membeli dan menggiling jadi beras lalu menyimpan dan menyalurkannya sesuai dengan harga yang ditetapkan Pemerintah,” kata Marwan.

“Yang perlu disupport adalah permodalan, peralatan giling padi, kelengkapan administrasi modern seperti teleppon, faks, komputer dan internet, pelatihan tata kelola usaha yang baik khususnya keorganisasian, pembukuan, manajemen logistik dan distribusi, kalau untuk kantor bisa di kantor desa,” imbuh Marwan.

Selain membantu Pemerintah, pemberian peran kepada BUMDes sebagai distributor beras juga sebagai bentuk penguatan ekonomi desa. Hal ini lantaran BUMDes merupakan lembaga usaha desa yang dikelola bersama oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa.

“Penguatan BUMDes akan menempatkannya sebagai penggerak ekonomi desa, karena selain akan meningkatkan pendapatan desa juga akan memajukan usaha warga desa yang terkait dengan bisnis BUMDes, serta menciptakan lapangan kerja dan usaha baru dari bisnia yang dikembangkannya” ungkap politisi PKB itu.

Selain berfungsi komersial mencari keuntungan untuk pendapatan kas desa, BUMDes juga memiliki fungsi sosial menyediakan pelayanan publik untuk kepentingan masyarakat desa, BUMDes juga bisa membantu program sosial Pemerintah di desa maupun program swasembada pangan.

“BUMDes misalnya bisa ikut membantu menyalurkan beras miskin, beras operasi pasar seperti sekarang ini, benih dan pupuk bersubsidi untuk petani, dan program sosial lainnya, sekaligus bisa memperkuat program Pemerintah mewujudkan target swasembada pangan nasional,” tambahnya.

Marwan sangat optimis, BUMDes bisa menjadi distributor pangan yang profesional dan amanah.

“Saya optimis BUMDes bisa menjadi instrumen pembangunan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan di desa, dalam rangka  mewujudkan Nawa Cita Pemeruntahan Jokowi-JK yang ketiga yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” ujar Marwan.

Artikel ini ditulis oleh:

Penjualan Ritel di Inggris Turun 0,3 Persen pada Januari 2015

Jakarta, Aktual.co —  Kantor Statistik Nasional (ONS), Inggris mencatat penjualan ritel di Inggris turun menjadi 0,3 persen pada Januari 2015, meningkat 54 persen dari tahun sebelumnya. Angka tersebut juga meningkat jika dibandingkan penjualan ritel pada Desember 2014 sebesar 0,2 persen. 
Toko High Street Inggris menyatakan, telah memotong harga mereka sebagai upaya menarik pelanggan. Data menunjukkan rata-rata harga toko 3,1 persen lebih murah ketimbang Januari lalu, penurunan yang terbesar sejak pencatatan dimulai pada tahun 1997.
Sementara itu, penjualan online pada Januari 2015 naik 12 persen jika dibandingkan Januari 2014.
“Prospek untuk penjualan ritel dan belanja konsumen secara keseluruhan untuk tahun 2015 saat ini terlihat cerah, mengingat secara signifikan dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan riil, peningkatan pekerjaan, dan membangun kepercayaan diri,” terang Kepala Ekonom Eropa dan Inggris di IHS Global Insight, Howard Archer, demikian dilansir BBCBusiness, Selasa (24/2).
“Selain itu, sekarang terlihat sangat mungkin bahwa suku bunga tidak akan naik sampai 2016,” katanya lagi. 
Archer juga mencatat, bahwa harga toko makanan sangat tertekan, jatuh 1,6 persen. Hal ini karena adanya perang harga antar supermarket.

Artikel ini ditulis oleh:

Bareskrim Belum Jadwalkan Pemeriksaan Terhadap Yunus Husein

Jakarta, Aktual.co — Badan Reserse Kriminal Mabes Polri masih melakukan mengumpulkan berkas terhadap laporan yang ditujukan kepada eks Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein.
Yunus dilaporkan Kamis (22/1) lalu, oleh Ketua DPP LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Mohammad Fauzan Rachman.
“Yang itu masih dilakukan penyelidikan,” singkat Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto melalui pesan singkat, Selasa (24/2).
Rikwanto mengatakan, saat ini penyidik belum mengagendakan pemeriksaan terhadap Yunus. “Belum dijadwalkan,” kata dia.
Selain melaporkan Husen, Fauzan juga melaporkan bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan eks Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto.
Ketiganya dilaporkan terkait dugaan UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dengan bukti laporan TBL /38/2015/Bareskrim yang diterima oleh AKP Wiranto, Fauzan meminta penyidik Bareskrim untuk menyidik laporan atas nama LSM yang berpusat di Kota Bandung Jawa Barat itu. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Polda Riau: Korupsi Bansos Bengkalis Capai Rp 29,1 Miliar

Jakarta, Aktual.co — Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau menyatakan hasil audit untuk perkara dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) di Pemerintahan Kabupaten Bengkalis telah mengakibatkan kerugian negara senilai Rp 29,1 miliar.
“Itu merupakan taksiran kerugian keseluruhan,” kata Kepala Subdit III Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau Ajun Komisaris Besar Polisi Yusuf Rahmanto di Pekanbaru, Selasa (24/2).
Dalam perkara ini, kepolisian sebelumnya telah menetapkan mantan Ketua DPRD Jamal Abdillah sebagai tersangka. Kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi dari kalangan legislator dan eks legislator Bengkalis serta pejabat pemerintahan daerah dan masyarakat penerima bantuan sosial tersebut.
“Setelah hasil audit ini keluar, maka kami akan kembali melengkapi berkas yang sebelumnya telah dikembalikan kejaksaan untuk dilengkapi sesuai petunjuk (P-19),” katanya.
Yusuf mengatakan, kepolisian juga akan mendalami kasus tersebut karena diduga ada pihak lain yang terlibat dan turut menikmati dana bansos secara ilegal atau tidak sesuai peruntukkannya.
Sementara untuk perlengkapan berkas perkara yang sebelumnya sempat dipulangkan Kejaksaan, Yusuf mengaku akan segera melengkapi.
Berdasarkan pengembangan kasusnya sejak ditetapkannya Jamal Abdillah sebagai tersangka, penyidik Subdit III telah memeriksa 10 orang anggota DPRD Bengkalis periode 2009-2014 dan tiga orang lainnya dari staf Pemkab Bengkalis, serta dua anggota TAPD Riau pada bulan September 2014 lalu.
“Mereka masih saksi, belum tersangka. Kalau bukti cukup bisa jadi meningkat statusnya menjadi tersangka,” kata dia. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain