31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40452

Pelajar Muhammadiyah Kecam Penyerangan Sekolah di Peshawar

Jakarta, Aktual.co — Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengutuk keras insiden serangan militan Taliban di sebuah komplek sekolah di Peshawar, Pakistan, pada 16 Desember 2014 lalu.
Bramantyo Sekretaris Bidang Hubungan Luar Negeri dan  Antar Lembaga Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengatakan dalam Humanitarian International Law telah jelas disampaikan dalam perang dilarang menyerang non-combatant dan terutama anak-anak dan wanita, maka dengan ini militant Taliban telah sangat jelas melanggar peraturan tersebut dan pihak dari Taliban telah mengakui bertanggung jawab atas insiden itu.
“Hal ini perlu menjadi concern bagi dunia internasional,  ketika anak-anak atau pelajar yang telah menjadi korban perang. Hal yang sangat biadab ketika kita merampas hak dari para anak-anak atau pelajar. Anak-anak tersebut tidak paham apa yang sedang terjadi ataupun mengerti tentang perang yang sedang berlangsung tersebut tetapi mereka  tetap dijadikan sasaran, darah anak-anak yang tidak bersalah itupu harus berceceran karena tindakan biada tersebut,” tegas Bramantyo, dalam siaran pers yang diterima redaksi, Rabu (17/12).
Menurut Bramantyo, dunia Internasional harus dapat concern terhadap isu ini, anak-anak  tersebut seharusnya dapat dilindungi, bukan merekalah yang seharusnya dijadikan sasaran utama  dalam perang. 
“Bukan hanya penyerangan langsung yang mengakibatkan kehilangan nyawa dari  para pelajar tersebut, akan tetapi pelanggaran hak terhadap anak-anak yang mempunyai kewajiban dan hak untuk belajar tersebut wajib dijaga oleh seluruh pihak,” sergahnya.
Oleh karena itu, PP IPM mendesak komunitas Internasional dan pemerintahan Indonesia agar dapat menanggapi insiden yang biadab itu, dan terus membahas isu tersebut dalam agenda rutin, dan memaksa militan Taliban untuk bertanggung jawab dalam insiden tersebut
“Stop kekerasan perang terhadap anak-anak,” pungkas Bramantyo Wibisono.

Artikel ini ditulis oleh:

Pelajar Muhammadiyah Kecam Penyerangan Sekolah di Peshawar

Jakarta, Aktual.co — Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengutuk keras insiden serangan militan Taliban di sebuah komplek sekolah di Peshawar, Pakistan, pada 16 Desember 2014 lalu.
Bramantyo Sekretaris Bidang Hubungan Luar Negeri dan  Antar Lembaga Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengatakan dalam Humanitarian International Law telah jelas disampaikan dalam perang dilarang menyerang non-combatant dan terutama anak-anak dan wanita, maka dengan ini militant Taliban telah sangat jelas melanggar peraturan tersebut dan pihak dari Taliban telah mengakui bertanggung jawab atas insiden itu.
“Hal ini perlu menjadi concern bagi dunia internasional,  ketika anak-anak atau pelajar yang telah menjadi korban perang. Hal yang sangat biadab ketika kita merampas hak dari para anak-anak atau pelajar. Anak-anak tersebut tidak paham apa yang sedang terjadi ataupun mengerti tentang perang yang sedang berlangsung tersebut tetapi mereka  tetap dijadikan sasaran, darah anak-anak yang tidak bersalah itupu harus berceceran karena tindakan biada tersebut,” tegas Bramantyo, dalam siaran pers yang diterima redaksi, Rabu (17/12).
Menurut Bramantyo, dunia Internasional harus dapat concern terhadap isu ini, anak-anak  tersebut seharusnya dapat dilindungi, bukan merekalah yang seharusnya dijadikan sasaran utama  dalam perang. 
“Bukan hanya penyerangan langsung yang mengakibatkan kehilangan nyawa dari  para pelajar tersebut, akan tetapi pelanggaran hak terhadap anak-anak yang mempunyai kewajiban dan hak untuk belajar tersebut wajib dijaga oleh seluruh pihak,” sergahnya.
Oleh karena itu, PP IPM mendesak komunitas Internasional dan pemerintahan Indonesia agar dapat menanggapi insiden yang biadab itu, dan terus membahas isu tersebut dalam agenda rutin, dan memaksa militan Taliban untuk bertanggung jawab dalam insiden tersebut
“Stop kekerasan perang terhadap anak-anak,” pungkas Bramantyo Wibisono.

Artikel ini ditulis oleh:

Pembebasan Tahanan Bukti Hubungan Baru Kuba dan AS

Jakarta, Aktual.co — Presiden Kuba, Raul Castro mengatakan, ketiga tahanan Kuba yang dibebaskan sebagai pertukaran dengan kontraktor Amerika Serikat yang ditawan Kuba, Alan Gross, telah kembali ke negara komunis itu.

Pembebasan itu terjadi setelah munculnya terobosan bersejarah dalam hubungan dua negara yang bermusuhan pada Perang Dingin tersebut.

Gerardo Hernandez, Ramon Labanino dan Antonio Guerrero, yang pada 2001 diputuskan bersalah atas dakwaan terkait kegiatan mata-mata, sudah tiba kembali di Kuba.

“Pemerintah Kuba menganggap mereka pahlawan untuk perlawanannya terhadap kelompok-kelompok antikomunis Kuba yang berada di pengasingan,” kata presiden saat menyampaikan pidato nasional, dikutip AFP, Kamis (18/12).

Dilain pihak, Presiden AS, Barack Obama mengaku, “babak baru” hubungan Washington dengan Kuba sudah dibuka.

Obama mengatakan sudah saatnya “pendekatan kuno”, yang gagal membawa hubungan melangkah maju, diakhiri.

“Melalui perubahan-perubahan ini, kita berniat untuk menciptakan lebih banyak kesempatan bagi rakyat Amerika dan Kuba serta memulai babak yang baru,” kata Obama.

Artikel ini ditulis oleh:

Pembebasan Tahanan Bukti Hubungan Baru Kuba dan AS

Jakarta, Aktual.co — Presiden Kuba, Raul Castro mengatakan, ketiga tahanan Kuba yang dibebaskan sebagai pertukaran dengan kontraktor Amerika Serikat yang ditawan Kuba, Alan Gross, telah kembali ke negara komunis itu.

Pembebasan itu terjadi setelah munculnya terobosan bersejarah dalam hubungan dua negara yang bermusuhan pada Perang Dingin tersebut.

Gerardo Hernandez, Ramon Labanino dan Antonio Guerrero, yang pada 2001 diputuskan bersalah atas dakwaan terkait kegiatan mata-mata, sudah tiba kembali di Kuba.

“Pemerintah Kuba menganggap mereka pahlawan untuk perlawanannya terhadap kelompok-kelompok antikomunis Kuba yang berada di pengasingan,” kata presiden saat menyampaikan pidato nasional, dikutip AFP, Kamis (18/12).

Dilain pihak, Presiden AS, Barack Obama mengaku, “babak baru” hubungan Washington dengan Kuba sudah dibuka.

Obama mengatakan sudah saatnya “pendekatan kuno”, yang gagal membawa hubungan melangkah maju, diakhiri.

“Melalui perubahan-perubahan ini, kita berniat untuk menciptakan lebih banyak kesempatan bagi rakyat Amerika dan Kuba serta memulai babak yang baru,” kata Obama.

Artikel ini ditulis oleh:

Ketum The Jak Nilai Kongres Suporter Se-Indonesia Bisa Disusupi

Jakarta, Aktual.co — Kongres suporter se-Indonesia yang direncanakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, rentan disusupi kepentingan. Pasalnya, dinamika suporter sekarang tengah gencar mengkritisi kinerja PSSI.

Dikatakan Ketua Umum The Jakmania, Lariko Ranggamone, rencana tersebut bisa saja menjadi celah bagi barisan “sakit hati” terhadap kepemimpinan PSSI sekarang. Menurutnya, celah tersebut bisa digunakan untuk menggaungkan pembekuan PSSI.

“Pembekuan PSSI bukan jalan keluar. Kalau dibekukan bagaiman nasib para pemain? Bisa tidak makan mereka. Menpora harus jeli melihat hal itu,” ujar Lariko ketika dihubungi Aktual.co, Rabu (17/12).

Meski demikian, Lariko mengaku setuju dengan rencana Menpora untuk menggelar kongres tersebut. Namu, kata Lariko, Menpora harus memverifikasi terlebih dahulu, mana-mana saja suporter yang benar-benar mendukung, baik klub maupun timnas Indonesia.

Dijelaskan Lariko, saat ini ada kelompok suporter yang memiliki kepentingan dalam sepakbola Indonesia, sehingga kelompok suporter tersebut ditunggangi oleh kelompok atau orang tertentu sebagai kendaraannya.

“Intinya saya setuju denga kongres tersebut. Tapi Menpora juga harus lihat mana yang benar-benar suporter. Ada suporter yang hanya dukung Timnas saat menang, ada suporter dunia maya, ada suporter kepentingan. Hal itu harus jadi pedoman juga,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Ketum The Jak Nilai Kongres Suporter Se-Indonesia Bisa Disusupi

Jakarta, Aktual.co — Kongres suporter se-Indonesia yang direncanakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, rentan disusupi kepentingan. Pasalnya, dinamika suporter sekarang tengah gencar mengkritisi kinerja PSSI.

Dikatakan Ketua Umum The Jakmania, Lariko Ranggamone, rencana tersebut bisa saja menjadi celah bagi barisan “sakit hati” terhadap kepemimpinan PSSI sekarang. Menurutnya, celah tersebut bisa digunakan untuk menggaungkan pembekuan PSSI.

“Pembekuan PSSI bukan jalan keluar. Kalau dibekukan bagaiman nasib para pemain? Bisa tidak makan mereka. Menpora harus jeli melihat hal itu,” ujar Lariko ketika dihubungi Aktual.co, Rabu (17/12).

Meski demikian, Lariko mengaku setuju dengan rencana Menpora untuk menggelar kongres tersebut. Namu, kata Lariko, Menpora harus memverifikasi terlebih dahulu, mana-mana saja suporter yang benar-benar mendukung, baik klub maupun timnas Indonesia.

Dijelaskan Lariko, saat ini ada kelompok suporter yang memiliki kepentingan dalam sepakbola Indonesia, sehingga kelompok suporter tersebut ditunggangi oleh kelompok atau orang tertentu sebagai kendaraannya.

“Intinya saya setuju denga kongres tersebut. Tapi Menpora juga harus lihat mana yang benar-benar suporter. Ada suporter yang hanya dukung Timnas saat menang, ada suporter dunia maya, ada suporter kepentingan. Hal itu harus jadi pedoman juga,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain