26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40915

Peserta Munas Ancol; Jangan Dikira Kami Tak Berani Kepada Agung Laksono cs

Jakarta, Aktual.co — Peserta Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar Ancol, Jakarta, mengancam dan menuntut komitmen kubu Agung Laksono. Ancaman itu dikarenakan dana yang dijanjikan sebesar Rp500 juta untuk setiap DPD I dan II tak kunjung diterima peserta.
“Bukan tidak membayar, tapi tidak sesuai dengan janji. Kalau dari awal seperti ini, memang Agung ini siapa, Yorrys ini siapa? Agung dan Yorrys ini jangan sok jago. Kalau seperti ini jangan dikira kita tidak berani lawan,” kata salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya, Jakarta, Selasa (9/12) malam. Mereka akan melayangkan surat protes.
“Masih banyak yang menunggu di Hotel, jadi paling tidak perwakilan provinsi. Yang sebagian sudah pulang, yang lain mau buat surat. Kita mau tuntut komitmennya,” tegasnya,
Menurut peserta itu,, pihaknya dijanjikan uang senilai Rp500 juta untuk setiap peserta Munas yang hadir di Ancol. Namun, hingga saat ini pembayaran itu baru diselesaikan Rp100 juta.
“Janjinya itu hari Minggu sore, tapi diundur sampai Senin sore, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” jelasnya.
Sebelumnya beredar SMS yang menyebutkan bahwa Agung dan Priyo belum membayar dana sebesar Rp500 juta yang dijanjikan kepada peserta Munas yang hadir.
“Ass mhn dibantu no.hp Priyo, AL krna ada DPD PG yg msh terkapar diancol krna janji2 mrka berdua. Mrka mau maki2 nagih ke AL n Priyo tolong ya mas tks 🙂 Tim AL,PRIYO n YORis janji ke utusan DPD prov/kab/kota Uang muka 200jt dan Sisa 300jt (penutupan) tapi baru dibayar dp nya 100jt. Kalo Ormas sdh selesai. Munas tutup semua kabur, sebagian msh bertahan di hotel” demikian sms yang beredar.

Artikel ini ditulis oleh:

Peserta Munas Ancol; Jangan Dikira Kami Tak Berani Kepada Agung Laksono cs

Jakarta, Aktual.co — Peserta Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar Ancol, Jakarta, mengancam dan menuntut komitmen kubu Agung Laksono. Ancaman itu dikarenakan dana yang dijanjikan sebesar Rp500 juta untuk setiap DPD I dan II tak kunjung diterima peserta.
“Bukan tidak membayar, tapi tidak sesuai dengan janji. Kalau dari awal seperti ini, memang Agung ini siapa, Yorrys ini siapa? Agung dan Yorrys ini jangan sok jago. Kalau seperti ini jangan dikira kita tidak berani lawan,” kata salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya, Jakarta, Selasa (9/12) malam. Mereka akan melayangkan surat protes.
“Masih banyak yang menunggu di Hotel, jadi paling tidak perwakilan provinsi. Yang sebagian sudah pulang, yang lain mau buat surat. Kita mau tuntut komitmennya,” tegasnya,
Menurut peserta itu,, pihaknya dijanjikan uang senilai Rp500 juta untuk setiap peserta Munas yang hadir di Ancol. Namun, hingga saat ini pembayaran itu baru diselesaikan Rp100 juta.
“Janjinya itu hari Minggu sore, tapi diundur sampai Senin sore, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” jelasnya.
Sebelumnya beredar SMS yang menyebutkan bahwa Agung dan Priyo belum membayar dana sebesar Rp500 juta yang dijanjikan kepada peserta Munas yang hadir.
“Ass mhn dibantu no.hp Priyo, AL krna ada DPD PG yg msh terkapar diancol krna janji2 mrka berdua. Mrka mau maki2 nagih ke AL n Priyo tolong ya mas tks 🙂 Tim AL,PRIYO n YORis janji ke utusan DPD prov/kab/kota Uang muka 200jt dan Sisa 300jt (penutupan) tapi baru dibayar dp nya 100jt. Kalo Ormas sdh selesai. Munas tutup semua kabur, sebagian msh bertahan di hotel” demikian sms yang beredar.

Artikel ini ditulis oleh:

Peserta Munas Ancol Akui Belum Dibayar

Jakarta, Aktual.co — SMS yang beredar dikalangan wartawan bahwa Ketua Umum dan Waketum hasil Munas Golkar Ancol, Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso yang menyebut bahwa mereka diduga melakukan penipuan, ternyata bukan isapan jempol.
Salah seorang peserta Munas Ancol membenarkan hal tersebut kepada wartawan melalui pesan singkat. Berikut isi SMS yang diterima wartawan, Jakarta, Selasa (9/12).
“Mas ke mercuri (Mercure) aja dech.. Ini kami dari daerah sdg Rapat.. Sambil menunggu janji .. Bila tdk.. Kami juga jauh lebih berani dari mereka… Tlg nama sy jgn di expose dulu. Tks”. Itulah sms dari salah seorang peserta Munas Ancol.
Sebelumnya beredar SMS yang menyebutkan bahwa Agung dan Priyo belum membayar dana sebesar Rp500 juta.
“Ass mhn dibantu no.hp Priyo, AL krna ada DPD PG yg msh terkapar diancol krna janji2 mrka berdua. Mrka mau maki2 nagih ke AL n Priyo tolong ya mas tks. Tim AL, Priyo dan Yoris janji ke utusan DPD prov/kab/kota Uang muka 200jt dan Sisa 300jt (penutupan) tapi baru dibayar dp nya 100jt. Kalo Ormas sdh selesai. Munas tutup semua kabur, sebagian msh bertahan di hotel,” demikian sms yang beredar.
Laporan: Adi Adrian

Artikel ini ditulis oleh:

Peserta Munas Ancol Akui Belum Dibayar

Jakarta, Aktual.co — SMS yang beredar dikalangan wartawan bahwa Ketua Umum dan Waketum hasil Munas Golkar Ancol, Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso yang menyebut bahwa mereka diduga melakukan penipuan, ternyata bukan isapan jempol.
Salah seorang peserta Munas Ancol membenarkan hal tersebut kepada wartawan melalui pesan singkat. Berikut isi SMS yang diterima wartawan, Jakarta, Selasa (9/12).
“Mas ke mercuri (Mercure) aja dech.. Ini kami dari daerah sdg Rapat.. Sambil menunggu janji .. Bila tdk.. Kami juga jauh lebih berani dari mereka… Tlg nama sy jgn di expose dulu. Tks”. Itulah sms dari salah seorang peserta Munas Ancol.
Sebelumnya beredar SMS yang menyebutkan bahwa Agung dan Priyo belum membayar dana sebesar Rp500 juta.
“Ass mhn dibantu no.hp Priyo, AL krna ada DPD PG yg msh terkapar diancol krna janji2 mrka berdua. Mrka mau maki2 nagih ke AL n Priyo tolong ya mas tks. Tim AL, Priyo dan Yoris janji ke utusan DPD prov/kab/kota Uang muka 200jt dan Sisa 300jt (penutupan) tapi baru dibayar dp nya 100jt. Kalo Ormas sdh selesai. Munas tutup semua kabur, sebagian msh bertahan di hotel,” demikian sms yang beredar.
Laporan: Adi Adrian

Artikel ini ditulis oleh:

Cabor Gulat Harapkan Jaminan Anggaran Olahraga dari Pemprov

Jakarta, Aktual.co — Pelatih Gulat Kalimantan Timur, Buyamin mengharapkan Pemerintah Provinsi setempat, memberikan jaminan yang pasti dalam memberikan subsidi APBD Kaltim, untuk pembiayaan kegiatan olahraga setiap tahun.

“Seperti yang sudah diterapkan daerah lain, sudah ada aturan yang jelas melalui Peraturan Daerah (Perda) memberikan subsidi 2,5 persen dari APBD untuk olahraga,” katanya ketika dihubungi, Selasa (9/12).

Menurut Buyamin, di Kalimantan Selatan sudah selangkah lebih maju dari Kaltim, yang telah merumuskan Raperda olahraga, dengan poin subdisi dua persen anggaran belanja langsung APBD Provinsi setempat untuk kegiatan olaharaga.

“Seandainya di Kaltim bisa meniru langkah tersebut, maka setiap tahun telah tersedia sekitar Rp250 milaiar untuk kegiatan olahraga, dengan estimasi APBD Kaltim 2014 sebanyak Rp13,9 Triliun,” katanya.

Saat ini, kata Buyamin, anggaran untuk kegiatan olahraga yang diusulkan oleh KONI Kaltim tidak sepenuhnya mendapatkan sinyal positif pada saat penetapan anggaran oleh Pemerintah Provinsi Kaltim maupun DPRD setempat.

Padahal, kata dia, usulan anggaran KONI tersebut merupakan hasil rumusan semua cabang olahraga, yang telah disesuaikan dengan kalender olahraga, baik secara nasional dan kemudian diturunkan ke daerah.

“Secara otomatis bila anggaran yang diusulkan KONI Kaltim dikurangi pada saat penetapan anggaran, maka imbasnya sangat dirasakan cabang olahraga yang harus menyusun ulang berbagai program untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan KONI Kaltim,” kata Buyamin.

Dengan realita seperti ini, katanya, maka dirasakan mustahil, program jangka panjang yang disusun oleh pelatih Kaltim bisa berhasil, utamanya dalam mengejar target prestasi.

“Kami masih berbicara untuk level lokal dan persiapan menuju ajang nasional, dirasakan sulit untuk mencapai target, apalagi harus berbicara prestasi di tingkat internasional,” ujarnya.

Kepastian anggaran olahraga setiap tahunnya sebesar 2,5 persen melalui APBD, menurut Buyamin, masih realitis, karena manfaat olahraga begitu besarnya dalam kehidupan masyarakat.

“Ingat banyak anak muda bisa terhindar dari Narkoba dan kenakalan remaja lainnya, hanya karena ikut berolahraga,” kata Buyamin.

Artikel ini ditulis oleh:

Cabor Gulat Harapkan Jaminan Anggaran Olahraga dari Pemprov

Jakarta, Aktual.co — Pelatih Gulat Kalimantan Timur, Buyamin mengharapkan Pemerintah Provinsi setempat, memberikan jaminan yang pasti dalam memberikan subsidi APBD Kaltim, untuk pembiayaan kegiatan olahraga setiap tahun.

“Seperti yang sudah diterapkan daerah lain, sudah ada aturan yang jelas melalui Peraturan Daerah (Perda) memberikan subsidi 2,5 persen dari APBD untuk olahraga,” katanya ketika dihubungi, Selasa (9/12).

Menurut Buyamin, di Kalimantan Selatan sudah selangkah lebih maju dari Kaltim, yang telah merumuskan Raperda olahraga, dengan poin subdisi dua persen anggaran belanja langsung APBD Provinsi setempat untuk kegiatan olaharaga.

“Seandainya di Kaltim bisa meniru langkah tersebut, maka setiap tahun telah tersedia sekitar Rp250 milaiar untuk kegiatan olahraga, dengan estimasi APBD Kaltim 2014 sebanyak Rp13,9 Triliun,” katanya.

Saat ini, kata Buyamin, anggaran untuk kegiatan olahraga yang diusulkan oleh KONI Kaltim tidak sepenuhnya mendapatkan sinyal positif pada saat penetapan anggaran oleh Pemerintah Provinsi Kaltim maupun DPRD setempat.

Padahal, kata dia, usulan anggaran KONI tersebut merupakan hasil rumusan semua cabang olahraga, yang telah disesuaikan dengan kalender olahraga, baik secara nasional dan kemudian diturunkan ke daerah.

“Secara otomatis bila anggaran yang diusulkan KONI Kaltim dikurangi pada saat penetapan anggaran, maka imbasnya sangat dirasakan cabang olahraga yang harus menyusun ulang berbagai program untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan KONI Kaltim,” kata Buyamin.

Dengan realita seperti ini, katanya, maka dirasakan mustahil, program jangka panjang yang disusun oleh pelatih Kaltim bisa berhasil, utamanya dalam mengejar target prestasi.

“Kami masih berbicara untuk level lokal dan persiapan menuju ajang nasional, dirasakan sulit untuk mencapai target, apalagi harus berbicara prestasi di tingkat internasional,” ujarnya.

Kepastian anggaran olahraga setiap tahunnya sebesar 2,5 persen melalui APBD, menurut Buyamin, masih realitis, karena manfaat olahraga begitu besarnya dalam kehidupan masyarakat.

“Ingat banyak anak muda bisa terhindar dari Narkoba dan kenakalan remaja lainnya, hanya karena ikut berolahraga,” kata Buyamin.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain