27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38984

Kapolda Metro: Jakarta Tidak Perlu Sniper

Jakarta, Aktual.co — Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Unggung Cahyono menepis pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan bahwa Jakarta tidak aman dan memerlukan sniper.
Unggung mengatakan bahwa hingga saat ini Jakarta masih aman dan tidak memerlukan sniper atau penembak jitu untuk mengamankan Jakarta dari para pelaku kejahatan.
“Kita masih aman, tidak perlu pakai sniper,” katanya di Polda Metro Jaya, Jumat (30/1).
Untuk memberikan rasa aman, kata Unggung dirinya telah memerintahkan kepada anggotanya untuk mendirikan pos pantau yang dijaga oleh anggota polisi lalu lintas (Polantas), Sabhara dan Brimob disamping mengatur lalu lintas. Unggung juga memerintahkan jajarannya untuk melengkapi dengan senjata laras panjang dalam menjalankan tugasnya.
“Anggota kita di lapangan sudah pakai senjata api, itu untuk menjaga diri personel dan masyarakat. Itu pada jam berangkat kantor dan pulang kerja,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kabareskrim Irjen Budi Waseso Penuhi Panggilan Komnas HAM

Kabareskrim Irjen Pol Budi Waseso menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (30/1/2015). Irjen Pol Budi Waseso memenuhi panggilan Komnas HAM dalam kasus penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Hendardi: Bertemu Prabowo, Jokowi Menaikkan Nilai Tawar ke KIH

Jakarta, Aktual.co — Ketua SETARA Institute Hendardi mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan berpindah haluan dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ke Koalisi Merah Putih (KMP), meskipun telah melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, mantan rivalnya dalam Pemilu Presiden 2014.
“Saya kira Jokowi tidak akan lepas dari KIH dan bergabung dengan KMP. Itu bagaikan lepas dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau. Tidak akan menyelesaikan masalah,” kata Hendardi, di Jakarta, Jumat (30/1).
Pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo adalah hal yang biasa dalam politik. Sah-sah saja dua politisi dari pihak yang berbeda melakukan pertemuan atau silaturahmi.
Hendardi menilai pertemuan tersebut pasti memiliki tujuan dan konteks. Pertemuan tidak lepas dari konteks permasalahan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian RI.
“Saya membaca pertemuan tersebut ada pada konteks tersebut, apalagi ada dugaan kuat Jokowi tersandera oleh kepentingan partai pengusungnya dalam pengajuan calon tunggal kapolri. Jokowi sedang mencoba melakukan ‘bargaining’,” tuturnya.
Menurut Hendardi, pertemuan dengan Prabowo hanya salah satu dari upaya Jokowi menaikkan nilai tawar terhadap KIH.
Selain bertemu Prabowo, pembentukan tim sembilan serta pertemuan dengan mantan presiden BJ Habibie juga merupakan bagian dari strategi tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Fahri Hamzah: Tak Ada Makna Spesial Pada Pertemuan Jokowi dengan Prabowo

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengatakan tidak ada makna spesial dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Terlebih, membicarakan soal kisruh pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. 
“Ngga, itu pertemuan biasa aja, tidak ada makna spesial’, ujar Fahri, dalam Rapat Kerja Partai Keadilan Sejahtera, di Jakarta, Jumat (30/1).
Disinggung mengenai pembicaraan Prabowo dan Jokowi soal Bambang Widjoyanto dan KPK, Fahri hanya meneruskan perkataan Prabowo yang mendukung keputusan Jokowi.
Fahri menambahkan, Prabowo dan Koalisi Merah Putih berkomitmen dan tetap berjanji mendukung pemerintahan Jokowi selama 5 tahun, dengan syarat berpegang pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Artikel ini ditulis oleh:

Dituding Beking Proyek Alkes, Ini Tanggapan Kejati Jateng

Semarang, Aktual.co — Kejaksaan Tinggi Jateng mulai angkat bicara soal pernyataan Pejabat Pembuat Komiten (PPKom) RSUD Cilacap, Darmawan yang mencatut institusinya turut membekingi dalam proyek alat kesehatan bernilai miliaran rupiah.
Kasi Penerangan Hukum Kejati Jateng, Eko Suwarni membantah bila institusinya membekingi dalam proyek senilai Rp6,2 miliar. Penyidik sebatas memberikan konsultasi litigasi lelang pengadaan barang dan jasa sesuai Peraturan Presiden.
“Kita hanya memberikan konsultasi hukum secara baik dan benar, tidak lebih dari itu harus mengarahkan dalam bentuk tertentu,” kata dia ditemui di kantor Kejati Jateng, jalan Pahlawan Semarang, Jum’at (30/1).
Diketahui, proyek lelang pengadaan alat kesehatan/ kedokteran berjumlah 14 item senilai Rp6,2 miliar pada 2014 menjadi syarat penyimpangan. Pihak PPKom dan panitia lelang memenangkan salah satu vendor, yakni PT Unggul Kemala Husada sebagai pemenang tender.
Dugaan lain, hingga saat ini PT Unggul Kemala Husada sebagai pemenang tender pengadaan, termasuk dua unit Incubator Transport, juga belum menyelesaikan kewajibannya. Padahal nilai kontrak sudah dibayarkan hingga batas akhir pekerjaan per 31 Desember 2014. Meski begitu, hingga saat ini barang pemesanan belum diterima pengguna anggaran. Ia menegaskan institusnya sebagai pelayanan publik wajib memberikan informasi publik yang baik dan benar secara formal. Sifatnya, konsultasi itu dilakukan sebelum pelaksaan proyek dimulai. “Berbeda bila konsultasinya dilaksanakan setelah pekerjaan selesai,” beber dia. 
Bahkan kata dia, penyidik berhak memberikan pendampingan dengan melibat Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun). Bila ada gugatan antara rekanan dan pengguna anggaran atas pengadaan barang dan jasa yang dapat merugikan keuangan negara

Artikel ini ditulis oleh:

Puluhan Seniman Yogyakarta Pameran Bersama di Bali

Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 20 seniman yang tergabung dalam Kelompok Suka Parisuka Yogyakarta menggelar pameran bersama di Bentara Budaya Bali (BBB) selama sepekan, 30 Januari-7 Februari 2015.

“Pameran merupakan kelanjutan kolabarasi serupa dari komunitas bersangkutan yang sebelumnya berlangsung di BBB Yogyakarta, 14-19 Mei 2013,” kata penggagas pameran tersebut, Romo Sindhunata di Denpasar, Jumat (30/1).

Ia mengatakan, pameran tersebut dibuka budayawan Agung Rai Sabtu (30/1). Pameran bersama kali ini sebagai upaya membingkai kreativitas dalam solidaritas, menghidupkan iklim pergaulan antar para seniman Yogyakarta.

Melalui pameran para seniman dapat berkarya sembari mengekspresikan kegembiraan sepuas-puasnya dan sebebas- bebasnya.

Seniman yang ikut ambil bagian antara lain Kartika Affandi, Djoko Pekik, Putu Sutawijaya, Jumaldi Alfi, Nasirun, Hari Budiono, Ridi Winarno, Budi Ubrux, Ivan Sagito, Hadi Soesanto, Yuswantoro Adi, Melodia, Wayan Cahya, Bambang Pramudiyanto, Dyan Anggraini Hutomo, F. Sigit Santoso, Bambang Herras, Edi Sunaryo, Hermanu dan Samuel Indratama.

Pameran mengusung tema “Still life atau melukis alam benda sebagai sebuah upaya interpretasi ulang atas konsep sebuah objek atau benda.

Romo Sindhunata menambahkan, yang menarik dalam pameran kali ini selain tema juga untuk merunut kembali pertautan yang terjalin selama ini antara dunia seni rupa Yogyakarta dan Bali.

Dalam pameran kali ini dua perupa kelahiran Pulau Dewata ikut ambil bagian yakni Putu Sutawijaya dan Wayan Cahya.

“Peristiwa itu secara khusus akan dibincangkan dalam satu sesi diskusi yang berlangsung pada Sabtu (31/1) di Bentara Budaya Bali. Sebagai pembicara dialog adalah seniman Yuswantoro Adi dan Edi Sunaryo,” ujar Romo Sindhunata.

Tema alam benda itu bukanlah hanya memindahkan citra objek apa adanya secara artifisial pada bidang.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain