Malaysia Diminta Anulir Pernyataan tentang MH370
Jakarta, Aktual.co —Sejumlah anggota keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 meminta pemerintah Malaysia menarik sebuah pernyataan yang mendeklarasikan kematian semua penumpang. Sebulan lalu, Malaysia menyatakan menghilangnya MH370 sebagai kecelakaan dan 239 orang yang ada di dalamnya dianggap meninggal dunia. Pemerintah berencana memberikan kompensasi pada semua keluarga korban.
Deklarasi kematian memicu kemarahan keluarga, yang sebagian di antaranya menolak uang kompensasi. Sekitar 15 anggota keluarga korban berkumpul di luar markas Malaysia Airlines di Selangor, Kamis (12/2). Mereka mendesak ingin bertemu CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya. “Suami saya ada di pesawat itu. Kami ingin pemerintah Malaysia membatalkan deklarasi yang telah mereka buat,” ucap Kelly Wen, istri penumpang MH370 yang bernama Li, pada AFP.
Pendemo dibawa ke Bandara Subang Malaysia, namun belum diketahui apakah mereka bertemu dengan Ahmad atau petinggi lainnya. MH370 dengan 239 penumpang dan kru pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Setelah menganalisis berbagai data, tim pencarian yang dipimpin Australia meyakini lokasi jatuhnya MH370 di wilayah selatan Samudera Hindia.
Mantan Menteri Pertahanan Australia Angus Houston, yang memimpin usaha pencarian internasional, memperingatkan kemungkinan terburuk: MH370 hilang selamanya. “Samudera adalah tempat yang luas. Airnya sangat, sangat dalam dan ada kemungkinan itu (MH370) tidak akan pernah ditemukan,” kata Houston.
















