27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 865

Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret 2025

Foto: Pengumuman hasil sidang isbat Lebaran 2025 (Dwi/detikcom)

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah mengumumkan bahwa 1 Syawal 1446 Hijriyah atau hari raya Idul Fitri 2025 akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar setelah menggelar sidang isbat di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada Sabtu (29/3/2025).

“Berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang tidak memenuhi kriteria MABIMS, serta tidak adanya laporan hilal terlihat, maka disepakati bahwa tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025 Masehi,” ujar Nasaruddin Umar saat konferensi pers, Sabtu (29/3).

Nasaruddin menjelaskan bahwa, berdasarkan laporan rukyat dari seluruh Indonesia, hilal dipastikan masih berada di bawah ufuk dengan ketinggian antara minus 3 derajat 15 menit 47 detik hingga minus 1 derajat 4 menit 57 detik. Selain itu, sudut elongasi berkisar antara 1 derajat 12 menit 89 detik hingga 1 derajat 36 menit 38 detik.

“Dengan demikian secara hisab data hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria fisibilitas hilal MABIMS, yakni tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” tambah Nasaruddin.

Oleh karena itu, Menag menyatakan bahwa puasa disempurnakan menjadi 30 hari, sehingga Lebaran akan jatuh pada 31 Maret 2025.

Sebelumnya, dalam seminar mengenai posisi hilal, Tim Falak Kemenag, Cecep Nurwendaya, menjelaskan bahwa posisi hilal di seluruh Indonesia tidak memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) untuk menentukan awal bulan Syawal 1446 Hijriah.

“Berdasarkan kriteria Mabims, pada tanggal 29 Maret posisi hilal di seluruh wilayah NKRI tidak ada yang memenuhi kriteria tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat. Sehingga tanggal 1 Syawal secara hisab bertepatan dengan hari Senin, 31 Maret 2025,” kata Cecep.

Ia juga menjelaskan bahwa pada 29 Maret 2025, tinggi hilal di Indonesia berada antara -3,26 di Jayapura dan -1,08 di Banda Aceh. Sedangkan sudut elongasi di seluruh wilayah Indonesia juga jauh dari kriteria MABIMS, dengan yang paling timur mencapai 1,61 derajat dan yang paling barat 1,21 derajat.

Keputusan ini memastikan tidak ada perbedaan dalam penetapan tanggal Idul Fitri 1446 Hijriyah antara organisasi masyarakat Islam, baik Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab, maupun Nahdlatul Ulama (NU) yang menggunakan metode rukyat.

Sebagai tambahan informasi, Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, sebelumnya menjelaskan bahwa sidang isbat diawali dengan seminar mengenai metode untuk melihat posisi bulan, yakni metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (penglihatan langsung).

Setelah seminar, Kemenag menggelar sidang isbat secara tertutup, dan hasilnya diumumkan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada pukul 19.00 WIB.

Untuk metode hisab, pemerintah Indonesia berpedoman pada kriteria MABIMS, yaitu ketika ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Menko PMK Sebut Terjadi Penurunan Penumpang di Soetta

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memberikan keterangan pers usia melakukan pengecekan fasilitaa layanan mudik Lebaran di Bandara Soetta, Tangerang, Banten. (Azmi Samsul Maarif)

Tangerang, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebutkan bahwa trafik pergerakan penumpang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten telah mengalami penurunan pada H-2 perayaan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.

“Dari berbagai lini sudah terasa bahwa arus mudik Lebaran sudah sedikit turun, tapi karena ini belum selesai, jadi kita tetap antisipasi,” kata Pratikno dalam konferensi pers di Tangerang, Sabtu (29/3).

Ia mengatakan, bahwa sebelumnya telah dijelaskan oleh pihak Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) terjadi kenaikan cukup tinggi untuk arus penumpang pada Jumat (28/03) sesuai yang telah diprediksi.

Namun, katanya, kondisi tersebut dapat dipastikan berjalan lancar dan bisa terlayani dengan baik.

“Kita juga tadi sudah melihat bahwa pelayanan sangat bagus dan juga dari berbagai lini. Sudah terasa bahwa arus mudik sudah sedikit turun,” tuturnya.

Meski demikian, dengan tren pergerakan penumpang saat ini mulai menurun. Maka, pemerintah tetap melakukan antisipasi selama masa angkutan mudik Lebaran hingga berakhir.

“Sekali lagi diperlukan kerja sama dari semua pihak. Termasuk penumpang agar arus mudik ini berjalan dengan baik, aman, lancar dan selamat,” kata dia.

Berdasarkan data harian, PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencatat pergerakan penumpang penerbangan di bandara itu pada H-2 perayaan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi mencapai 162.381 orang.

Angka penumpang tersebut, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah pergerakan penumpang pada Jumat (28/03) puncak arus mudik atau H-3 Lebaran dengan jumlah 173.854 orang.

Berdasarkan data harian, dari jumlah 162.381 orang penumpang terbagi dalam dua penerbangan diantaranya keberangkatan sebanyak 92.641 penumpang dan kedatangan 69.740 penumpang.

Dari total 162.381 pergerakan penumpang tersebut, tercatat jumlah perlintasan di Terminal 1 sebanyak 49.379 orang. Sedangkan pergerakan pesawat sebanyak 296 penerbangan atau 27,36 persen.

Sementara di Terminal 2 tercatat 53.663 orang dengan 364 penerbangan. Kemudian, jumlah pergerakan penumpang di Terminal 3 sebanyak 59.339 orang dengan 387 penerbangan.

Menurutnya, pergerakan penumpang saat mengalami penurunan. Dimana, ini terjadi karena adanya perayaan Nyepi 2025 dengan tercatat sebanyak 1.082 pergerakan pesawat.

Dari total jumlah penerbangan sebanyak 1.082 pergerakan pesawat itu, terbagi keberangkatan 544 pergerakan pesawat dan kedatangan 538 pesawat.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Gempa Myanmar: Jumlah Korban Tewas Sudah Lebih dari 1.000 Orang

Warga mencari korban yang tertimbun reruntuhan bangunan setelah gempa kuat menerjang Myanmar pada 28 Maret 2025. ANTARA/Anadolu/py.

Tokyo, Aktual.com – Lebih dari 1.000 orang telah ditemukan tewas dan 2.300 lainnya terluka sejak gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Myanmar bagian tengah, menurut laporan media pemerintah pada Sabtu (29/3).

Episentrum gempa yang terjadi pada Jumat (28/3) siang itu berada pada kedalaman 10 kilometer (km) dari permukaan tanah, menurut Badan Survei Geologi AS (USGS).

Selain menyebabkan getaran sangat keras di Mandalay, kota kedua terbesar di Myanmar, gempa tersebut juga dirasakan di Thailand dan China yang berbatasan dengan Myanmar.

Kedutaan Besar Jepang di Myanmar mengumumkan dua warganya menderita luka ringan dalam bencana itu.

Sementara itu, delapan orang ditemukan tewas dan 80 lainnya belum ditemukan setelah gempa tersebut ikut mengguncang Bangkok, sekitar 1.000 km dari episentrum gempa di Myanmar.

Tujuh dari delapan korban tewas itu ditemukan dalam reruntuhan gedung yang masih dalam tahap konstruksi di ibu kota Thailand itu, menurut otoritas setempat.

Menanggapi besarnya skala kerusakan gempa, pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing pada Jumat menyatakan bahwa negaranya terbuka bagi bantuan dari komunitas internasional.

Amerika Serikat, Rusia, serta sejumlah negara dan organisasi internasional lain memastikan kesiapan mereka untuk mengirimkan bantuan ke Myanmar.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

KPPU: Stok Pangan Aman Meski Mengalami Kenaikan Jelang Lebaran

Ilustrasi - Pedagang di pasar melayani pembeli
Ilustrasi - Pedagang di pasar melayani pembeli

Jakarta, Aktual.com – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan, stok komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah terpantau aman, meski rata-rata mengalami kenaikan harga.

Anggota KPPU Eugenia Mardanugraha dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu (29/3) menyebutkan, ketersediaan stok komoditas pangan tersebut sudah dipastikan melalui survei yang dilakukan pihaknya di pasar modern dan tradisional di tujuh Kantor Wilayah KPPU.

Daerah tersebut antara lain yakni, Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan Yogyakarta.

“Pemantauan dilakukan terhadap harga berbagai komoditas pangan dan perbandingannya dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Badan Pangan Nasional, serta komparasi dibandingkan harga di awal Ramadhan, “katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, diketahui bahwa cabai rawit mengalami kenaikan signifikan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Terutama di Bandung harga di pasar tradisional mencapai Rp115.000 per kilogram atau naik sebesar 53 persen. Sementara di pasar modern juga mengalami kenaikan dengan harga kenaikan tertinggi di wilayah Samarinda yaitu mencapai Rp167.450 per kilogram, di susul Bandung dan Yogyakarta.

Bawang putih juga mengalami kenaikan harga yang signifikan dari saat awal Ramadhan, dengan kisaran kenaikan harga tertinggi sebesar Rp8.000 per kilogram, khususnya di wilayah Surabaya, Makassar dan Yogyakarta dengan variasi harga jual bawang putih sebesar Rp42.000 sampai Rp47.500 per kilogram.

Untuk di pasar modern, kenaikan signifikan tercatat di wilayah Medan, Lampung, Makassar dan Yogyakarta dengan rentang harga jual berkisar Rp46.000 sampai Rp 63.000 per kilogram.

“Kenaikan harga bawang putih tersebut diduga disebabkan oleh kenaikan harga di tingkat importir dan distributor,” ujarnya.

Dari sisi stok, tercatat mayoritas terpantau tersedia di pasar tradisional dan pasar modern di seluruh wilayah Indonesia, sehingga kebutuhan masyarakat masih dapat terpenuhi tanpa adanya indikasi kelangkaan.

Disampaikan, menindaklanjuti hasil survei tersebut, KPPU akan terus mendalami dan melakukan pengawasan untuk memastikan apakah kenaikan-kenaikan harga yang terjadi disebabkan mekanisme pasar atau perilaku anti persaingan usaha.

Ia menyampaikan, selain melakukan pengawasan secara langsung, KPPU juga berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok komoditas pangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Wamen P2MI Jelaskan Prosedur Resmi Bekerja di Luar Negeri

Wakil Menteri P2MI Christina Aryani berbicara selama kunjungan ke Poltekes Mataram, Nusa Tenggara Barat, 26 Maret 2025. (ANTARA/HO-KP2MI)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menjelaskan cara mencari peluang dan bekerja ke luar negeri secara prosedural agar mendapat jaminan perlindungan lebih baik.

“Informasi peluang kerja luar negeri bisa diketahui dari media sosial Kementerian P2MI dan juga website SiskoP2MI,” kata dia pada Sabtu (29/3).

Saat ini, ada tiga program antar-pemerintah (G2G) dengan Korea Selatan (manufaktur), Jepang (perikanan), dan Jerman (perawatan kesehatan).

Christina mengatakan program antar-perusahaan (P2P) yang melibatkan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) dan agen-agen di luar negeri jumlahnya jauh lebih banyak.

“Untuk skema mandiri, kecuali untuk level profesional, tidak kami anjurkan, karena ketika terjadi permasalahan yang bukan diakibatkan oleh kesalahan pekerja migran, maka akan sulit untuk mengejar pertanggungjawaban dari pemberi kerjanya,” kata dia.

Dia mengimbau calon pekerja untuk meminta informasi terkait legalitas P3MI yang akan menyalurkan mereka kepada Kementerian P2MI melalui pesan WhatsApp atau email.

“Sebaiknya selalu mengecek dengan Kementerian P2MI, bisa melalui WhatsApp atau email, apakah benar lowongan tersebut dan apakah P3MI-nya legitimate (terdaftar resmi),” kata Christina.

Dia menambahkan bahwa untuk kerja sama penempatan pekerja sektor domestik (pekerja rumah tangga/PRT) ke negara-negara Timur Tengah sifatnya masih moratorium.

“Jadi, jika ada pengiriman (PRT) ke sana, dipastikan itu ilegal,” kata dia, menegaskan.

Christina menyebutkan salah satu syarat bekerja di luar negeri adalah kompetensi dan kemampuan berbahasa.

“Pastinya ada persyaratan kompetensi yang harus dipenuhi dan tiap pekerjaan pasti memiliki variasinya, di luar persyaratan standar (paspor dan lain-lain). Bahasa juga tentu menjadi syarat yang diwajibkan sesuai dengan negara penempatannya,” kata dia.

Terkait dengan mudik Lebaran para pekerja migran, Christina juga menyampaikan upaya Kementerian P2MI untuk menanganinya.

“Kami memiliki perwakilan (BP3MI) di 23 provinsi yang sudah melakukan koordinasi di bawah arahan Dirjen Pemberdayaan dan jajaran guna mengantisipasi arus mudik pekerja migran, memastikan segala sesuatunya dapat berjalan lancar, termasuk langkah mitigasinya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Sekitar 5 Ribu Kendaraan Melintasi Jalan Tol Cipali per Jam

Petugas kepolisian mengatur kendaraan yang melintas di depan gerbang tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Jumat (28/3/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/agr/aa.

Subang, Aktual.com – Pengelola jalan Tol Cikopo-Palimanan (Astra Tol Cipali) menyebutkan bahwa arus lalu lintas di jalan Tol Cipali masih cukup padat, dengan rata-rata 5 ribu kendaraan yang melintasi per jam.

Sustainability Management & Corporate Communications Dept. Head Astra Tol Cipali Ardam Rafif Trisilo di Kabupaten Subang, Jabar, Sabtu (29/3) mengatakan bahwa volume arus lalu lintas pada hari ini masih cukup tinggi.

“Sejak pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB terdapat sekitar 60 ribu kendaraan yang melintasi jalan Tol Cikopo (dari Jakarta menuju Cirebon),” katanya.

Disebutkan bahwa jumlah kendaraan yang melintasi ruas jalan Tol Cipali itu sama dibandingkan dengan volume lalu lintas di jam yang sama pada hari sebelumnya.

Untuk rata-rata volume lalu lintas di jalan Tol Cipali pada Sabtu siang ini sedikit meningkat, dengan rata-rata 5 ribu kendaraan per jam yang melintas.

Ardam mengatakan, kondisi kepadatan arus lalu lintas ini berdampak terhadap suasana di sejumlah rest area di sepanjang ruas jalan Tol Cipali.

Rest area di ruas jalan Tol Cipali ini menyediakan fasilitas parkir dan toilet gratis yang tersebar merata di seluruh lokasi rest area sepanjang jalan Tol Cipali. Bahkan ada juga yang difasilitasi dengan SPBU.

Ia mengingatkan agar pengendara tidak terlalu lama berada di rest area, karena di saat arus lalu lintas padat, itu mengakibatkan antrean panjang kendaraan yang menuju rest area.

Jika rest area penuh, katanya, atau ingin beristirahat dalam waktu lama, maka pengguna jalan dapat memanfaatkan alternatif tempat istirahat yang berada di luar gerbang tol terdekat.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Berita Lain