31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39123

Pakar: Hakim Keliru Kontruksikan Kasus Anas

Jakarta, Aktual.co — Majelis hakim yang telah menjatuhkan vonis terhadap Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang, dinilai telah menerapkan konstruksi hukum yang keliru dalam mengambil putusan.
Terlebih, penggunaan istilah pencucian uang berulang-ulang dinilai tidak berdasar pada terminologi hukum, tetapi hanya istilah populer.
“Jika kita lihat kata-kata ‘melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut dan pencucian uang berulang-ulang’, ini konstruksinya apa?” Kata akademisi Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Gandjar Laksmana, SH, MH, dalam sidang eksaminasi publik atas putusan Anas Urbaningrum, di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Senin (26/1).  
Dijelaskan Gandjar, tindakan berlanjut sudah ada aturannya dalam Pasal 64 ayat (1) KUHP. Hakim menyatakan bahwa Terdakwa melakukan korupsi secara berlanjut. Tetapi, lanjut dia,  tidak ada ‘juncto’ ke Pasal 64 ayat (1) sehingga tidak bisa diuji apakah perbuatan Terdakwa sebagai tindak pidana berlanjut tidak dapat diuji unsur-unsurnya.
“Juga soal kesatuan niat. Di dalam persidangan memang ada keterangan soal niat, Anas ingin jadi presiden. Tapi keterangan itu hanya keluar dari mulut satu saksi, yaitu Nazaruddin, sehingga tidak bisa diuji kebenaran materialnya,” terangnya.
Pengajar FH UI ini menambahkan, istilah tindakan pencucian uang yang berulang-ulang itu bukan istilah hukum. “Bagaimana uang dicuci berulang-ulang? Berulang-ulang itu artinya terhadap obyek yang sama dilakukan perbuatan berulang kali. Ini kan konstruksi yang tidak logis?” tanya Gandjar.
Sidang eksaminasi publik ini diadakan oleh Komunitas Peradilan Semu Universitas Al Azhar, Jakarta. Bertindak sebagai ketua eksaminasi Dr. Barita Simanjuntak, pengajar FH Universitas Kristen Indonesia (UKI), dengan anggota majelis Dr. Suparji Ahmad, pengajar pascasarjana hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, dan Gandjar.  
Dalam pengantarnya, Ketua Majelis Eksaminasi Publik Barita mengatakan, bahwa penegakan hukum progresif yang diterapkan oleh lembaga penegak hukum tidak boleh menjadi pengadilan jalanan, melainkan harus terap berpegang pada norma-norma hukum dan bertujuan untuk menegakkan keadilan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Dua ATM Mandiri Nyaris Digondol Maling

Jakarta, Aktual.co —Komplotan pencuri nyaris menggondol dua mesin ATM Bank Mandiri di kawasan ruko Jalan Terbang Layang Perumahan Bukit Golf Modern, Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Adanya upaya pembobolan pertama kali diketahui oleh seorang teknisi ATM, Deni Suhendra, Senin (26/1). Dari rekaman CCTV, diduga pelaku melakukan aksinya sekitar pukul 04.30 WIB.
Komplotan diduga berjumlah lima orang. Mereka membongkar mesin ATM dengan menggunakan mengunakan sling baja dengan sebuah mobil Avanza hitam. “Padahal kedua mesin ATM ini sehari sebelumnya sempat dilakukan pengisian uang sekitar Rp400 juta. Itu masing-masing segitu,” ujar Deni, Pamulang, Senin (26/1).
Akibat percobaan pencurian, kedua mesin ATM mengalami kerusakan di bagian pembacaan data pada pengambilan uang. Sedangkan di lokasi, sejumlah kaca terlihat pecah. Dari lima orang pelaku, tiga orang diantaranya menaiki mobil dan dua orang menggunakan sepeda motor.
Kanit Reskrim Polsektro Pamulang, IPDA Budi Yuwono mengatakan pihaknya saat ini sedang mengembangkan penyelidikan kasus tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Hidayat Hur Wahid: Perancis Terapkan Standar Ganda

Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan ada standar ganda kebebasan berpendapat yang diterapkan Pemerintah Perancis terkait terbitnya kartun majalah Satire Charlie Hebdo yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW.

“Perancis memberikan hukuman kepada para pelaku yang menyebarkan paham antisemitisme, namun bersamaan dengan itu mendukung penerbitan kartun bergambar Nabi Muhammad di majalah Charlie Hebdo,” kata Hidayat di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (26/1). Hidayat menyampaikan hal ini dalam acara diskusi umum yang dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bertajuk “Apakah Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi Tidak Memiliki Batas?”.

Seharusnya, kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, Pemerintah Perancis harus memperhatikan kepentingan semua warga, termasuk kaum muslim Perancis yang jumlahnya sekitar empat persen dari total penduduk, sama dengan kaum Yahudi yang berjumlah satu persen dari jumlah warga. “Tuntutan pemeluk muslim di Perancis itu sederhana yaitu ingin Nabi Muhammad dihormati dan ingin bebas menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, seperti menggunakan jilbab,” kata Hidayat.

Dia mengatakan hal ini terkait adanya larangan penggunaan simbol-simbol agama, termasuk jilbab, di tempat-tempat pelayanan publik seperti di sekolah-sekolah. “Padahal, penggunaan jilbab juga merupakan kebebasan berekspresi sebagai seorang perempuan muslim,” tutur mantan Ketua MPR periode 2004-2009 ini.

Jika diteruskan, lanjut Hidayat, standar ganda akan berakibat pada suburnya paham-paham radikalisme di Eropa. “Standar ganda adalah bentuk ketidakadilan yang akan menimbulkan dan membangkitkan paham radikal di kalangan masyarakat Eropa,” kata dia.

Sementara itu, selain Hidayat Nur Wahid, diskusi umum yang diadakan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah ini juga dihadiri oleh Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Abdurrahman Sebelumnya, pada (7/1) kantor redaksi Charlie Hebdo diserang oleh dua orang bersenjata yang disinyalir berasal dari kelompok muslim radikal. Majalah satire mingguan Perancis ini sudah beberapa kali mendapat ancaman karena terbitannya memuat kartun-kartun orang berpengaruh dan orang suci dari semua agama termasuk Nabi Muhammad.

Seminggu setelah penembakan, pada (14/1), Charlie Hebdo kembali menerbitkan kartun bergambar Nabi Muhammad sedang menangis sambil memegang tulisan “Je suis Charlie” (aku adalah Charlie) di bawah kalimat utama “All is forgiven” (semuanya sudah dimaafkan). Majalah terbaru tersebut sangat laris di Prancis dan dicetak sebanyak tiga juta eksemplar.

Artikel ini ditulis oleh:

Lahap Makanan Sisa, Anak Suriah Dipukuli Manajer Burger King

Istanbul, Aktual.co —Seorang anak pengungsi Suriah yang sedang kelaparan dipukuli manajer restoran cepat saji Burger King di Istanbul, Turki, karena kedapatan tengah melahap makanan sisa pengunjung. Seperti dilansir Independent (24/1) merujuk pada Hurriyet Daily News, kejadian tersebut menggegerkan dunia maya setelah seorang saksi mata mengunggah foto anak tersebut sedang duduk di samping tumpukan tisu bersimbah darah.

Menanggapi insiden ini, perusahaan pemegang lisensi resmi Burger King di Turki, TAB Food, langsung mengumumkan pemecatan karyawan pelaku pemukulan. “Sebagai TAB Food, kami mengumumkan kesedihan mendalam terhadap insiden di salah satu restoran waralaba kami di Sirinevler. Kami ingin menyatakan bahwa insiden ini tidak dapat diterima dan waralaba kami sudah mengakhiri kontrak kerja manajer restoran tersebut,” ungkap TAB Food dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (23/1).

Namun, ketika ditanya mengenai pemberian ganti rugi kepada anak Suriah tersebut, TAB Food menyatakan bahwa pemecatan karyawan sudah cukup untuk mengatasi masalah tersebut. “Kami memiliki hampir 10 ribu karyawan. Sudah cukup untuk membatalkan kontrak kerja atas orang tersebut,” jelas TAB Food. Kabar tersebut akhirnya sampai juga ke telinga pengurus perusahaan Burger King. “Burger King Corp telah mengetahui insiden tersebut yang terjadi di Turki beberapa hari lalu,” ujar salah satu juru bicara Burger King kepada Independent.

Menindaklanjuti protes masyarakat, juru bicara tersebut berimbuh, “Tindakan karyawan itu tidak menggambarkan nilai brand Burger King atau nilai waralaba yang secara independen memiliki dan mengoperasikan restoran ini. Waralaba telah memecat karyawan tersebut dan segera melayangkan permohonan maaf terkait insiden itu.”

Sementara itu, jumlah pengungsi Suriah di Turki kian melonjak. Menurut data Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) pada akhir 2014 mencapai 1,9 juta orang. Menurut Juru Bicara UNHCR untuk Turki, Selin Unal, jumlah tersebut akan terus bertambah mengingat konflik yang masih terjadi. Lebih dari tiga tahun konflik berdarah di Suriah, korban tewas diperkirakan telah mencapai lebih dari 200 ribu orang.

Simon Berharap Pemulihan Fisiknya Berjalan Cepat Jelang Olimpiade

Jakarta, Aktual.co — Tunggal putra pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Simon Santoso, berharap dapat mempercepat pemulihan fisiknya demi mengikuti Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.

“Saya ingin kembali ke peringkat 10 besar dengan kondisi seperti sebelum sakit pada 2014,” kata Simon selepas bertanding untuk tim Musica Champion Kudus dalam Djarum Superliga Badminton 2015 di Stadion Lila Bhuana Denpasar Bali, Senin malam (26/1).

Atlet yang sempat menempati peringkat delapan besar Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada Agustus 2014 itu mengaku, perlu mengikuti sejumlah turnamen tingkat Grand Prix Gold dan Superseries untuk menambah poin dalam BWF.

“Tapi untuk jadwal dalam satu tahun ini, saya tidak tahu detailnya. Pelatih yang lebih tahu,” kata Simon tentang jumlah turnamen bulu tangkis internasional yang harus diikutinya untuk mengejar poin.

Simon berharap sejumlah mantan juara Olimpiade bulu tangkis yang dipilih PBSI untuk membimbing atlet-atlet muda ke perhelatan olahraga terbesar di dunia itu juga dapat membantunya meraih tiket ke Rio de Janeiro pada 2016.

Pemain bulu tangkis asal Klub Tangkas Jakarta itu mengaku empat pebulu tangkis pelatnas PBSI yang lebih muda darinya perlu kesempatan untuk bermain dalam turnamen-turnamen internasional agar dapat berkesempatan ikut Olimpiade 2016.

“Apalagi untuk regenerasi nanti sehingga dapat menggantikan atlet yang lebih senior atau malah mengungguli mereka,” kata Simon.

Empat pebulu tangkis tunggal putra PBSI itu adalah Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Firman Abdul Kholik.

Sementara, mantan juara Olimpiade yang juga Manajer Tim Musica Champion Kudus Hariyanto Arbi mengatakan para pemain muda perlu mengasai beberapa teknik permainan agar dapat menang dalam turnamen internasional.

“Misalnya, menang angin dan kalah angin. Ada beberapa pemain muda yang tidak menguasai teknik itu,” kata Hariyanto.

Artikel ini ditulis oleh:

Konflik KPK-Polri Akibat Perang Bintang

Jakarta, Aktual.co — Konflik antar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri disinyalir merupakan buntut dari persaingan antar petinggi dinkedua lembaga penegak hukum.
Hal ini tidak dibantah oleh ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin. “Sangat mungkin itu benar adanya. Tapi kan kebenaran tetap harus dibuktikan,” ujar Aziz di Gedung DPR, Senayan, Senin (26/01).   
Aziz juga mengungkapkan, apapun dugaan skenario yang melatarbelakangi kegaduhan antara KPK dengan Polri sebaiknya bisa dibuktikan sejelas-sejelasnya.
“Komisi III DPR berharap polri kembali sinergis dengan KPK. Karena banyak juga penyidik dari unsur kepolisian di tubuh KPK. Soal dugaan adanya operasi atau sekenario tertentu, ya kita tinggal tunggu kebenarannya,” jelas Aziz.
Hal senada juga diungkapakan oleh, Wakil Ketua Komisi III, Desmond J Mahesa. Dikatakanya, bahwa dugaan adaanya operasi ‘busuk’ wajar saja saja muncul di tengah kondisi kegaduhan itu. Karena itu, lanjutnya, bukan tidak mungkin orang – orang di dua institusi penegak hukum itu memiliki cacat dan masa lalunya masing-masing.
“Masing – masing di KPK dan Polri bisa jadi ada cacatnya. Tapi kita semua tahu, lantaran orang-orang itu melekat ke institusinya masing-masing, maka masyarakat jadi berpandangan bahwa yang jelek ini institusinya. Tapi saya berharap sebaiknya cacat tersebut tidak merusak institusinya,” ujar Desmond di Gedung DPR Senayan,
Apalagi, kata Desmond, urutan kronologis sejak Budi Gunawan di tetapkan menjadi Kapolri yang kemudian disusul penetapan tersangka oleh KPK, dan berlanjut dengan pentepan tersangka Komisioner KPK Bambang Widjojanto, dirasa agak janggal dan menggangu rasionalitas.
“Sebaiknya segera dibuktikan sangkaan-sangkaan yang menurut kedua belah pihak benar. Komisi III tentunya tidak ingin berlarut – larut dengan kondisi gaduh seperti ini. Inilah saatnya, dua institusi melakukan bersih-bersih demi menyelamatkan institusinya masing-masing. Kalau mau bersih ya buktikan. Jangan sampai kemudian persoalan menjadi berlarut – larut,” paparnya.
Patut diketahui, sebelumnya ramai beredar kabar yang menyebutkan, bahwa kegaduhan ini tidak terlepas dari persaingan tidak sehat antar pejabat polisi di tubuh Mabes Polri. Persaingan itu di dominasi oleh sekelompok pendukung calon Kapolri yang berpangkat bintang tiga. Dari Sembilan jenderal bintang tiga, muncul tiga nama yang paling berpeluang yakni, Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan, Irwasum Komjen Dwi Prayitno dan Kabareskrim Komjen Suhardi Alius.
Setelah Presiden Jokowi memutuskan mengajukan BG menjadi calon tunggal Kapolri, markas Polri di Jalan Trunojoyo mulai bergolak. Keputusan Jokowi dinilai tunduk pada kekuasaan partai politik. Karena, BG adalah mantan ajudan Presiden Megawati yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, tempat Jokowi bernaung secara politik.
Namun, manuver paling kencang, diduga berasal dari lingkungan Bareskrim, dimana Kapolri incumbent Jenderal Sutarman dan Komjen Suhardi Alius yang tidak lama kemudian dicopot dari jabatanya, disebut-sebut banyak berperan. Data lama disedot dengan cepat dan yang ditunjuk menjadi operator adalah Brigjen KR, salahsatu direktur di direktorat yang membawahi bidang ekonomi dan perbankan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain