28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38626

Pemerintah Diingatkan Soal Efektifitas Penyerapan Anggaran

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Prof Dr Farouk Muhammad Syechbubakar, mengingatkan pemerintah akan efektifitas belanja negara untuk pembangunan infrastruktur dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015.
“Besarnya alokasi anggaran untuk membangun infrastruktur menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Selama ini, penyerapan belanja infrastruktur tidak pernah optimal, hanya sekitar 80-90 persen,” katanya di Senayan Jakarta, Rabu (11/2).
Selama ini, penyerapan belanja infrastruktur tidak optimal dan hanya mencapai sekitar 80-90 persen.
Saat ini RAPBNP 2015 sedang dibahas, usai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dirampungkan. Dalam RAPBN 2015 terdapat Pokok-pokok perubahan meliputi pengalokasian tambahan anggaran untuk berbagai program prioritas tahun 2015. 
Antara lain dukungan sektor unggulan infrastruktur pendukung pertumbuhan ekonomi (pangan, energi, maritim, partiwisata, dan industri), selain pemenuhan kewajiban dasar (pendidikan, kesehatan, dan perumahan), pengurangan kesenjangan antarkelas pendapatan dan antarwilayah, serta pembangunan infrastruktur konektivitas.
Selain itu juga relokasi dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan penghematan belanja pemerintah untuk pembangunan infrastruktur atau belanja yang produktif, seperti infrastruktur, guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Restrukturisasi belanja subsidi dialihkan antara lain mendukung pembangunan infrastuktur, yang meningkatkan anggarannya dari Rp 190 triliun ke Rp 290 triliun.
Menurut Farouk, pemerintah mesti berhati-hati dalam merancang progam pembangunan infrastruktur, karena prioritas yang mendapat dukungan pembiayaan anggaran. Apalagi, tambahnya infrastruktur termasuk tiga masalah utama daya saing Indonesia bersama korupsi dan birokrasi.
“Persoalannya, stimulus pemerintah dalam bidang infrastruktur terkendala faktor non pendanaan seperti lahan dan regulasi. Peraturan pendukungnya lemah seperti pembebasan tanah. Apalagi, proses tendernya memakan waktu,” kata Farouk.
Farouk juga mengingatkan agar pemerintah menciptakan pusat pertumbuhan baru di daerah melalui alokasi anggaran pembangunan infrastruktur di daerah yang tergolong terpencil, terluar, dan tertinggal.
“Pembangunan infrastruktur konektivitas ini, akan memudahkan keterhubungan aktivitas dan mobilitas ekonomi dan sumber daya antarwilayah, termasuk daerah yang tergolong terpencil, terluar, dan tertinggal, yang memperlancar distribusi barang dan jasa.”
Berbagai pelaksanaan program pembangunan infrastruktur terfokus pada perbaikan dan pembangunan infrastruktur pertanian, pelabuhan, dan prasarana transportasi, serta infrastruktur ekonomi lainnya. 
Oleh karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Pertanian mendapat alokasi anggaran yang besar, yakni masing-masing sekitar Rp33 triliun, Rp20 triliun, dan Rp16 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

PMN Disetujui, Waspada Century Jilid II

Jakarta, Aktual.co — Persetujuan komisi VI DPR RI atas pengajuan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp37,27 triliun untuk 27 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sarat akan lobi-lobi politik dan menimbulkan potensi utang yang semakin membengkak.

“Menteri BUMN Rini Soemarno dan DPR sebaiknya bisa lebih transparan kepada masyarakat terkait usulan Penyertaan Modal Negara (PMN). Pasalnya, uang yang digunakan merupakan anggaran negara, jika terjadi masalah di kemudian hari tentu negara harus menanggung beban utang yang lebih besar,” ujar Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman dalam keterangan yang diterima Aktual, Rabu (11/2).
 
Menurutnya, adanya suntikan dana tambahan untuk perusahaan BUMN seharusnya diberikan batas tenggat waktu yang jelas.

“Jika tidak memberikan perubahan yang signifikan sebaiknya dihapus dari penerima PMN sehingga uang yang sudah keluar tidak sia–sia,” jelasnya.
 
Saat ini banyak perusahaan BUMN yang sudah go public namun masih mendapat suntikan PMN. Pihaknya menilai PMN tersebut mubazir dengan menghambur-hamburkan uang negara kepada perusahaan yang sudah go public. Pasalnya, dengan dana segitu besar seharusnya banyak program–program lain yang lebih bermanfaat.
 
Salah satu alasan pemerintah mangapa mau memberikan PMN kepada BUMN yang sudah go public adalah agar BUMN tersebut mampu memberikan kontribusi lebih besar kepada negara.

“Namun lebih baik menteri BUMN Rini Soemarno yang mengatas namakan pemerintah tersebut memberikan jaminan pasti jika kedepan terjadi sesuatu hal yang mengganggu kinerja BUMN, sang menteri harus siap bertanggung jawab karena sudah menghabur–hamburkan angggaran negara,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Bahas Calon Kapolri, Tim Independen Sambangi KPK

Dua anggota Tim Independen Jimly Asshidiqie dan Bambang Widodo Umar sambangi gedung KPK, Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (11/2/2105). Kedatangan dua anggota Tim Independen bentukan Jokowi tersebut untuk bertemu dengan Pimpinan KPK dalam rangka pembahasan calon Kapolri. AKTUAL/MUNZIR

Datangi KPK, Tim Independen Bantah Bahas Praperadilan BG

Jakarta, Aktual.co — Tim Independen bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau dikenal dengan Tim Sembilan jadwalkan pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (11/2).
Pertemuan tersebut,  disinyalir membicarakan proses praperadilan tersangka kasus penerimaan gratifikasi atau hadiah di Deputi Pembinaan Karir Sumber Daya Manusia Mabes Polri tahun 2003-2006, Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Budi Gunawan (BG).
Meski begitu, salah satu anggota Tim Sembilan, Bambang Widodo Umar memabantah jika pertemuan tersebut untuk membahas kasus calon tunggal Kapolri itu.
“Cuma diskusi saja dengan pimpinan. Bukan, bukan soal itu (kasus BG),” ujar Bambang di gedung KPK, Rabu (11/2).
Setidaknya ada dua anggota lagi Tim Sembilan yang datang menyambangi KPK yakni Jimly Assidiq serta Tumpak Hatorangan Panggabean. Kabarnya setelah dari lembaga anti rasuah, tim tersebut akan bertandang ke Komisi Yudisial (KY).
Namun demikian, terdapat sedikit kejanggalan ‘road show’ Tim Sembilan. Karena persoalan yang dibacarakan ialah mengenai konflik KPK dan Polri, mengapa tim tersebut tidak mengagendakan pertemuan dengan pihak Kepolisian.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Kemendes PDTT Dapat Tambahan Anggaran Rp2,1 triliun

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendapat tambahan anggaran Rp2,1 triliun rupiah pada pembahasan rapat perubahan tambahan anggaran bersama Komisi V DPR RI. 
Selain Kementerian, dua lembaga mitra kerja Komisi V yakni BMKG dan BASARNAS juga mendapatkan tambahan anggaran oleh Badan Anggaran.
“Pembahasan hasil RAPBN-P Tahun Anggaran 2015 yang kami terima kemarin, satu kementrian dan dua lembaga mitra kerja komisi V DPR mendapatkan tambahan belanja, atau tambahan alokasi anggaran, antara lain Kementerian Desa PDTT mendapat tambahan sebesar 2,1 triliun. Sehingga total alokasi anggaran dalam RAPBN-P Tahun Anggaran 2015 menjadi Rp. 9.027.995.131.000,” ujar pimpinan rapat, Fary Djemi Francis, Rabu (11/2).
BMKG mendapat tambahan sebesar Rp50 milliar sehingga total alokasi anggaran dalam RAPBN-P Tahun Anggaran 2015 menjadi sebesar RP1.813.542.314.000.
Sementara, Basarnas mendapat tambahan sebesar 200 miliar sehingga total alokasi anggaran dalam RAPBN-P Tahun Anggaran 2015 menjadi sebesar Rp.  2.620.043.625.000.
“untuk proses pembahasan yang lebih mendalam terhadap perincian penyesuaian program tambahan alokasi anggaran untuk masing-masing sektor di Kementrian Desa PDTT akan di bahas dengan masing-masing eselon 1 pada Kamis (12/2),” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Alasan Keamanan, PLN Padamkan 381 Gardu Listrik

Jakarta, Aktual.co —Curah hujan di Jakarta pada hari ini, Rabu (11/2), lebih rendah bila dibandingkan Senin (9/2) lalu. Meski begitu, sebagian wilayah masih tergenang banjir.
PLN pun terpaksa memadamkan listrik di sejumlah wilayah yang terkena banjir dan berpotensi mengalami gangguan listrik.
Manajer Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Koesdianto menuturkan status siang tadi pukul 12.00 WIB, ada 381 gardu yang dipadamkan. 
“Demi keselamatan warga di sebagian wilayah Jakarta dan Tangerang,” ujar dia, dalam rilis yang diterima Aktual.co, Rabu (11/2).
Pemadaman dilakukan di Tanjung Priuk, Menteng, Teluk Naga, Cikupa, Cempaka Putih, Marunda, Cengkareng, Bandengan, Kebon Jeruk, Jatinegara, Bintaro, dan Cikokol.
Koesdianto mengatakan aliran listrik tidak bisa segera dinyalakan meski air sudah surut. Karena PLN perlu waktu  lakukan pembersihan dan revisi gardu.
Kesiapan wilayah yang listriknya bisa dinormalkan yaitu apabila seluruh wilayah yang dilayani dari gardu distribusi tersebut sudah dalam keadaan kering.
“Di sisi pelanggan, dimohon untuk memastikan semua peralatan elektronik maupun instalasi dalam keadaan kering, jangan sampai ada air yang masih menempel di peralatan listrik,” ujar dia.
Apabila sudah dipastikan kering semua, pelanggan dapat menghubungi petugas PLN atau melalui Contact Center 123. Petugas PLN akan memeriksa dan proses penormalan aliran listrik dapat dilakukan setelah penandatanganan Berita Acara yang disaksikan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain