Rusia: Ukraina Miliki Ancaman Terburuk

14 Desember 2014, 08:10

Jakarta, Aktual.co — Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengatakan bahwa Ukraina memiliki ancaman terburuk, setelah Kiev mengumumkan rencana untuk meningkatkan angkatan bersenjatanya karena konflik di Ukraina timur.
Rogozin mengutip Menteri Pertahanan Ukraina Stepan Poltorak di hadapan parlemen, bahwa Kiev menghadapi ancaman, baik dari separatis pro-Rusia di timur dan juga dari wilayah separatis pro-Rusia Transdniestr di perbatasan barat daya.
“Poltorak berbicara tentang ancaman ganda. Namun ancaman utama terhadap keamanan mereka tidak ke barat dan tidak ke timur. Biarkan mereka mencarinya dalam diri mereka sendiri,” kata Rogozin, Sabtu (13/12).
Dia menulis di Twitter setelah Amerika Serikat meloloskan rancangan undang-undang yang memungkinkan penyediaan bantuan militer mematikan ke Ukraina dan anggota parlemen menyetujui sanksi-sanksi ekonomi baru terhadap Rusia.
Rogozin juga mengecam reaksi AS setelah Rusia pekan ini mencapai kesepakatan dengan India untuk membangun 10 reaktor nuklir saat kunjungan Presiden Vladimir Putin ke negara itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Bus Ngetem, Ahok ‘Semprot’ Kadishub DKI

14 Desember 2014, 07:50

Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa jajaran Dinas Perhubungan DKI tak berani menindak bus kota yang ngetem sembarangan.
Hal ini dikatakan karena masih maraknya bus kota yang ngetem disembarang tempat sehingga mengakibatkan ruas jalan tersendat.
“Pengawas dan pemain bus kita ini nakal. Coba Dishub tegas. Saya dapat laporan terus soal yang ngetem-ngetem,” kata Ahok, Sabtu (13/12).
Ahok mengaku heran dengan jajaran Dishub karena tak bisa menindak sopir bus dan angkot yang berhenti disembarang tempat. Padahal, masalag ini sudah berulang kali dibahas.
Kadishub DKI Muhammad Akbar menanggapi kekesalan Ahok dengan mengatakan bahwa pencabutan trayek angkutan ada aturannya, yaitu melalui tiga kali surat peringatan.
Menurut dia, jajarannya sejauh ini sudah aktif menertibkan angkutan yang ngetem sembarangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Bus Ngetem, Ahok ‘Semprot’ Kadishub DKI

14 Desember 2014, 07:50

Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa jajaran Dinas Perhubungan DKI tak berani menindak bus kota yang ngetem sembarangan.
Hal ini dikatakan karena masih maraknya bus kota yang ngetem disembarang tempat sehingga mengakibatkan ruas jalan tersendat.
“Pengawas dan pemain bus kita ini nakal. Coba Dishub tegas. Saya dapat laporan terus soal yang ngetem-ngetem,” kata Ahok, Sabtu (13/12).
Ahok mengaku heran dengan jajaran Dishub karena tak bisa menindak sopir bus dan angkot yang berhenti disembarang tempat. Padahal, masalag ini sudah berulang kali dibahas.
Kadishub DKI Muhammad Akbar menanggapi kekesalan Ahok dengan mengatakan bahwa pencabutan trayek angkutan ada aturannya, yaitu melalui tiga kali surat peringatan.
Menurut dia, jajarannya sejauh ini sudah aktif menertibkan angkutan yang ngetem sembarangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Ulat Bulu ‘Serang’ Tiga Desa di Bali

14 Desember 2014, 07:35

Jakarta, Aktual.co — Sebanyak tiga desa di Kecamatan Negara, Jembrana, di Bali diserang ulat bulu berwarna hitam pekat berbulu tipis.
Ketiga desa yang diserang ini adalah Desa Tegal Badeng, Desa Baler Bale Agung, dan Desa Pendem. Selain memenuhi halaman rumah, ulat bulu juga ada di setiap tempat dan membuat sejumlah warga gatal-gatal.
Kehadian ini membuat sebagian warga mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat lain yang jauh dari wilayahnya.
“Kami harapkan uluran tangan pemerintah mengambil langkah cepat. Jumlahnya banyak sekali, ini sudah sangat mencemaskan,” kata Ketut Putra, warga Desa Pendem, Sabtu (13/12).
Sebelumnya pada tahun lalu peristiwa serupa juga terjadi di Jembtana dan Buleleng, Bali. Namun, jenis ulat bulu kali ini berbeda dengan tahun lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Ulat Bulu ‘Serang’ Tiga Desa di Bali

14 Desember 2014, 07:35

Jakarta, Aktual.co — Sebanyak tiga desa di Kecamatan Negara, Jembrana, di Bali diserang ulat bulu berwarna hitam pekat berbulu tipis.
Ketiga desa yang diserang ini adalah Desa Tegal Badeng, Desa Baler Bale Agung, dan Desa Pendem. Selain memenuhi halaman rumah, ulat bulu juga ada di setiap tempat dan membuat sejumlah warga gatal-gatal.
Kehadian ini membuat sebagian warga mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat lain yang jauh dari wilayahnya.
“Kami harapkan uluran tangan pemerintah mengambil langkah cepat. Jumlahnya banyak sekali, ini sudah sangat mencemaskan,” kata Ketut Putra, warga Desa Pendem, Sabtu (13/12).
Sebelumnya pada tahun lalu peristiwa serupa juga terjadi di Jembtana dan Buleleng, Bali. Namun, jenis ulat bulu kali ini berbeda dengan tahun lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

ICW Pertanyakan Kelanjutan Kasus Korupsi Anggota DPR yang Batal Dilantik

14 Desember 2014, 07:20

Jakarta, Aktual.co — Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak KPK untuk menindaklanjuti kasus dugaan korupsi yang menjerat lima anggota DPR terpilih dan akhirnya batal dilantik.
Kelima anggota DPR tersebut terdiri dari tiga anggota asal PDIP, satu dari Partai Demokrat dan satu dari Partai Golkar.
ICW meminta KPK menjelaskan ke publik mengapa penyelesaian kasus itu terkesan lamban. Hal itu membuat persepsi seakan kasusnya dihentikan.
“Ini perlu dijelaskan ke publik. Harus ada alasan tepat kenapa lama penyelesaiannya dan eksekusi untuk penahanannya,” kata Peneliti Divisi Korupsi Politik ICW, Ade Irawan, Sabtu (13/12).

Artikel ini ditulis oleh:

Aktual.com

Rusia: Ukraina Miliki Ancaman Terburuk

Bus Ngetem, Ahok ‘Semprot’ Kadishub DKI

Bus Ngetem, Ahok ‘Semprot’ Kadishub DKI

Ulat Bulu ‘Serang’ Tiga Desa di Bali

Ulat Bulu ‘Serang’ Tiga Desa di Bali

ICW Pertanyakan Kelanjutan Kasus Korupsi Anggota DPR yang Batal Dilantik

Berita Lain

Dugaan Adanya Fraud di Bank Muamalat Dalam Kredit Rp700 M, OJK...

KPK Buka Peluang Telusuri Keterlibatan Anggota DPR dalam Kasus Suap Proyek...

ICW dan Kontras Laporkan 43 Polisi Lakukan Pemerasan Rp26,2 Miliar

Jelang Natal 2025, Menhub Pastikan Penyeberangan Jawa–Sumatera Aman dan Lancar

DPR Minta Polisi Respons Teror 10 Bom di Sekolah Depok