Jakarta, Aktual.co — Mengenang peristiwa Mei 1998,Budayawan dan Politisi Indonesia, Fadli Zon kembali meluncurkan buku berjudul “The Politics Of The May 1998” dan “Politik Huru Hara Mei 1998” di Perpustakaan Nasional, Salemba Jakarta, Selasa (21/5). Buku yang pertama kali diluncurkan pada 2004 ini mengungkapkan latar belakang terjadinya kerusuhan dan siapa yang harus bertanggung jawab.
Peluncuran yang disertai dengan bedah buku ini menghadirkan  narasumber,  Prof. Jimly Asshiddiqie dan Prof. Salim Said.
Dalam pernyataannya,Prof. Jimly Asshiddiqie mengatakan peristiwa sejarah kita tidak dapat dibuat bedasarkan satu sudut pandang karena sejarah memiliki versi yang berbeda-beda disetiap tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Prof. Salim Said berpendapat buku ini merupakan kesaksian dari versi Fadli mengenai sejarah Mei 1998. 
Rencananya Fadli Zon akan membuat buku ini dalam edisi kedua. Fadli mengaku buku ini masih dalam tahap 70 persen penggarapan. Untuk 30 persen selanjutnya akan dirampungkan sekitar 2 atau 3 tahun kedepan. 

Jakarta, Aktual.co — Lagi – lagi aksi demo didepan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi digelar, kali ini aksi demo dilakukan oleh BEM Seluruh Indonesia (BEM-SI) dalam rangka memperingati 15 tahun Reformasi di Indonesia. Aksi BEM-SI ini  tergabung dari Universitas negeri dan swasta seluruh Indonesia, massa yang terkumpul sekitar seribuan mahasiswa. Mereka menuntut penyelesaian kasus korupsi dan meminta Ketua KPK, Abraham Samad untuk menemui perwakilan BEM-SI. Dan tidak lama aksi demo berlangsung Abraham Samad menerima perwakilan – perwakilan BEM-SI di gedung KPK.
Selain berorasi, aksi demo  melakukan teatrikal yaitu  pemocongan yang dilakukan oleh seorang mahasiswa yang  menggambarkan matinya keadilan dan kebenaran di Indonesia serta matinya janji-janji dari Abraham Samad yang berjanji dalam 1tahun menjabat sebagai Ketua KPK akan memberantas kasus skandal mega korupsi di Indonesia.
Aksi demonstrasi BEM-SI yang diikuti oleh seribuan mahasiswa ini sempat tegang dan merangsak masuk ke teras gedung melakukan orasi dan sekitar seratusan aparat polisi terlihat berjaga-jaga di dalam gedung KPK agar tidak terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu keamanan. 

Jakarta, Aktual.co — Disela – sela aksi demo BEM – SI di KPK, terlihat Mahfud MD mendatangi Gedung KPK tidak dengan pengawalan yang ketat. Mahfud menjelaskan maksud kedatangannya hanya untuk bersilaturahmi dengan pimpinan KPK. Setelah pertemuan tersebut, Mahfud pun menjelaskan didepan awak media soal konvensi pencalonan presiden di partai Demokrat.