26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40693

Google Akan Akhiri Era Google Earth API

Jakarta, Aktual.co — Setelah dikenalkan tujuh tahun lalu, Google Earth API akan ditiadakan oleh Google menyusul diakhirinya dukungan plug in API oleh sejumlah browser seperti Chrome dan Firefox.

Earth API dibuat dengan teknologi yang disebut NPAPI plugin framework, dan belakangan karena alasan keamanan, Chrome dan Firefox menghilangkan dukungan untuk framework tersebut, kata Google dalam pernyataannya di blog Google Geo Developers, Sabtu (13/12).

Google Earth API selama ini merupakan aplikasi yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi mapping 3D di dalam browser dengan menggunakan JavaScript.

“Oleh karena itu, setelah pertimbangan hati-hati, kami memutuskan untuk mempensiunkan Google Earth API,” kata Google, yang menyebut dukungan akan tetap diberikan hingga satu tahun ke depan mulai hari ini.

“..dan akan dimatikan pada 12 Desember 2014.”

Berikut browser-browser yang masih mendukung Google Earth API:

Microsoft Windows (XP, Vista, 7, and 8)
* Google Chrome 5.0-39.0 (32-bit)
* Internet Explorer 7-9, and 10-11 with Compatibility View (32-bit) (Note that the Windows 8 browsing mode with Internet Explorer does not support plugins.)
* Firefox 11.0-34.0
    
Apple Mac OS X 10.6 or later (any Intel Mac)
* Google Chrome 5.0-39.0 (32-bit)
* Safari 3.1+
* Firefox 11.0-34.

Artikel ini ditulis oleh:

Google Akan Akhiri Era Google Earth API

Jakarta, Aktual.co — Setelah dikenalkan tujuh tahun lalu, Google Earth API akan ditiadakan oleh Google menyusul diakhirinya dukungan plug in API oleh sejumlah browser seperti Chrome dan Firefox.

Earth API dibuat dengan teknologi yang disebut NPAPI plugin framework, dan belakangan karena alasan keamanan, Chrome dan Firefox menghilangkan dukungan untuk framework tersebut, kata Google dalam pernyataannya di blog Google Geo Developers, Sabtu (13/12).

Google Earth API selama ini merupakan aplikasi yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi mapping 3D di dalam browser dengan menggunakan JavaScript.

“Oleh karena itu, setelah pertimbangan hati-hati, kami memutuskan untuk mempensiunkan Google Earth API,” kata Google, yang menyebut dukungan akan tetap diberikan hingga satu tahun ke depan mulai hari ini.

“..dan akan dimatikan pada 12 Desember 2014.”

Berikut browser-browser yang masih mendukung Google Earth API:

Microsoft Windows (XP, Vista, 7, and 8)
* Google Chrome 5.0-39.0 (32-bit)
* Internet Explorer 7-9, and 10-11 with Compatibility View (32-bit) (Note that the Windows 8 browsing mode with Internet Explorer does not support plugins.)
* Firefox 11.0-34.0
    
Apple Mac OS X 10.6 or later (any Intel Mac)
* Google Chrome 5.0-39.0 (32-bit)
* Safari 3.1+
* Firefox 11.0-34.

Artikel ini ditulis oleh:

BNPB Imbau Warga Waspada Pergeseran Tanah

Jakarta, Aktual.co —Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengimbau warga Banjarnegara yang tinggal di daerah pegunungan untuk selalu waspada terhadap pergeseran tanah karena rawan terjadi longsor.

“Saat terjadi hujan terus-menerus bisa mengakibatkan hujan, masyarakat harus selalu waspada,” katanya usai menyaksikan proses evakuasi korban tertimbun longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar di Wonosobo, Jateng, Sabtu (13/12).

Ia mengatakan, struktur tanah di sini labil sehingga memudahkan pergeseran tanah dan bisa menimbulkan longsor. Ditambahkannya, dalam penanganan bencana BNPB selalu berkoordinasi dengan BPBD.

Ia menuturkan, dalam penanganan bencana tanah longsor di Desa Sampang Kecamatan Karangkobar ini BNPB akan berusaha semaksimal mungkin, meskipun dengan menggunakan peralatan terbatas, karena alat berat sulit ke lokasi longsor mengingat kondisi medan tidak memungkinkan.

“Para korban tertimbun longsor akan terus kami cari, meskipun dengan peralatan seadanya juga bisa menemukan korban,” katanya. Tim gabungan telah menemukan 17 korban tewas, 11 luka berat, dan 4 orang luka ringan. Sebanyak 91 orang diperkirakan masih tertimbun.

Artikel ini ditulis oleh:

BNPB Imbau Warga Waspada Pergeseran Tanah

Jakarta, Aktual.co —Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengimbau warga Banjarnegara yang tinggal di daerah pegunungan untuk selalu waspada terhadap pergeseran tanah karena rawan terjadi longsor.

“Saat terjadi hujan terus-menerus bisa mengakibatkan hujan, masyarakat harus selalu waspada,” katanya usai menyaksikan proses evakuasi korban tertimbun longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar di Wonosobo, Jateng, Sabtu (13/12).

Ia mengatakan, struktur tanah di sini labil sehingga memudahkan pergeseran tanah dan bisa menimbulkan longsor. Ditambahkannya, dalam penanganan bencana BNPB selalu berkoordinasi dengan BPBD.

Ia menuturkan, dalam penanganan bencana tanah longsor di Desa Sampang Kecamatan Karangkobar ini BNPB akan berusaha semaksimal mungkin, meskipun dengan menggunakan peralatan terbatas, karena alat berat sulit ke lokasi longsor mengingat kondisi medan tidak memungkinkan.

“Para korban tertimbun longsor akan terus kami cari, meskipun dengan peralatan seadanya juga bisa menemukan korban,” katanya. Tim gabungan telah menemukan 17 korban tewas, 11 luka berat, dan 4 orang luka ringan. Sebanyak 91 orang diperkirakan masih tertimbun.

Artikel ini ditulis oleh:

Dirut Pertamina Akui Usia Kilang Minyak Tua

Jakarta, Aktual.co —Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengakui, usia kilang minyak yang dimiliki perusahaan yang dipimpinnya sudah tua sehingga belum mampu menghasilkan premium dengan kadar oktan atau RON yang lebih bagus.

“Apalagi, premium dengan RON 88 sudah tidak direkomendasikan oleh pelaku perminyakan dunia untuk digunakan konsumen,” ujarnya saat menjadi pembiacara kunci pada seminar nasional Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI), di Surabaya, Sabtu (13/12).

Namun, jelas dia, masalah utama dalam produksi bensin dengan RON yang lebih bagus ada pada kilang minyak itu sendiri. Bahkan pihaknya menyadari, kondisi kilang minyak Pertamina sudah ketinggalan zaman. “Sementara itu, biaya perawatan salah satu infrastruktur itu sangat tinggi, tapi hanya mampu memproduksi bensin berat atau nafta,” katanya.

Di sisi lain, tambah dia, untuk menghasilkan RON 88 maka Pertamina harus mengimpor minyak dengan RON 92 sebagai adiktif. Khususnya untuk nafta, agar bisa menghasilkan minyak dengan RON 88. “Meski demikian, kami siap menjamin tak ada permainan politik dari proses pengolahan minyak mentah di kilang minyak tersebut,” katanya.

Di samping itu, ia melanjutkan, pemberitaan yang ada saat ini justru memublikasikan bahwa Pertamina membeli RON 92 lalu diturunkan menjadi RON 88. Oleh sebab itu pihaknya sudah bekerja sama dengan tiga perusahaan minyak dan gas global.

“Upaya kerja sama itu memiliki tujuan untuk membangun kilang baru,” katanya. Ia berharap, keberadaan kilang minyak baru pada masa mendatang bisa menjadi solusi dan menepis seluruh anggapan negatif masyarakat terhadap Pertamina.

Artikel ini ditulis oleh:

Dirut Pertamina Akui Usia Kilang Minyak Tua

Jakarta, Aktual.co —Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengakui, usia kilang minyak yang dimiliki perusahaan yang dipimpinnya sudah tua sehingga belum mampu menghasilkan premium dengan kadar oktan atau RON yang lebih bagus.

“Apalagi, premium dengan RON 88 sudah tidak direkomendasikan oleh pelaku perminyakan dunia untuk digunakan konsumen,” ujarnya saat menjadi pembiacara kunci pada seminar nasional Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI), di Surabaya, Sabtu (13/12).

Namun, jelas dia, masalah utama dalam produksi bensin dengan RON yang lebih bagus ada pada kilang minyak itu sendiri. Bahkan pihaknya menyadari, kondisi kilang minyak Pertamina sudah ketinggalan zaman. “Sementara itu, biaya perawatan salah satu infrastruktur itu sangat tinggi, tapi hanya mampu memproduksi bensin berat atau nafta,” katanya.

Di sisi lain, tambah dia, untuk menghasilkan RON 88 maka Pertamina harus mengimpor minyak dengan RON 92 sebagai adiktif. Khususnya untuk nafta, agar bisa menghasilkan minyak dengan RON 88. “Meski demikian, kami siap menjamin tak ada permainan politik dari proses pengolahan minyak mentah di kilang minyak tersebut,” katanya.

Di samping itu, ia melanjutkan, pemberitaan yang ada saat ini justru memublikasikan bahwa Pertamina membeli RON 92 lalu diturunkan menjadi RON 88. Oleh sebab itu pihaknya sudah bekerja sama dengan tiga perusahaan minyak dan gas global.

“Upaya kerja sama itu memiliki tujuan untuk membangun kilang baru,” katanya. Ia berharap, keberadaan kilang minyak baru pada masa mendatang bisa menjadi solusi dan menepis seluruh anggapan negatif masyarakat terhadap Pertamina.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain