26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38648

Maraknya Film Bollywood, Penetrasi Budaya Pop India di Indonesia?

Jakarta, Aktual.co — Penetrasi budaya pop India di Indonesia akhir-akhir ini terasa sebagai gejala umum, sebagai akibat maraknya tayangan film Bollywood yang diputar di televisi.

“Ini mengingatkan masa-masa tahun 1970-an dan 80-an, di mana film-film India sangat digemari masyarakat luas, termasuk di Nusantara,” kata Ketua Udayana Science Club, Vanesa Martida yang juga koordinator pemutaran film bertajuk “Indian Film Festival” di Denpasar, Selasa (10/2).

Ia mengatakan, fenomena tersebut tidak terhindarkan karena bagian dari globalisasi, di mana kemajuan teknologi mempermudah tingkat mobilitas ide dan gagasan untuk menyebar ke segenap penjuru.

Sebagaimana fenomena budaya pop Korea, kehadiran budaya pop India harus dikritisi sekaligus disikapi dengan kreatif, sehingga akan turut mendorong terciptanya atmosfer pergaulan kreatif lintas bangsa, di mana seniman-seniman Indonesia turut menjadi pelaku utama dari dinamika tersebut.

Festival film India di Indonesia menghadirkan pula berbagai pertunjukan dan pagelaran aneka bidang seni. Festival yang berlangsung selama bulan Januari hingga Mei 2015.

Kegiatan selain berlangsung di Bali juga digelar di Jakarta, Bogor, Bandung, Serang, Purwakarta, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Padang, Samarinda, Balikpapan, Banda Aceh, Medan, dan Palembang.

Khusus di Bali, festival digelar di berbagai tempat antara lain STIKOM Bali, Ubud, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Museum ARMA, dan Bentara Budaya Bali.

Kegiatan tersebut antara lain pertunjukan musik klasik, sufi dan musik orkestra, pentas tari, pameran fotografi dan sinema, peluncuran buku, serta festival kuliner India.

Pemutaran film bertajuk “Indian Film Festival” berlangsung di Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar bekerja sama dengan Kedutaan Besar India di Jakarta dan Konsulat Jenderal India setempa selama empat hari, 12-15 Februari 2015.

Kegiatan itu sebagai rangkaian Festival of India in Indonesia 2015 dengan tema “Sahabat India”. Sejumlah Film India yang diputar merupakan karya terpilih peraih berbagai penghargaan internasional, serta pernah diputar di festival bergengsi seperti Berlin International Film Festival, Sundance Film Festival dan Beijing International Film Festival.

Film tersebut antara lain berjudul Barfi! (2012, Anurag Basu), Chennai Express (2013, Rohit Shetty), Namastey London (2007, Virpul Amrutlal Shah), English Vinglish (2012, Gauri Shinde), Luck by Chance (2009, Zoya Akhtar), Peepli Live (2010, Anusha Rizvi) serta Don 2 (2011, Farhan Akhtar).

Artikel ini ditulis oleh:

Ekonom: Lawan Indonesia, Malaysia Menang Sebelum Bertanding

Jakarta, Aktual.co — Pengamat ekonomi dari Universitas Mataram Dr M Firmansyah menilai dengan digandengnya Proton perusahaan otomotif Malaysia sebagai mobil nasional Indonesia, menjadikan negeri jiran itu menang sebelum bertanding menghadapi pasar bebas ASEAN akhir 2015.

Ketua Pusat Kajian Ekonomi Pembangunan Universitas Mataram (Unram) itu mengatakan Malaysia menggunakan tangan kuat pemerintah untuk meningkatkan penjualan Proton di Indonesia.

“Bayangkan dengan Proton sebagai mobil nasional, kemudian misalnya diikuti dengan kebijakan pajak murah, mewajibkan birokrasi menggunakan Proton, maka kemungkinan Proton akan laku dijual di Tanah Air,” ujar Dr M Firmansyah di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (10/2).

Walaupun saat ini Proton belum mampu bersaing dengan raksasa kendaraan (Jepang dan Eropa), namun ke depan Proton mungkin akan membanjiri jalan-jalan di Indonesia.

“Dengan label mobil nasional menjadi jalan tidak langsung bagi Proton untuk menyingkirkan saingannya lewat tangan pemerintah,” ujarnya.

Menurut Firmansyah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mulai menonjolkan produk yang benar-benar asli milik bangsa Indonesia, sehingga rakyat merasa bangga bahwa masih punya produk yang pantas dibanggakan untuk dijual, apa pun produk itu.

Atas dasar kebanggaan itu, lanjutnya, mungkin masyarakat Indonesia akan memprioritaskan membeli produk-produk asli Tanah Air ketika perdagangan bebas ASEAN diselenggarakan akhir 2015.

“Namun, faktanya, apa sih yang kita punya untuk kita jual saat MEA akhir tahun ini,” ucap Firmansyah.

Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah harus fokus membenahi ekonomi rakyat. Misalnya, saat ditemukan apel Amerika Serikat mengandung bakteri, bisa menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk memunculkan secara massif keunggulan buah-buahan di Tanah Air dalam bentuk iklan atau apa pun itu.

Dengan begitu, katanya, masyarakat Indoensia akan tahu bahwa ada produk lokal yang juga memiliki kualitas sama dengan produk impor.

“Siapa tahu dari informasi itu timbul kesadaran untuk mengutamakan produk lokal. Tapi malah yang heboh Proton Malaysia menjadi mobil nasional,” ” katanya.

Melihat kondisi dari kebijakan pemerintah menggandeng Proton Malaysia, Firmansyah pesimistis karena Indonesia tidak akan banyak memperoleh nilai tambah ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) nanti berlaku.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

KPAI: Buku Karya Toge Aprilianto Tidak Ilmiah

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Maria Advianti mengatakan buku karya Toge Aprilianto berjudul “Saatnya Aku Belajar Pacaran (SABP)” tidak bersifat ilmiah kendati buku berbicara masalah motivasi populer serta penulisnya seorang psikolog.

“Buku itu tidak ilmiah karena tidak mencantumkan referensi,” kata Maria di kantornya Menteng, Jakarta, Selasa (10/2).

Dia mengatakan buku kontroversial itu hanya berisi tentang cara-cara bagi pembaca dalam menjalani hubungan dengan lawan jenis.

“Toge memang psikolog. Dia memasukkan psikologi bahasa gaul di bukunya. Di dalam buku itu dituliskan aplikasi bagaimana anak agar tidak minder berikut cara-cara berpacaran sampai ML (making love/berhubungan seksual) di luar nikah,” kata dia.

Lebih lanjut, buku itu dikatakannya sebagai buku motivasi meskipun isi buku justru mengajarkan sesuatu yang tidak sesuai norma dan nilai di masyarakat.

“Isi buku berisi tentang menjaga harapan, cara menyampaikan perasaan, mengenalkan pacar kepada orang tua. Akan tetapi, dampak negatif di dalamnya seperti disamarkan seperti ML itu,” katanya.

Buku karya Toge, kata dia, memang ditulis fakta. Kendati demikian, KPAI telah menelaah dan menyimpulkan buku itu justru menghasut ke arah penurunan moral.

“Dia tidak mengkonter fakta tapi memberi “win-win solution’ (solusi menang-menang). Itu yang kami anggap sebagai hasutan di tengah gencarnya kita dalam membangun generasi bermoral. Tapi malah ada buku itu yang menyasar pembaca anak-anak,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Banjir di Desa Sumberejo Timbulkan Penyakit

Surabaya, Aktual.co — Desa Sumberejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Jawa Timur, sampai hari ini, Selasa (10/2), masih digenangi air akibat luapan Kali Lamong, Gresik, Jawa Timur, sejak enam hari lalu.

Bahkan, banjir paling parah berada di desa Gendung, atau dibelakang Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Ketinggian air mencapai 100cm. Banjir ini juga membuat listrik dipadamkan sejak Jumat lalu (6/2).

Dari pantauan Aktual.co di lapangan, warga yang sebelumnya banyak  mengungsi, sampai hari ini juga belum banyak yang kembali.

Terlihat rumah-rumah banyak yang kosong, hanya tumpukan perabotan rumah tangga dibiarkan terkena genangan air.
Bahkan, gedung sekolah yang banjir, masih terlihat tutup. Sudah hampir seminggu, anak-anak tingkat sekolah dasar di wilayah sumberejo tidak bisa sekolah.

“Anak-anak sudah seminggu nggak sekolah. Sekolahnya saja tutup,” kata Sumini, warga setempat di Kecamatan Pakal, Selasa (10/2).

Sementara puluhan warga mulai diserang penyakit, seperti gatal-gatal, batuk pilek, diare dan ispa.

Paling banyak adalah kutu air, seperti yang diderita keluarga Syafi’i. Kulitnya sudah banyak yang mengelupas akibat gatal-gatal.

“Sudah dapat bantuan salep sama dokter yang memberika siang tadi, hanya saja ukurannya satu botol kecil untuk sekeluarga,” kata Syafi’i.

Beberapa bantuan juga sudah mulai berdatangan hari ini, seperti beberapa orang dari ormas Garda Bangsa Jawa timur, masuk ke kampung-kampung memberikan bantuan makanan yang selama ini susah didapatkan masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Kemensos Siapkan 10.000 Nasi Bungkus Untuk Korban Banjir di Jakut

Jakarta, Aktual.co —  Hampir 10.000 nasi bungkus disiapkan dapur umum Kementerian Sosial yang disalurkan untuk korban banjir di wilayah Jakarta Utara.

“Siang ini dapur umum Kemensos sudah masak hampir 5.000 bungkus kalau dijumlah dari pagi hampir 9.000 bungkus yang disebarkan ke sejumlah titik pengungsian,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Margowiyono, Selasa (10/2).

Kemensos menyiapkan dapur umum di Sudinsos Jakarta Utara yang merupakan salah satu wilayah yang terparah terdampak banjir akibat hujan sejak Senin (9/2).

“Selain dapur umum Kemensos, banyak juga didirikan dapur umum mandiri tapi kita tetap suplai kebutuhan logistiknya,” kata Margowiyono.

Meski Pemerintah DKI Jakarta belum mengeluarkan status darurat banjir, pemerintah pusat segera turun tangan dalam penanganannya.

Selain mendirikan dapur umum, berbagai bantuan darurat juga disalurkan seperti selimut, makan instan, family kit, kebutuhan anak dan lainnya.

Salah satu titik pengungsian adalah di tribun Stadion Tugu Koja Jakarta Utara yang menampung sebanyak 600 hingga 700 pengungsi korban banjir.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) total daerah yang terendam banjir 307 RW, 97 kelurahan dan 33 kecamatan dengan 4.830 KK atau 15.517 jiwa yang terdampak akibat rumah mereka terendam banjir.

Sementara 5.986 jiwa mengungsi di 14 lokasi pengungsian yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Tak Perlu Revisi, UU KPK Disebut Masih Efektif

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain mengklaim tak ada masalah dengan Undang-undang KPK tidak ada masalah, sehingga, tidak perlu dilakukan revisi terhadap UU tersebut.
“Masih bagus, karena bisa untuk hemat anggaran. Ini (UU) masih efektif, saya kan tiga tahun di KPK, hasilnya efektif dan efisien sesuai visi dan misi,” kata Zulkarnain, usai menghadiri RDP dengan Komisi III, di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (10/2).
UU yang masuk dalam prolegnas DPR RI itu dinilai masih dapat menjadi acuan dalam proses pencegahan maupun menggerak lembaga untuk berinteraksi secara efektif dan efisien.
“Kami tidak bergerak sendiri, tapi menggunakan mitra kementerian lembaga lainnya. Masalah antar lembaga tidak ada masalah. Sama-sama berguna untuk bangsa dan negara,” ujarnya.
Menurut Zulkarnain, tak perlu dibentuk dewan pengawas KPK karena kinerjanya sudah diaudit oleh BPK.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Berita Lain