27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38644

Aktifis Gereja Ditangkap Karena Lakukan Pencabulan

Surabaya, Aktual.co — Fenny Hanns Paays alias Hanns, seorang aktifis gereja, ditangkap anggota Polrestabes Surabaya. Pasalnya, warga Jalan Pogot Surabaya ini, tega mencabuli adik asuhnya yang masih SMP di area gereja, tempat sekitar mereka melakukan ibadah.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, AKP Imaculata Sherly Mayangsari mengatakan bahwa, pelaku sudah tiga kali mencabuli korbannya, “jadi sudah tiga kali pelaku ini melakukan asusila. Sekali di hotel, dan dua kali di gereja,” ujarnya, Selasa (10/2).

Antara korban dan pelaku sendiri sudah lama saling kenal,  karena keduanya menjadi anggota komunitas ibadah kaum muda di sebuah gereja di kawasan Surabaya timur.

Hanns sendiri menjadi pengurus di perkumpulan tersebut, sekaligus kakak asuh bagi korban.

Tindakan asusila tersebut, dilakukan pada Oktober 2014 silam. Pelaku  mengancam akan mengacuhkan korban sebagai adik asuh, jika tidak mau melayani birahinya.

Kasus ini pun terungkap ketika ketika orang tua korban tidak sengaja menemukan pesan pendek di telepon genggam korban yang menanyakan apakah korban hamil atau tidak. Bahkan, dalam SMS yang lain juga tertulis memerintahkan  korban untuk sering minum-minuman ringan, agar tidak hamil.

Berdasarkan temuan SMS itulah, orang tua korban melapor ke polisi.

Artikel ini ditulis oleh:

Kodim Aceh Utara Temukan 13 Hektare Ladang Ganja

Banda Aceh, Aktual.co — Kodim 0103 Aceh Utara, menemukan ladang ganja seluas 13 hektare di Desa Alue Garit, Kecamatan Sawang, kabupaten setempat, Selasa (10/2). Ladang ganja siap panen itu tersebar di lima titik di kawasan pedalaman tersebut.

“Kita bawa barang bukti 1000 batang dan sisanya kita musnahkan di lokasi kebun,” sebut Komandan Kodim 0103/Aut, Letkol Inf Iwan Rosandriyanto SIP yang didampingi Pasi Intel, Lettu R Siregar kepada Aktual.co.

Disebutkan Letkol Inf Iwan Rosandriyanto, informasi tentang ladang ganja itu diberikan oleh masyarakat setempat pada pihaknya. Setelah itu, sambung Dandim, pihaknya menurunkan tim untuk memastikan informasi tersebut. Ternyata, memang benar ditemukan ladang ganja.

Setibanya di ladang ganja sebagaimana dilaporkan masyarakat, pihaknya langsung menemukan beberapa gubuk milik petani ganja yang telah kosong ditinggal penghuninya.

“Ini merupakan lokasi ladang ganja yang baru yang berjarak 6 kilometer dari ladang ganja yang kita temukan pada 29 Desember 2014 lalu. Rata-rata tingginya pohon ganja itu antara 150-200 cm dan diperkirakan dalam waktu satu minggu kedepan sudah siap panen,” ujar Dandim.

Disebutkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Mapolres Lhokseumawe untuk penemuan ladang ganja itu. Dandim mengapresiasi informasi yang diberikan masyarakat. Sehingga, pihaknya bisa menemukan dan memusnahkan adang ganja di kawasan itu.

Sekadar diketahui, Kecamatan Sawang merupakan sentral penanaman ganja. Aparat kerap kali menemukan ladang ganja di kecamatan ini

Artikel ini ditulis oleh:

Sembilan Tentara Ukraina Tewas

Jakarta, Aktual.co —Juru Bicara Militer Ukraina, Syacheslav Seleznyov mengatakan setidaknya sebanyak sembilan prajurit tewas dan 26 lainnya cedera dalam pertempuran yang terjadi dengan Rusia, Senin (9/2), seperti yang dikuti Rimanews.com.Dikatakannya, pasukan pemerintah telah diserang oleh sekelompok gerilyawan dalam beberapa kesepatan yang ada. “Pasukan gerilyawan terus meningkatkan serangannya dalam beberapa bulan terakhir,” kata dia seperti dikutip Reuters, Senin (9/2).

Sementara itu, pihak Militer Ukraina mengatakan pertempuran intens terjadi di sekitar kota Debaltseve, terutama di jalur kereta api dan jalur penghubung wilayah timur laut di kota Donetsk. Tak hanya itu, Kepala Perwira Polisi setempat, Vyacheslav Abroskin juga mengatakan tujuh penduduk setempat tewas akibat ditembak di Debaltseve dan yang lain di garis depan kota Avdiivka.

Sementara itu, dikatakan Kepala Administrasi Ivan Prikhodko bahwa salah satu separatis di Donetsk mengalami guncangan akibat ledakan yang terjadi pada Minggu dini hari yang berasal dari pabrik yang memproduksi bahan bom dan senjata artileri udara. Para penduduk setempat juga mengatakan, ledakan yang terjadi pada rumah itu jendela-jendela di bagian donetsk, namun tidak ada laporan mengenai korban yang tepat, alasan, atau kejelasan atas ledakan itu.

Laporan: Ijal Sikumbang

BKKBN: Program GenRe Cegah Seks Pranikah di Kalangan Generasi Muda

Jakarta, Aktual.co — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa program Generasi Berencana (GenRe) bisa mencegah terjadinya seks pranikah di kalangan generasi muda.
“Ada tiga masalah besar yang dihadapi oleh para remaja kita saat ini, salah satunya seks pranikah,” kata Direktur Bina Ketahanan Remaja Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Temazaro Zega usai acara Pertemuan Koordinasi Kelompok Kerja Remaja serta Penanggulangan HIV/AIDS Remaja di kantor BKKBN,Jakarta, Selasa (10/2).
Dia menjelaskan, melalui program GenRe, pemerintah ingin membentuk generasi muda yang sehat dan berkarakter mulia.
“Salah satunya memberikan sosialisasi dan edukasi agar tidak melakukan seks pranikah,” katanya.
Program GenRe dilaksanakan baik di lingkungan sekolah, perguruan tinggi/akademi, maupun pada lembaga kemasyarakatan serta komunitas-komunitas remaja dalam menyiapkan masa depan remaja yang lebih baik.
“Para remaja harus dapat mempersiapkan diri secara fisik dan mental dalam memasuki periode kehidupan berkeluarga serta memberikan pengetahuan kepada mereka tentang Pendewasaan Usia Perkawinan dan terhindar dari risiko TRIAD kesehatan reproduksi remaja yakni Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS,” katanya.
BKKBN, tambah dia, juga terus gencar melakukan kampanye mengenai bahaya seks pranikah.
“Selain dapat berpengaruh pada kesehatan reproduksi, juga dapat menularkan HIV dan AIDS,” katanya

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Atasi Kegaduhan Politik, SBY Tawarkan Lima Hal Fundamental

Jakarta, Aktual.co — Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengusulkan perlunya penataan kembali hubungan untuk lembaga dengan fungsi yang sama, seperti MA-MK-KY atau Polri-Kejaksaan-KPK.
“Demokrasi kita yang semi presidensial atau semi parlementer itu memang gaduh, tapi hal itu jangan membuat kita tergoda kembali pada politik otoritarian,” katanya, di Universitas Airlangga Surabaya, Selasa (10/2).
“Kalau kita melakukan amendemen UUD 1945 itu karena UUD 1945 itu bukan keramat, tapi harus adaptif terhadap perubahan. Kita jangan malu dan marah terhadap perubahan, asalkan perubahan itu dilakukan secara aspiratif, sesuai kebutuhan, dan proses perubahannya dengan cara yang benar,” tambahnya.
SBY menawarkan lima hal fundamental untuk mengatasi kegaduhan politik, sehingga Bangsa Indonesia bisa melakukan penghematan energi politik dan energi sosial yang mendorong kemajuan dan kejayaan Indonesia.
“Kelima hal fundamental itu memerlukan konsensus nasional. Fundamental pertama adalah sistem politik, yakni sistem politik yang kita anut sebenarnya sistem presidensial, tapi dalam praktiknya adalah semi presidensial dan semi parlementer, sehingga terjadi kegaduhan,” katanya.
Fundamental kedua adalah UUD 1945 menyebut Indonesia adalah Negara Kesatuan berbentuk Republik, tapi dalam praktiknya justru menjalankan desentralisasi yang luas dan otonomi daerah.
“Banyak pihak di luar negeri yang mempertanyakan hal itu, sebab otonomi itu lazimnya ada dalam sistem federasi dan bukan sistem kesatuan. Bisa saja sistem desentralisasi dan otonomi itu menjadi pilihan kita, namun sistem distribusi kewenangan pusat, provinsi, dan kabupaten/kota perlu ditata,” ujarnya.
Fundamental ketiga adalah hubungan negara dan rakyat yang berkaitan dengan kewajiban dan tanggung jawab, karena semua berpendapat bahwa HAM itu penting, namun ada juga yang berpendapat bahwa kewajiban dan tanggung jawab itu harus seimbang.
“Ada 10 pasal tentang HAM dalam Amendemen UUD 1945, namun bisa saja kita melakukan penataan sesuai dengan deklarasi oleh InterAction Council of Former Heads of State and Government yang beranggotakan 30 mantan kepala negara. Organisasi itu dalam deklarasinya menilai perlunya hak dan tanggung jawab dilakukan secara seimbang,” katanya.
Keempat, sistem ‘dua kamar’ antara DPR dan DPD yang dalam praktiknya masih terkesan ‘1,5 kamar’, karena peran dan kewenangan DPD masih sangat kecil, karena itu perlu segera ditata ulang untuk keseimbangan sistem ‘parlementer’ yang ada.
Terakhir, perlunya penataan hubungan untuk lembaga dengan fungsi yang sama, seperti MA-MK-KY atau Polri-Kejaksaan-KPK, sehingga tidak terjadi perselisihan dan perbedaan pandangan yang menghabiskan energi.
“Jadi, penataan kelima fundamental itu perlu dan mendesak agar energi kita tidak terkuras dan habis untuk mengatasi konflik dan gangguan yang bersifat internal, karena sistem manajemen nasional yang fundamental tidak kita miliki.”

Artikel ini ditulis oleh:

Serangga Kecoak Memiliki Perilaku Berbeda ‘Pemalu’ atau ‘Berani’?

Jakarta, Aktual.co — Sebuah studi baru menunjukkan, bahwa serangga menjijikkan memiliki kepribadian mereka yang bertolak belakang (berbeda).

Para ilmuwan dari Universite ‘Libre de Bruxelles di Belgia telah menemukan, bahwa kecoak menunjukkan sifat-sifat individu seperti rasa malu dan keberanian.

Berdasarkan penelitian, lebih dari 300 kecoak Amerika berusia empat-bulan- berjenis kelamin jantan dilengkapi dengan ‘tag radio thoraxes’, dimana serangga tersebut ditempatkan di area yang tertutup-dengan kedua sisinya remang dan teduh.

Para ilmuwan mengamati kecoak menyeramkan selama satu pekan. Peneliti mencatat, bahwa beberapa spesies serangga tersebut lebih cenderung untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka serta berburu makanan. Sementara yang lain, dengan cepat mencari perlindungan di wilayah yang gelap – dan tetap tinggal.

“Jenis kecoak yang warnanya terang adalah serangga yang banyak menghabiskan lebih banyak waktu dalam perlindungan dan kurang menjelajahi sekitar wilayah atau lingkungan mereka,” ungkap Isaac Planas Sitja, penulis utama studi dan pemilik gelar Ph.D, bersama timnya di Universitas, mengatakan kepada Guardian.

“Kecoa yang warnanya hitam adalah serangga yang menghabiskan banyak waktu menjelajahi lingkungan dan sedikit sekali mencari tempat perlindungan”.

Kecoak menunjukkan konsisten perilaku “pemalu” atau “berani”. Namun demikian, semua kecoak – termasuk penjelajah berani – akhirnya berkumpul bersama-sama dengan spesies yang lain dari kelompok mereka di bawah kumpulan yang sama.

“Ada dinamika kolektif – pengaruh sosial – yang mencairkan perbedaan kepribadian individu (kecoak),” terang Planas-Sitja kepada Science Magazines.

“Jadi dalam kelompok kecoak, Anda mungkin berkesimpulan dengan perilaku yang sama pada kecoa dalam diri setiap orang.”

Sepertinya bahwa kecoak terindentifikasi juga cukup jinak.

Studi tersebut dipublikasikan secara online dalam Proceedings of the Royal Society B, pada 4 Februari 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain