28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39803

Berikut Prediksi Cuaca Wilayah Jabodetabek Hari Ini

Jakarta, Aktual.co — Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika meprediksikan sebagian wilayah Jabodetabek mengalami hujan ringan dari pagi hingga malam hari. Selain itu, sebagian wilayah juga mengalami cuaca berawan.
Mengutip laman BMKG, pada Selasa (6/1), adapun wilayah Jabodetabek yang mengalami hujan ringan diantaranya kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
Sedangkan yang mengalami cuaca berawan diantaranya wilayah Jakarta Utara, Pusat dan Timur. 
Masyarakat juga dihimbau agar berhati-hati karena beberapa titik genangan masih terjadi di jalan-jalan Ibu Kota yang wilayahnya dilanda hujan.

Artikel ini ditulis oleh:

Mengapa Pancasila Suatu Keharusan? (Bagian 3)

Jakarta, Aktual.co —Selanjutnya, Soekarno menjelaskan lima prinsip yang menjadi titik persetujuan sekaligus haluan (leitstar) bagi segenap elemen bangsa. Kelima prinsip tersebut adalah:

Pertama: kebangsaan Indonesia.
Baik saudara-saudara yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat… Kita hendak mendirikan suatu negara ‘semua buat semua’. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya,–tetapi ‘semua buat semua’…. “Dasar pertama, yang baik dijadikan dasar buat Negara Indonesia, ialah dasar kebangsaan.”

Kedua: Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan.
Kebangsaan yang kita anjurkan bukan kebangsaan yang menyendiri, bukan chauvinisme…. Kita harus menuju persatuan dunia, persaudaraan dunia. Kita bukan saja harus mendirikan Negara Indonesia merdeka, tetapi kita harus menuju pula kepada kekeluargaan bangsa-bangsa.

Ketiga: Mufakat atau demokrasi.
Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan… Kita mendirikan negara ‘semua buat semua’, satu buat semua, semua buat satu. Saya yakin, bahwa syarat yang mutlak untuk kuatnya Negara Indonesia ialah permusyawaratan, perwakilan…. Apa-apa yang belum memuaskan, kita bicarakan di dalam permusyawaratan.

Keempat: Kesejahteraan sosial.
Kalau kita mencari demokrasi, hendaknya bukan demokrasi Barat,  tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni politiek economische democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial…. Maka oleh karena itu jikalau kita memang betul-betul mengerti, mengingat, mencintai rakyat Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechtvaardigheid ini, yaitu bukan saja persamaan politiek saudara-saudara, tetapi pun di atas lapangan ekonomi kita harus mengadakan persamaan, artinya kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknya.

Kelima: Ketuhanan yang berkebudayaan.
Prinsip Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa…. bahwa prinsip kelima daripada negara kita ialah ke-Tuhanan yang berkebudayaan, ke-Tuhanan yang berbudi pekerti luhur, Ketuhanan yang hormat-menghormati satu sama lain.

Kelima prinsip itu disebut Soekarno dengan Panca Sila. “Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi.” Mengapa dasar meja statis dan leitstar dinamis yang mempersatukan bangsa itu dibatasi lima? Jawaban Soekarno, selain kelima unsur itu yang memang berakar kuat dalam jiwa bangsa Indonesia, dia juga mengaku suka pada simbolisme angka lima. Angka lima memiliki nilai “keramat” dalam antropologi masyarakat Indonesia. Soekarno menyebutkan, “Rukun Islam lima jumlahnya. Jari kita lima setangan. Kita mempunyai Panca Indra. Apalagi yang lima bilangannya? (Seorang yang hadir: Pandawa lima). Pandawa pun lima bilangannya.” Hal lain juga bisa ditambahkan, bahwa dalam tradisi Jawa ada lima larangan sebagai kode etika, yang disebut istilah “Mo-limo”.  Taman Siswa dan Chuo Sangi In juga memiliki “Panca Dharma”.  Selain itu, bintang—yang amat penting kedudukannya sebagai pemandu pelaut dari masyarakat bahari—juga bersudut lima. Asosiasi dasar negara dengan bintang ini digunakan Soekarno dalam penggunaan istilah leitstar (bintang pimpinan).

Selain mengajukan lima sila dari dasar negara, dia menawarkan kemungkinan lain sekiranya ada yang tidak menyukai bilangan lima, sekaligus juga menunjukkan dasar dari segala dasar kelima sila tersebut. Alternatifnya bisa diperas menjadi Tri Sila bahkan bisa dikerucutkan lagi menjadi Eka Sila: “Atau barangkali ada saudara-saudara yang tidak suka bilangan lima itu? Saya boleh peras, sehingga tinggal 3 saja. Saudara-saudara tanya kepada saya, apakah ‘perasan’ yang tiga itu? Berpuluh-puluh tahun sudah saya pikirkan dia, ialah dasar-dasarnya Indonesia Merdeka, Weltanschauung kita. Dua dasar yang pertama, kebangsaan dan internasionalisme, kebangsaan dan perikemanusiaan, saya peras menjadi satu: itulah yang dahulu saya namakan socio-nationalisme.

Dan demokrasi yang bukan demokrasi Barat, tapi politiek-economische democratie, yaitu politieke-democratie dengan sociale rechtvaardigheid: Inilah yang dulu saya namakan socio-democratie.

Tinggal lagi ke-Tuhanan yang menghormati satu sama lain.

Jadi yang asalnya lima itu telah menjadi tiga: socio-nationalisme, socio-democratie, dan ke-Tuhanan. Kalau tuan senang kepada simbolik tiga, ambillah yang tiga ini. Tetapi barangkali tidak semua tuan-tuan senang kepada Tri Sila ini, dan minta satu, satu dasar saja? Baiklah, saya jadikan satu, saya kumpulkan lagi menjadi satu. Apakah yang yang satu itu?

Sebagai tadi telah saya katakan: kita mendirikan Negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia—semua buat semua! Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan ‘gotong-royong’. Negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong-royong.”

Dengan kata lain, dasar dari semua sila Pancasila adalah gotong-royong. Maknanya adalah: Prinsip ketuhanannya harus berjiwa gotong-royong (ketuhanan yang berkebudayaan, yang lapang dan toleran), bukan ketuhanan yang saling menyerang dan mengucilkan. Prinsip intenasionalismenya harus berjiwa gotong-royong (yang berperikemanusiaan dan berperikeadilan), bukan internasionalisme yang menjajah dan eksploitatif. Prinsip kebangsaannya harus berjiwa gotong-royong (mampu mengembangkan persatuan dari aneka perbedaan, “bhinneka tunggal ika”), bukan kebangsaan yang meniadakan perbedaan atau menolak persatuan.

Prinsip demokrasinya harus berjiwa gotong-royong (mengembangkan musyawarah mufakat), bukan demokrasi yang didikte oleh suara mayoritas (mayorokrasi) atau minoritas elite penguasa-pemodal (minorokrasi). Prinsip kesejahteraannya harus berjiwa gotong-royong (mengembangkan partisipasi dan emansipasi di bidang ekonomi dengan semangat kekeluargaan), bukan visi kesejahteraan yang berbasis individualisme-kapitalisme; bukan pula yang mengekang kebebasan individu seperti dalam sistem etatisme.
Bersambung…

Oleh: Yudi Latif, Chairman Aktual

Lima Orang Tewas Akibat Serangan di Pangkalan Militer Mali

Jakarta, Aktual.co —  Sedikitnya lima orang tewas dalam serangan Senin di pangkalan militer Mali dekat perbatasan Mauritania, kata sumber militer.

Sejumlah pria bersenjata masuk ke kamp di Nampala Senin pagi sebelum melepaskan tembakan, kata sumber dalam misi MINUSMA PBB di negara itu kepada AFP.

“Untuk saat ini saya tidak bisa mengatakan siapa yang tewas. Mereka semua mengenakan baju seragam militer,” kata sumber militer yang lain, dan menambahkan bahwa dua tentara Mali terluka kini sedang dirawat di rumah walikota.

Sumber PBB mengatakan pejuang tak dikenal berhasil masuk ke kamp “dengan relatif mudah” sekitar pukul 06.15 GMT dan mulai menembak, dengan pasukan Mali membalasnya kembali.

Pertempuran berlangsung selama lebih dari tiga setengah jam, dengan penyerang mundur pada pukul 11.00 GMT.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan menegaskan, pertempuran di Nampala, 530 kilometer (330 mil) timur laut dari ibu kota Bamako.

“Posisi kami diserang dini hari tadi … Kita dihadapkan pada musuh dan bala bantuan sekarang sedang dikirim dari daerah tetangga ke Nampala,” katanya.

Di tempat lain, enam tentara Nigeria dari misi MINUSMA PBB terluka di timur laut pada Minggu, dengan orang-orang bersenjata juga membakar empat truk PBB.

Satu operasi militer yang dipimpin Prancis menghentikan pengambilalihan gurun utara negara Afrika barat yang luas itu pada Januari 2013, namun serangan sporadic masih terus terjadi.

Prancis telah membentuk 1.000 tentara di Mali utara sejak Operasi Serval sebagai bagian dari operasi kontra-terorisme yang lebih luas.

Operasi baru, yang disebut Barkhane, berlangsung di Mauritania, Mali, Burkina Faso, Niger dan Chad melibatkan total 3.000 tentara Prancis serta tentara dari negara-negara tetangga.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Tiga Penambang Emas Ilegal di Banten Tewas

Jakarta, Aktual.co — Tiga penambang emas tanpa izin (ilegal) ditemukan tewas dalam lubang di Blok Kadu Kalahang, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.

“Diduga ketiga penambang itu tewas setelah menghirup gas beracun dari dalam lubang setinggi 50 meter,” kata Kapolsek Cibeber Ajun Komisaris Chotim saat dihubungi di Lebak, Senin (5/1).

Menurut dia, ketiga korban itu bernama Adwa (42), Enday (40) dan Andi (35). Semua warga yang tewas itu warga Desa Neglasari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak.

Peristiwa kecelakaan terjadi Senin (5/1) pukul 11.30 WIB, mereka para korban sedang menambang di lubang emas milik Haji Agus, Desa Cinangga, Kecamatan Bayah.

Mereka penambang hendak menggali batu berkadar emas di lubang dengan kedalaman sekira 50 meter.

Musibah ini berawal dari salah satu korban bernama Adwa melakukan penambangan emas dengan turun ke lubang.

Namun korban setelah masuk ke lubang dipanggil oleh dua temannya yang berada di atas lubang sambil memanggil korban.

Mendengar temannya tidak ada jawaban, Enday dan Andi turun ke lubang untuk melihat Adwa, namun tiba-tiba kedua temannya jatuh hingga meninggal.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara ketiga korban jiwa itu diduga menghirup gas beracun.

Sebab kondisi tubuhnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun bekas penganiayaan.

“Kami menduga korban itu mengirup gas beracun,” ujarnya.

Kepala Puskesmas Cibeber Kabupaten Lebak Erwan Susanto mengatakan ketiga penambang emas itu sempat mendapat pertolongan medis, namun ketiga korban sudah meninggal.

“Kami memperkirakan korban meninggal saat berada di lubang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

BNN Bongkar 800 Kg Sabu Yang Dibungkus Karung Berisi Kopi

Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Anang Iskandar mengatakan dari hasil penggerebekan yang terjadi di kawasan Lotte Mart Taman Surya, Kalideres,Jakarta Barat, pada Senin (5/1) berhasil  mengamankan  kurang  lebih  800  kg narkotika  jenis  sabu. 
“Sabu dikemas dalam karung  di  dalam bungkus  kopi  untuk  mengelabui petugas,” katanya dalam siaran pers yang diterima aktual.co, Senin (5/1).  
Dikatakan Anang total narkotika yang diamankan oleh pihaknya ada 40  karung. Masing-masing  karung  berisi  20 kemasan kopi dengan berat 1 kemasan kopi sekitar 1 kg.
Selain itu, kata Anang BNN juga menyita dua unit mobil, satu unit motor, dan satu unit kapal yang digunakan untuk  transaksi.  
“Ini  merupakan tangkapan pertama di  awal  tahun 2015 sekaligus  tangkapan terbesar yang pernah diungkap oleh BNN,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Menkeu: Upaya Percepatan Anggaran Belanja 2015

Jakarta, Aktual.co — Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan upaya percepatan penyerapan anggaran belanja pemerintah harus mulai dilakukan pada 2015, agar realisasi tidak lagi menumpuk menjelang berakhirnya tahun.

“DIPA baru (setelah pembahasan APBN-Perubahan) harus mulai pada Maret, dan saat ini juga sedang dilakukan revisi Perpres (70/2012 tentang pengadaan barang dan jasa) agar pencairan anggaran tidak menumpuk di akhir tahun,” ujarnya di Jakarta, Senin (5/1).

Bambang mengakui masih banyak satuan kerja yang baru melakukan lelang pengadaan barang dan jasa pada pertengahan tahun, padahal peraturan memperbolehkan lelang dilakukan sejak awal tahun sejak penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

“Masih sering terjadi kegiatan lelang dilakukan pada Agustus dan pengadaan pada September, sehingga otomatis baru anggaran baru terserap pada akhir tahun. Ini tidak wajar, karena sebenarnya kegiatan itu bisa dilakukan lebih cepat,” katanya.

Selain itu, salah satu penyebab terjadinya perlambatan penyerapan anggaran adalah karena pemerintah membuat APBN-Perubahan, karena dengan demikian DIPA baru terbentuk setelah parlemen memberikan persetujuan atas APBN-Perubahan tersebut.

“Seharusnya tidak ada APBN-Perubahan, karena biasanya pengadaan baru berjalan setelah adanya APBN-Perubahan. Tapi tahun ini harus lebih cepat, percuma kita mengurangi risiko dengan subsidi tetap dan membuat perencanaan lebih awal, tapi lelang masih di belakang,” ujar Bambang.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono menambahkan pola penyerapan anggaran dalam lima tahun terakhir tidak berubah dan realisasi selalu meningkat menjelang akhir tahun, untuk itu pemerintah membuat sejumlah penyesuaian aturan maupun memperkuat koordinasi.

“Tahun ini arahan Presiden sudah tegas dan sudah di-‘follow up’ dengan revisi aturan pengadaan, ini diharapkan mempercepat proses pengadaan barang. Selain itu, kita melakukan komunikasi dengan kementerian lembaga yang mau melakukan revisi DIPA, karena biasanya itu mempersulit pengadaan,” ujarnya.

Saat ini, pola penyerapan anggaran belanja pemerintah cenderung berkisar hanya sebesar 10 persen-15 persen pada triwulan I hingga triwulan II, sekitar 50 persen-60 persen pada triwulan III dan mencapai 30 persen-40 persen pada triwulan IV.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi belanja pemerintah pusat periode 1 Januari-31 Desember 2014 telah mencapai Rp1.190,8 triliun atau 93 persen dari pagu yang ditetapkan dalam APBN-Perubahan sebesar Rp1.280,4 triliun.

Salah satu realisasi yang masih menjadi kendala pemerintah dalam mendorong penyerapan belanja secara keseluruhan, adalah belanja modal yang selama periode 2014 baru mencapai Rp135,07 triliun atau 84 persen dari pagu Rp160,8 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain