28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38660

TNI Temukan 13 Hektar Ladang Ganja di Aceh

Jakarta, Aktual.co — TNI dari jajaran Kodim 0103/Aceh Utara menemukan ladang ganja siap panen seluas 13 hektare di Gampong Alue Garot, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.
Komandan Kodim 0103/Aceh Utara Letkol Inf Iwan Rosandriyanto di Aceh Utara, Selasa (10/2), mengatakan penemuan ladan ganja tersebut berdasarkan laporan masyarakat.
“Penemuan ini berawal dari informasi masyarakat yang mengatakan bahwa di sekitar Gampong Alue Garot, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, banyak ladang ganja,” ujar Iwan.
Didamping Pasi Intel Lettu R Siregar dan Pasi Ops Kapten Ikhwan, Letkol Iwan mengatakan ladang ganja tersebut tersebar di sejumlah titik dengan perkiraan ada 6.000 batang ganja.
“Ribuan batang ganja tersebut dimusnahkan di ladang tersebut. Sedangkan sebanyak 100 batang dibawa ke Markas Kodim 0103/Aceh Utara sebagai barang bukti,” kata dia.
Sebelumnya, kata dia, sejumlah personel yang dilibatkan terkait laporan ladang ganja tersebut diterjunkan ke lokasi, Selasa (10/2) pukul 07.00 WIB. Lokasi ladang sekitar satu jam perjalanan menggunakan kendaraan dan satu jam berjalan kaki melintasi medan berbukit.
Setibanya di ladang ganja, kata dia, personel TNI menemukan beberapa gubuk milik petani ganja yang telah kosong ditinggal penghuninya. Petani ganja diduga kabur sebelum aparat keamanan tiba di lokasi.
“Ini merupakan lokasi ladang ganja yang baru, berjarak enam kilometer dari ladang ganja yang ditemukan TNI pada 29 Desember 2014. Rata-rata tinggi batangnya antara satu setengah hingga dua meter. Diperkirakan dalam waktu seminggu ke depan sudah siap panen,” ujar Letkol Iwan.
“Keberanian masyarakat melaporkan adanya ladang ganja itu patut kami apresiasi. Hal ini tidak terlepas dari program ketahanan pangan dilakukan TNI dengan mengalihkan tanaman ganja ke tanaman produktif yang bernilai ekonomis,” pungkas Letkol Inf Iwan Rosandriyanto.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Inilah Hambatan Pembiayaan di Sektor Kemaritiman

Jakarta, Aktual.co —  Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI), Ryan Kiryanto mengatakan banyak sub-sektor di kelautan dan perikanan yang bisa dibiayai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perbankan. Namun, untuk melakukan hal tersebut menurutnya masih terdapat beberapa hambatan.

“Tapi pembiayaan untuk sektor perikanan itu dianggap masih beresiko, jadi sulit pembiayaannya,” ujar Ryan di Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (10/2).

Lebih lanjut dikatakan dia, sulitnya lembaga keuangan untuk membiayai sektor tersebut karena tidak memiliki kantor di tempat-tempat pelelangan ikan. “Karena keterbatasan infrastruktur di lokasi pelelangan ikan dan resiko pembiayaan sektor itu sendiri.”

Hambatan lainnya yaitu mengenai skema kredit. Menururtnya skema kredit saat ini harus diperluas fitur-fitur yang ada, mengingat pemasukan nelayan yang tidak menentu, tergantung pada musim dan cuaca laut.

“Kadang kala Musim Barat, jadi memaksa nelayan untuk tidak melaut, akibatnya nelayan tidak ada pemasukan, ini yang harus diubah skema kreditnya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Teknologi Terbaik di Dunia Hadir di ‘NEC Innovative Solutions Fair 2015’

Jakarta, Aktual.co — NEC hari ini hadir pada ‘NEC Innovative Solutions Fair 2015’. NEC menghadirkan sistem terbaru mereka yang meluas dengan beberapa industri besar berbasis teknologi terbaik di dunia, dengan menghadirkan sistem terbaru serta mempermudah jangkaun yang luas.

Seperti teknologi yang bisa mendeteksi penyakit seseorang dan hasil deteksi tersebut bisa kita lihat sendiri dan bisa langsung mengirimkannya kepada dokter pribadi yang bersangkutan, dan masih banyak lagi yang NEC support kepada industri-industri lainnya seperti industri penerbangan, otomotif, dan masih banyak lainnya.

‘NEC Innovative Solutions Fair 2015’ hadir memberikan solusi dan kesempatan bagi para perusahaan untuk berkolaborasi dalam teknologi untuk memberikan efek positif dalam pertumbuhan perusahaan.

Selain pameran teknologi terbaru, terdapat pula seminar seri mengenai Big-data, software ditambah defined networking dan solusi-solusi teknologi dalam industri retail, kesehatan dan lainnya.

‘Innovative Solutions 2015’ ini ditunjukkan untuk membuka wawasan dan informasi mengenai perusahaan-perusahaan Jepang yang berada di Indonesia, terutama bagi posisi pekerjaan sebagai Senior Management, Directors, Senior ICT Executives, Business Development Strategists dan komunikasi peneliti yang mencari solusi teknologi yang inovatif dan siap untuk masa depan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wapres JK: Biarkan Pertamina Untung Karena Selama Ini Merugi

Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) tak mempermasalahkan PT (Persero) Pertamina memperoleh keuntungan dari penjualan BBM jenis premium dan solar, menyusul harga minyak dunia saat ini yang cenderung melemah.

“Apa salah kalau Pertamina untung? Tidak ada yang salah kan karena selama ini perusahaan negara itu rugi sehingga harus disubsidi,” kata Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa (10/2).

Wapres mengatakan keuntungan tersebut bisa jadi karena disebabkan harga minyak mentah dunia yang turun hingga 45 dolar AS per barel.

“Tapi apakah harga akan bertahan 45 dolar terus, selama beberapa bulan ke depan, khan tidak,” ucap wapres.

Keuntungan yang diperoleh Pertamina tersebut, tentu akan ditabung untuk mencegah fluktuasi harga minyak di pasar dunia.

“Keuntungan yang diperoleh tentu merupakan tabungan untuk mengantisipasi turun-naik harga minyak seperti saat ini,” tutur Kalla.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

OJK Berkomitmen Kembangkan Pasar Modal Syariah

Jakarta, Aktual.co — Otoritas Jasa Keuangan menyatakan komitmennya dalam mendorong pengembangan pasar modal berbasis syariah di Indonesia melalui sejumlah strategi.
“Jika kita lihat, keberadaan pasar modal syariah sudah cukup lama keberadaannya, tetapi secara kuantitas jumlahnya masih kecil,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida di Jakarta, Selasa (10/2).
Langkah pertama yang akan dilakukan ialah penguatan regulasi yang mendukung percepatan pengembangan pasar modal syariah. Pada tahun ini OJK sedang memproses sejumlah penyempurnaan peraturan terkait penerbitan efek syariah dan Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM), serta mengkaji kemungkinan pengenaan pungutan yang lebih rendah untuk produk syariah di pasar modal, tuturnya.
Selanjutnya, ujarnya, OJK menyusun peta jalan atau “road map” pasar modal syariah sebagai pedoman regulator dan pihak terkait dalam menentukan arah kebijakan dalam lima tahun ke depan.
“‘Road map’ itu berfokus pada lima sektor, yaitu penguatan regulasi, peningkatan permintaan dan penawaran, pengembangan SDM, promosi dan edukasi, dan sinergi kebijakan pada pihak terkait,” ujar Haida, menjelaskan.
Selanjutnya, OJK akan mendukung penetrasi produk syariah di pasar modal melalui peningkatan kegiatan pengenalan pada pihak yang akan terlibat dalam bisnis syariah dan juga masyarakat.
“Implementasinya bisa masuk ke BUMN dan calon emiten, penyuluhan pada pelaku pasar, universitas, atau ormas keagamaan seperti Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah,” ucapnya.
Ketika ditemui dalam konferensi pers di Jakarta, Haida juga mengatakan bahwa OJK mencanangkan tahun 2015 sebagai “Tahun Pasar Modal Syariah”.
Dia berpendapat pasar modal tersebut harus dikembangkan dengan pesat, mengingat adanya peluang berupa warga Indonesia yang mayoritas beragama Islam, sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap sistem ekonomi syariah. Kontribusi produk syariah di pasar modal masih memiliki peluang besar, dengan outstanding reksadana syariah hingga 6 Februari 2015 mencapai Rp11,25 triliun atau 4,63 persen dari “market share”.
Saat ini mayoritas saham emiten dan perusahaan publik yang ada di Indonesia termasuk sebagai saham syariah yang mecapai 336 saham, dengan nilai Rp3,011 triliun atau 56,4 persen dari seluruh kapitalisasi saham.

Artikel ini ditulis oleh:

Banyak Jalan Rusak, Ahok Was-was Dimaki Warga Jakarta

Jakarta, Aktual.co —Air tetap menggenangi jalan di DKI Jakarta saat musim penghujan tahun ini. Ancaman baru pun muncul. Yakni semakin bertambah banyaknya titik kerusakan di jalan-jalan Jakarta.  
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sendiri mengaku sudah meminta ke Presiden Joko Widodo agar diberi wewenang menangani ruas jalan nasional. “Kalau ngga mau kasih pada kami (Pemprov DKI) tidak apa-apa. Tapi kasih hak kepada DKI untuk rawat (jalan nasional),” kata Ahok di Balai Kota, Selasa (10/2).
Ahok sendiri mengaku khawatir jika masih harus menunggu Kementerian Pekerjaan Umum memperbaiki jalan nasional di Jakarta. Karena dirinya bisa jadi sasaran kekesalan warga Jakarta jika tak segera memperbaiki jalan berlubang.  “Kalau nunggu PU (Pekerjaan Umum) Pusat ngga turun-turun, nanti orang maki-makinya ke gubernur,” ujar dia. 
Akhir Januari lalu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta mencatat sedikitnya 197 titik jalan rusak di Jakarta. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal,  mengatakan, dari laporan warga, kerusakan paling banyak adalah jalan berlubang dan bergelombang karena aspal mengelupas. Kerusakan paling parah terjadi di jalan terowongan (underpass). 
Penyebab jalan rusak tiap musim hujan, ujar dia, karena tergenang air dan fondasi jalan yang rapuh. Penanganan paling mungkin untuk fokus di musim hujan, menambal lubang menggunakan cold mix atau aspal siap gelar. 
“Karena aspal hot mix tidak melekat dengan baik apabila terus terkena hujan. Untuk jalan rusak di daerah rawan genangan akan dibeton,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain