25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40759

Pengamat: Polemik Golkar, Pemerintah Sebaiknya Kembalikan Berkas Kedua Kubu

Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono mengatakan pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia lebih baik mengembalikan berkas-berkas dari kedua pihak yang berseteru di Partai Golkar.
“Pemerintah lebih baik memutuskan untuk tidak mengambil keputusan. Kirim surat ke Golkar supaya mereka menyelesaikan dulu masalah, kemudian terima berkas setelah bersatu kembali,” kata Teguh Yuwono dihubungi dari Jakarta, Jumat (12/12).
Teguh mengatakan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik menyebutkan bila ada konflik di dalam partai yang menyebabkan adanya dualisme kepengurusan, maka diselesaikan sendiri oleh partai melalui mekanisme mahkamah partai.
Namun, yang menjadi permasalahan adalah ketika mahkamah partai pun terpecah seperti yang terjadi pada Partai Golkar. Partai Golkar versi munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie dan Partai Golkar versi munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono, mengklaim memiliki mahkamah partai masing-masing.
“Bagaimana pun, pemerintah tidak bisa memutuskan akan mengesahkan yang mana. Undang-undang secara jelas menghormati otonomi parpol. Kalau membela salah satu dan menenggelamkan yang lain, itu menunjukkan Menkumham tidak paham undang-undang,” tuturnya.
Selain itu, bila pemerintah memutuskan mengesahkan salah satu pihak, maka rentan untuk digugat ke pengadilan tata usaha negara (PTUN). Itu sudah terjadi ketika pemerintah mengesahkan kepengurusan PPP versi Romahurmuzy.
“Keputusan pemerintah akan cacat dan berpotensi digugat. Di sisi lain kesalahan itu akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” tukasnya.
Perlu diketahui, kepengurusan Partai Golkar terpecah menjadi dua sebagai imbas perbedaan pendapat yang ada di dalam partai tersebut. Kedua belah pihak yang bertikai menggelar musyawarah nasional (munas) sendiri dan sama-sama mengklaim pengurus yang sah serta menyerahkan berkas untuk disahkan Kemenkumham.
Munas di Bali diselenggarakan oleh pihak ketua umum Aburizal Bakrie. Munas tersebut kembali memilih Aburizal Bakrie sebagai ketua umum dalam pemilihan secara aklamasi.
Sedangkan munas di Ancol diselenggarakan kelompok penyelamat partai yang dimotori Agung Laksono. Agung Laksono terpilih sebagai ketua umum dalam pemungutan suara mengalahkan kandidat lain Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

Artikel ini ditulis oleh:

Peradaban Budaya Indonesia Terbingkai dalam Nuansa Global-Lokal

Jakarta, Aktual.co — Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Dr Ketut Sumadi menilai peradaban sosial budaya bangsa Indonesia terbingkai dalam nuansa spiritual global-lokal.
“Hal itu dapat dipahami dari munculnya kecenderungan terjadinya ‘pengerutan dunia’ dalam konteks institusi modernitas dan meningkatnya kesadaran tentang dunia dalam konteks kultural” kata Ketut Sumadi yang juga pengamat masalah agama, adat dan seni budaya di Denpasar, Jumat (12/12).
Ia mengatakan, modernitas kapitalis melambung mengandung elemen homogenisasi kultural yang terus mendorong munculnya proses belajar translokal sehingga terjadi simbiosis kultural.
Kondisi itu menyebabkan yang global dan lokal sama-sama saling membentuk, yang satu menjadi bagian yang lainnnya, sehingga fenomena “global-lokal” menghadirkan sebuah paradoks seperti berada dalam simpang pilihan dan silang budaya.
Kondisi demikian dianggap lokal dilawan dengan global, padahal inti peradaban manusia selalu hidup melintasi ruang dan waktu, sehingga nilai-nilai universal peradaban yang menggerakkan dinamika kehidupan dunia sesungguhnya hasil dari proses belajar translokal.
Ketut Sumadi menambahkan, simpang pilihan dan silang budaya patut menjadi sebuah refleksi budaya kekinian yang memperkuat pemahaman tentang relativitas budaya, global dan lokal.
“Semua itu merupakan istilah-istilah yang relatif, gagasan yang lokal, dilahirkan dalam wacana global yang mampu menguatkan identitas lokal menjadi bagian dari globalisasi,” ujar Ketut Sumadi.
Konsep glokalisasi awalnya dipakai dalam bidang pemasaran untuk menjelaskan tentang titik temu budaya global-lokal yang telah tersaring melalui proses belajar translokal, yang lokal diproduksi secara global.
Dengan demikian globalisasi menjadi alasan bagi kebangkitan kembali identitas budaya lokal di berbagai belahan dunia. Demikian pula nasionalisme lokal merebak sebagai respon terhadap kecenderungan globalisasi, tutur Ketut Sumadi.

Artikel ini ditulis oleh:

Peradaban Budaya Indonesia Terbingkai dalam Nuansa Global-Lokal

Jakarta, Aktual.co — Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Dr Ketut Sumadi menilai peradaban sosial budaya bangsa Indonesia terbingkai dalam nuansa spiritual global-lokal.
“Hal itu dapat dipahami dari munculnya kecenderungan terjadinya ‘pengerutan dunia’ dalam konteks institusi modernitas dan meningkatnya kesadaran tentang dunia dalam konteks kultural” kata Ketut Sumadi yang juga pengamat masalah agama, adat dan seni budaya di Denpasar, Jumat (12/12).
Ia mengatakan, modernitas kapitalis melambung mengandung elemen homogenisasi kultural yang terus mendorong munculnya proses belajar translokal sehingga terjadi simbiosis kultural.
Kondisi itu menyebabkan yang global dan lokal sama-sama saling membentuk, yang satu menjadi bagian yang lainnnya, sehingga fenomena “global-lokal” menghadirkan sebuah paradoks seperti berada dalam simpang pilihan dan silang budaya.
Kondisi demikian dianggap lokal dilawan dengan global, padahal inti peradaban manusia selalu hidup melintasi ruang dan waktu, sehingga nilai-nilai universal peradaban yang menggerakkan dinamika kehidupan dunia sesungguhnya hasil dari proses belajar translokal.
Ketut Sumadi menambahkan, simpang pilihan dan silang budaya patut menjadi sebuah refleksi budaya kekinian yang memperkuat pemahaman tentang relativitas budaya, global dan lokal.
“Semua itu merupakan istilah-istilah yang relatif, gagasan yang lokal, dilahirkan dalam wacana global yang mampu menguatkan identitas lokal menjadi bagian dari globalisasi,” ujar Ketut Sumadi.
Konsep glokalisasi awalnya dipakai dalam bidang pemasaran untuk menjelaskan tentang titik temu budaya global-lokal yang telah tersaring melalui proses belajar translokal, yang lokal diproduksi secara global.
Dengan demikian globalisasi menjadi alasan bagi kebangkitan kembali identitas budaya lokal di berbagai belahan dunia. Demikian pula nasionalisme lokal merebak sebagai respon terhadap kecenderungan globalisasi, tutur Ketut Sumadi.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemkot Bekasi Usulkan APBD 2015 Sebesar Rp 700 Miliar

Jakarta, Aktual.co —Dinas Binamarga dan Tata Air Kota Bekasi, Jawa Barat, mengusulkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk kegiatan infrastruktur 2015 sebesar total Rp700 miliar.

“Jika usulan itu disetujui, itu artinya terjadi kenaikan anggaran Dinas Bimarta sebesar Rp200 miliar dari tahun 2014,” kata Kepala Dinas Bimarta Kota Bekasi Tri Adhianto di Bekasi, Jumat (12/12).

Menurut dia, alokasi dana kegiatan dari APBD tahun 2014 hanya sebesar Rp500 miliar.

Menurutnya, kegiatan pada 2015 mendatang sebanyak 45 persennya akan digunakan untuk penanggulangan masalah banjir.

“Anggaran itu akan kita manfaatkan untuk membebaskan lahan bagi keperluan tandon air,” katanya.

Menurutnya, proyek tandon tersebut di antaranya pembebasan lahan di Kelurahan Arenjaya 2,5 hektare, pembebasan lahan Rawabogo 7.000 meter per segi, pembebasan lahan di komplek IKIP seluas 1 hektare, lanjutan pembangunan folder pengasinan, folder Cileungsi seluas 3,6 hektare.

Ada pun sisanya, kata dia, akan dimanfaatkan untuk dana pembuatan jalan dan saluran air.

Tri menambahkan, penyerapan APBD 2014 di wilayah setempat hingga Desember 2014 mencapi 89 persen.

“Untuk pekerjaan fisik serta Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sebesar sudah mencapai 45 persen,” katanya.

Tri mencatat, dari total 3.800 kegiatan pada 2014, sebanyak 200 kegiatan di antaranya belum selesai direalisasikan.

“Proyek itu di antaranya, seperti pembangunan jembatan tol timur dan RSUD, pembuatan saluran air Perumnas III, dan lainnya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Pemkot Bekasi Usulkan APBD 2015 Sebesar Rp 700 Miliar

Jakarta, Aktual.co —Dinas Binamarga dan Tata Air Kota Bekasi, Jawa Barat, mengusulkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk kegiatan infrastruktur 2015 sebesar total Rp700 miliar.

“Jika usulan itu disetujui, itu artinya terjadi kenaikan anggaran Dinas Bimarta sebesar Rp200 miliar dari tahun 2014,” kata Kepala Dinas Bimarta Kota Bekasi Tri Adhianto di Bekasi, Jumat (12/12).

Menurut dia, alokasi dana kegiatan dari APBD tahun 2014 hanya sebesar Rp500 miliar.

Menurutnya, kegiatan pada 2015 mendatang sebanyak 45 persennya akan digunakan untuk penanggulangan masalah banjir.

“Anggaran itu akan kita manfaatkan untuk membebaskan lahan bagi keperluan tandon air,” katanya.

Menurutnya, proyek tandon tersebut di antaranya pembebasan lahan di Kelurahan Arenjaya 2,5 hektare, pembebasan lahan Rawabogo 7.000 meter per segi, pembebasan lahan di komplek IKIP seluas 1 hektare, lanjutan pembangunan folder pengasinan, folder Cileungsi seluas 3,6 hektare.

Ada pun sisanya, kata dia, akan dimanfaatkan untuk dana pembuatan jalan dan saluran air.

Tri menambahkan, penyerapan APBD 2014 di wilayah setempat hingga Desember 2014 mencapi 89 persen.

“Untuk pekerjaan fisik serta Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sebesar sudah mencapai 45 persen,” katanya.

Tri mencatat, dari total 3.800 kegiatan pada 2014, sebanyak 200 kegiatan di antaranya belum selesai direalisasikan.

“Proyek itu di antaranya, seperti pembangunan jembatan tol timur dan RSUD, pembuatan saluran air Perumnas III, dan lainnya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Asiknya Melihat Kendaraan Tempur di Monas

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI M. Munir, membuka acara pameran alutsista TNI AD di Monas, Jakarta (12/12/2014). Memperingati Hari Juang Kartika ke-69, TNI AD menggelar pameran alat utama sistem persenjataan (Alutsista) atau peralatan tempur hingga 15 Desember mendatang. AKTUAL/MUNZIR

Berita Lain