29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40473

Jamaat GKI Yasmin Minta Perlindungan Rayakan Natal

Jakarta, Aktual.co — Sejumlah Jamaat GKI Yasmin menyambangi Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Rabu (17/12). Kedatangan mereka guna meminta perlindungan keamanan dari kepolisian agar dapat merayakan Natal 25 Desember mendatang.
Pasalnya, hingga saat ini di dalam Gereja GKI Yasmin masih disegel oleh Pemerintah Kota Bogor lantaran didesak oleh kelompok ormas Islam.
“Kami meminta perlindungan hukum kepada Polisi agar bisa merayakan hari raya Natal dengan tenang dan damai. Kami berharap bisa merayakan Natal di dalam gereja,” kata pengurus Gereja GKI Yasmin Jayadi Damanik, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/12).
Selain Gereja GKI Yasmin, hal serupa juga dialami oleh umat gereja HKBP Philadelphia, Bekasi. Dalam beberapa tahun terakhir tidak dapat merayakan Natal di gereja mereka karena tempat ibadahnya masih ditutup.
“Kami berharap Polisi bisa melakukan tindakan penegakan hukum baik pencegahan maupun perlindungan,” uingkap Jayadi.
Dia berharap, Pemerintah Kota Bogor dapat menerima keberadaan mereka dengan membuka Gerejanya yang disegel selama ini.”Ini kan sudah diputus oleh pengadilan, mestinya pemerintah daerah bisa mengikuti,” katanya.
Seperti diketahui, selama lebih lima tahun terakhir jemaat GKI Yasmin terombang-ambing dalam ketidakpastian hukum atas penyegelan dan penutupan rumah ibadah mereka oleh Pemerintah Kota Bogor.
Pemkot Bogor menyegel gereja tersebut karena menilai bahwa keberadaan GKI Yasmin yang berlokasi di Perumahan Taman Yasmin menimbulkan keresahan masyarakat.
Pemkot Bogor juga menuding pengurus GKI Yasmin melakukan pemalsuan tanda tangan dalam surat persetujuan warga untuk mendapatkan IMB (izin mendirikan bangunan).

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Polisi Dalami Dugaan 7 dari 12 WNI Yang Ditangkap di Malaysia Akan Bergabung ISIS

Jakarta, Aktual.co — Dua belas warga negara Indonesia (WNI) sempat diamankan pihak otoritas Malaysia yang hendak bertolak ke Suriah, ternyata sebelumnya menjalani pemeriksaan selama 12 hari di negeri jiran itu. Dari dua belas WNI, hanya tujuh yang diperiksa seputar tujuan keberangkatan mereka yang diduga akan bergabung dengan kelompok ISIS.
“Oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) selama 12 hari telah dilakukan pemeriksaan, didalami disana, dan memutuskan dikirim kembali ke Indonesia,” kata Kabagpenum Humas Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/12).
Polri pun tidak mengetahui perihal materi pemeriksaan tersebut. Polri juga tidak mengetahui pelanggaran hukum yang dituduhkan pihak Malaysia terhadap 12 WNI tersebut.
“Kalau misalnya ditanya pelanggaran ada di negara tujuan (Malaysia), tentu lebih memahami pihak penyidik atau dari PDRM,” ungkap Agus.
Meski begitu, lanjut Agus, Polri pun kini sedang melakukan pemeriksaan terhadap tujuh WNI tersebut. Pemeriksaan tersebut dilakukan di Mako Brimob, Kelapa Dua sejak Selasa kemarin. Polisi akan melakukan pemeriksaan selama 7×24 jam terhitung sejak Selasa kemarin.
“Masih didalami keterkaitan mereka, terutama yang dewasa yaitu 7 orang karena lima lainnya masih bayi,” pungkas Agus.
Sebelumnya sebanyak 12 Warga Negara Indonesia (WNI) diamankan pihak Imigrasi di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia pada 2 Desember 2014 lalu. Mereka diduga hendak menuju Suriah untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Polisi Dalami Dugaan 7 dari 12 WNI Yang Ditangkap di Malaysia Akan Bergabung ISIS

Jakarta, Aktual.co — Dua belas warga negara Indonesia (WNI) sempat diamankan pihak otoritas Malaysia yang hendak bertolak ke Suriah, ternyata sebelumnya menjalani pemeriksaan selama 12 hari di negeri jiran itu. Dari dua belas WNI, hanya tujuh yang diperiksa seputar tujuan keberangkatan mereka yang diduga akan bergabung dengan kelompok ISIS.
“Oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) selama 12 hari telah dilakukan pemeriksaan, didalami disana, dan memutuskan dikirim kembali ke Indonesia,” kata Kabagpenum Humas Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/12).
Polri pun tidak mengetahui perihal materi pemeriksaan tersebut. Polri juga tidak mengetahui pelanggaran hukum yang dituduhkan pihak Malaysia terhadap 12 WNI tersebut.
“Kalau misalnya ditanya pelanggaran ada di negara tujuan (Malaysia), tentu lebih memahami pihak penyidik atau dari PDRM,” ungkap Agus.
Meski begitu, lanjut Agus, Polri pun kini sedang melakukan pemeriksaan terhadap tujuh WNI tersebut. Pemeriksaan tersebut dilakukan di Mako Brimob, Kelapa Dua sejak Selasa kemarin. Polisi akan melakukan pemeriksaan selama 7×24 jam terhitung sejak Selasa kemarin.
“Masih didalami keterkaitan mereka, terutama yang dewasa yaitu 7 orang karena lima lainnya masih bayi,” pungkas Agus.
Sebelumnya sebanyak 12 Warga Negara Indonesia (WNI) diamankan pihak Imigrasi di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia pada 2 Desember 2014 lalu. Mereka diduga hendak menuju Suriah untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Lima Jam Rapat, Faisal Basri Belum Miliki Kesimpulan

Jakarta, Aktual.co — Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) Faisal Basri menegaskan bahwa tidak ada kesimpulan apapun dari pertemuannya dengan pihak PT Pertamina (Persero) sekaligus anak usahanya PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).

“Tadi kita mendengarkan pemaparan dari Petral mulai dari pengadaan minyak mentah dan BBM, cara impornya seperti apa, dengan siapa impornya. Ini belum ada kesimpulan apa-apa, hasil pemaparan Petral dan Pertamina ini akan kita gunakan untuk dipelajari selanjutnya dalam rapat komite besok,” kata Faisal di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (17/12).

Ia menjelaskan, hasil pertemuan dan data yang diberikan juga akan digunakan sebagai bahan timnya untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah.

“Yang jelas, bahan dari Petral ini sangat berguna, hampir 90% akan menjadikan dasar kita untuk memberikan rekomendasi,” tutupnya.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan bahwa pihaknya telah memaparkan dan menjelaskan hal-hal yang diminta tim Faisal Basri. Dikatakannya, Pertamina akan mendukung penuh apapun data yang diperlukan tim Reformasi Tata Kelola Migas dengan terbuka.

“Ini suatu yang bagus dalam upaya untuk menciptakan tata kelola Migas yang baik. Pertamina men-support semua data yang diperlukan, jika ada hal yang ingin didalami, iklim seperti ini sangat bgus. Data dan informasi yang kami berikan mudah-mudahan berguna bagi Tim khususnya untuk menjalankan tata kelola migas yang lebih baik bagi Indonesia,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Lima Jam Rapat, Faisal Basri Belum Miliki Kesimpulan

Jakarta, Aktual.co — Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) Faisal Basri menegaskan bahwa tidak ada kesimpulan apapun dari pertemuannya dengan pihak PT Pertamina (Persero) sekaligus anak usahanya PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).

“Tadi kita mendengarkan pemaparan dari Petral mulai dari pengadaan minyak mentah dan BBM, cara impornya seperti apa, dengan siapa impornya. Ini belum ada kesimpulan apa-apa, hasil pemaparan Petral dan Pertamina ini akan kita gunakan untuk dipelajari selanjutnya dalam rapat komite besok,” kata Faisal di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (17/12).

Ia menjelaskan, hasil pertemuan dan data yang diberikan juga akan digunakan sebagai bahan timnya untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah.

“Yang jelas, bahan dari Petral ini sangat berguna, hampir 90% akan menjadikan dasar kita untuk memberikan rekomendasi,” tutupnya.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan bahwa pihaknya telah memaparkan dan menjelaskan hal-hal yang diminta tim Faisal Basri. Dikatakannya, Pertamina akan mendukung penuh apapun data yang diperlukan tim Reformasi Tata Kelola Migas dengan terbuka.

“Ini suatu yang bagus dalam upaya untuk menciptakan tata kelola Migas yang baik. Pertamina men-support semua data yang diperlukan, jika ada hal yang ingin didalami, iklim seperti ini sangat bgus. Data dan informasi yang kami berikan mudah-mudahan berguna bagi Tim khususnya untuk menjalankan tata kelola migas yang lebih baik bagi Indonesia,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Sebulan Pertama, Pelanggar Pelarangan Motor Masih Bebas Tilang

Jakarta, Aktual.co —Keringanan masih diberikan di hari pertama pemberlakuan pelarangan sepeda motor melintasi Jalan MH Thamrin- Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat hari ini, Rabu (17/12).
Bagi pengendara sepeda motor yang ‘nekat’ melintas, belum dikenakan sanksi tilang. 
“Hanya teguran dan kita berikan arahan saja. Hari pertama belum ada penilangan hingga satu bulan ke depan,” kata Kanitlantas Polsek Gambir Kompol Mukidi, di Jakarta, Rabu (17/12).
Di hari pertama ini, kata dia, ternyata masih banyak pengendara motor yang melanggar. Alasannya, belum tahu peraturan tersebut sudah mulai diberlakukan hari ini. 
Dari pantauan Aktual.co, hingga siang ini pihak kepolisian, Dinas Perhubungan dan Satpol PP masih berjaga di Jalan MH Thamrin. Memang terlihat masih banyak sepeda motor yang melintas jalan protokol itu.
Untuk para pengendara sepeda motor pun diimbau melewati beberapa jalur alternatif yang sudah disiapkan. Yakni Jalan Jenderal Sudirman, Dukuh Atas, Jalan Karet Pasar Baru, Jalan KH Mas Mansyur, Jalan Cideng Barat, Jalan Cideng Timur, Jalan Kebon Sirih, Jalan Abdul Muis, Jalan Majapahit, dan Jalan Gajah Mada.
Selain itu, pemotor juga bisa melalui Jalan Sutan Syahrir, Jalan KH Agus Salim, Jalan MI Ridwan Rais, Jalan Medan Merdeka Timur, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Juanda, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Menteng Raya, Jalan Cut Mutia, Jalan Sam Ratulangi, dan seterusnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain