25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 943

Komisi X DPR Berharap SPMB Atasi Kendala PPDB

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Foto: Runi/vel

Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyambut baik upaya pemerintah dalam memperbarui sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang selama ini dinilai menimbulkan berbagai kendala, seperti ketidakmerataan sosial dan geografis, kelemahan sistem, serta permasalahan validasi dan verifikasi data.

Hal tersebut disampaikannya menanggapi penerbitan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 3 Tahun 2025 tentang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Dalam aturan baru ini, terdapat empat jalur penerimaan murid baru, yakni jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi.

Hetifah berharap kehadiran SPMB mampu mengatasi berbagai kendala yang terjadi dalam sistem lama (PPDB) serta mencerminkan prinsip keadilan, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu dan daerah terpencil. Ia juga menegaskan bahwa sistem ini tidak boleh menciptakan eksklusivitas sekolah tertentu bagi kelompok tertentu.

Selain itu, Hetifah menyampaikan bahwa Komisi X DPR RI berpandangan pemerintah perlu menyediakan bantuan atau subsidi bagi sekolah swasta guna menampung siswa tidak mampu. Menurutnya, diperlukan mekanisme koordinasi yang efektif antara dinas pendidikan daerah dan sekolah swasta dalam implementasi SPMB ke depan.

“Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah perlu difokuskan pada kesiapan pelaksanaan aturan, memastikan tidak ada penyalahgunaan jalur tertentu, serta memastikan bahwa jalur afirmasi benar-benar mengakomodasi siswa dari keluarga miskin dan penyandang disabilitas. Selain itu, kriteria dalam jalur prestasi harus jelas agar tidak membuka celah kecurangan, sementara jalur mutasi perlu mempertimbangkan kepentingan siswa yang berpindah sekolah karena dinas orang tua atau keadaan darurat lainnya,” ungkap Hetifah dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (4/3).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Komisi X DPR RI memberikan sejumlah usulan tambahan guna memastikan implementasi SPMB berjalan tepat sasaran. Di antaranya, pemerintah pusat dan daerah perlu membangun kolaborasi formal dengan asosiasi sekolah swasta dan yayasan pendidikan, serta memberikan insentif berupa kuota khusus bagi siswa yang tidak lolos SPMB.

“Komisi X DPR RI akan terus memastikan bahwa kebijakan SPMB benar-benar memberikan akses pendidikan yang adil bagi semua anak Indonesia tanpa diskriminasi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

PBB: Harga Makanan di Gaza Capai Rekor Tertinggi

Israel memblokir penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak Minggu (2/3) pagi waktu setempat.

New york, Aktual.com – Harga tepung dan sayuran melonjak lebih dari 100 kali lipat di Jalur Gaza dan bahan-bahan kebutuhan hidup yang esensial menunggu untuk disalurkan karena Israel menutup titik-titik perlintasan masuk ke wilayah kantong tersebut, ungkap badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (3/3).

“Perlintasan Kerem Shalom, Erez, dan Zikim telah ditutup untuk (lalu lintas) kargo,” ujar Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA).

“Ini berarti bantuan kemanusiaan yang vital, termasuk ribuan tenda, belum dapat disalurkan,” lanjutnya.

OCHA menyampaikan bahwa mitra-mitranya sedang mengkaji ketersediaan stok di dalam Jalur Gaza.

Israel memblokir penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak Minggu (2/3) pagi waktu setempat. Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, langkah itu diambil guna menekan Hamas agar menerima usulan baru untuk memperpanjang tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera, yang menurut Netanyahu dikemukakan oleh Amerika Serikat.

Dalam akun media sosialnya pada Minggu, koordinator bantuan darurat PBB Tom Fletcher mengatakan bahwa keputusan Israel untuk menghentikan penyaluran bantuan ke Gaza “sungguh mengkhawatirkan”.

“Hukum humaniter internasional sudah jelas, bahwa kami harus diberi akses untuk menyalurkan bantuan vital penyelamat nyawa,” tutur Fletcher.

“Kami harus menyalurkan bantuan ke dalam (Gaza) dan membawa para sandera ke luar (Gaza),” tambahnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak semua pihak untuk melakukan segala upaya guna mencegah pecahnya kembali pertempuran di Gaza, serta menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera disalurkan lagi ke Gaza dan semua sandera dibebaskan, ungkap juru bicara Guterres dalam taklimat pers harian.

Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) juga memperingatkan bahwa penghentian penyaluran bantuan ke Gaza akan dengan cepat menimbulkan konsekuensi mengerikan bagi anak-anak dan keluarga yang sedang berjuang keras untuk bertahan hidup.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Kemensos Dirikan Dapur Umum Bantu Korban Banjir Jakarta, Bogor, Bekasi

Tangkapan layar - Kemacetan di pintu keluar Tol Bekasi Barat pada Selasa (4/3/2025). (ANTARA/HO-Induk PJR Cikampek Korlantas Polri)

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan berbagai bantuan sejak Senin (3/3), dari Gudang Induk Bekasi Kemensos untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir di kawasan Jakarta, Kabupaten Bogor dan Bekasi.

“Kami sudah menyalurkan bantuan ke area-area yang terdampak banjir Jabodetabek, khususnya Jakarta, Kabupaten Bogor dan Bekasi. Kami juga dirikan dapur umum,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Selasa (4/3).

Ia menjelaskan hujan deras yang mengguyur area Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang (Jabodetabek) memicu meluapnya sungai yang merendam berbagai area pemukiman. Di antaranya, beberapa area yang terdampak cukup parah ada di Jakarta, Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi.

Guna membantu penanganan banjir di Jakarta, pihaknya telah menggulirkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar senilai Rp815,5 juta.

Bantuan tersebut berupa 35.000 paket makanan siap saji, 2.500 paket lauk pauk siap saji, 600 lembar kasur, 600 lembar selimut, dan 300 paket kids ware.

Selain itu, Kementerian Sosial juga mengirimkan bantuan berupa 500 paket makanan siap saji, 500 paket lauk pauk, 100 lembar kasur, 100 lembar tenda gulung, 150 selimut, 150 paket kids ware dan 150 paket family kit bagi korban terdampak banjir di Kabupaten Bogor sejak Senin (3/3).

Adapun total bantuan tahap pertama untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Bogor mencapai Rp 308,5 juta.

Kemudian pada Selasa, pihaknya kembali menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Bogor yang kali ini diserahkan kepada Desa Bojongkulur Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Adapun bantuan yang diserahkan berupa 2.000 paket makanan siap saji, 200 paket kids ware, 300 lembar selimut, 200 lembar kasur dan 100 paket family kit.

Total bantuan tahap kedua untuk Kabupaten Bogor ini mencapai Rp 451,1 juta.

Selain Kabupaten Bogor, Kota Bekasi pun tak luput dari bencana banjir yang merendam beberapa wilayah pemukiman.

Karenanya, Kementerian Sosial mengirimkan 2.000 paket makanan siap saji, 100 paket kids ware, 200 lembar selimut dan 100 lembar kasur. Tak hanya bantuan, Kemensos juga mengirimkan perahu karet untuk membantu proses evakuasi.

“Kami juga mengirimkan 3 unit perahu karet beserta mesin untuk membantu proses evakuasi yang masih berjalan,” kata Mensos

Bantuan bagi Kota Bekasi dengan nilai total Rp 523 juta itu telah dikirimkan dari Gudang Induk Bekasi Kemensos ke Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Adapun total bantuan bagi warga terdampak banjir di Jakarta, Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi senilai Rp 2,098 M.

Melalui bantuan tersebut, pihaknya berharap kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi, khususnya di masa darurat bencana.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Diskusi Kebangsaan Tentang Pendidikan, Ibas: Kesejahteraan Dosen Penting, Tukin Mesti Cair Segera

Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan bahwa Pendidikan adalah Utama dan kesejahteraan dosen sangatlah penting, sehingga tunjangan kinerja (tukin) harus segera cair. Pemberian tukin ini akan berdampak pada kualitas pendidikan bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ibas dalam Diskusi Kebangsaan dengan topik “Dosen Sejahtera, Riset Bermakna, Pendidikan Berkualitas”, Senin (3/3/25).  Dalam pembukaannya Ibas menyambut dan mengapresiasi peran profesor serta dosen. Menurutnya, dosen adalah arsitek unggul yang berperan besar dalam pembentukan karakter generasi muda. “Profesor, Bapak Ibu para Dosen, selamat datang di Rumah kebangsaan pengawal konstitusi, penjaga kedaulatan rakyat..”

“Sebagai arsitek generasi unggul, profesor, dan dosen tidak hanya mentransfer ilmu tapi juga membangun karakter dan daya saing mahasiswa, agar siap dan tangguh menerima tantangan dunia yang terus berubah. Sehingga tidak hanya sekedar formalitas mendapat ujian secara berjenjang tapi juga kualitas dari sisi karakteristik,” ungkapnya.

EBY kemudian melajutkan sebagai icebreaker, “Hari ini kita tidak sedang membahas Emas Palsu, Distibusi LPG 3kg dan atau Clash of Words between President Zelensky dan President Donald Trump;”

“Tapi lebih banyak saya membahas dan ingin mendengar terkait kesejahteraan dan masa depan Pendidikan di Indonesia,” katanya.

Ketua FPD DPR RI ini kemudian menyampaikan bahwa pendidikan tinggi adalah salah satu pilar utama menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang inovatif, berdaya saing, dan berkontribusi pada kemajuan teknologi dan ekonomi nasional. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 31 UUD 1945.

“Sangat jelas, yang menyebutkan bahwa setiap keluarga harus mendapatkan akses pendidikan yang layak, selaras dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum setidaknya dalam preambule kita UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkap Ibas.

Pelaksanaan pasal 31 UUD 1945 dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah melalui berbagai program secara berkelanjutan, salah satunya program wajib belajar 9 tahun.

Ibas juga memaparkan beberapa program pemerintah untuk menunjang pendidikan. Beberapa di antaranya  ada program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan untuk pelajar berprestasi ada Beasiswa Unggulan, Beasiswa Indonesia Maju (BIM), hingga LPDP.

Sehingga dalam kesempatan ini Ibas menegaskan selain program bantuan pendidikan tersebut, Tunjungan Kinerja atau Tukin sangatlah penting.  “Sehingga tukin, tunjangan kinerja dosen ASN menjadi penting. Kita harus ingat, bahwa pemberian tukin ini akan berdampak pada kualitas pendidikan,” tegas Ibas.

Menurut Ibas, kesejahteraan dosen yang terpenuhi akan memberikan motivasi besar bagi para dosen dalam mendidik anak-anak bangsa.

“Karena kesejahteraan dosen yang terpenuhi berhubungan erat dengan motivasi dosen dalam mendidik para generasi muda kita,” tegas Ibas lebih lanjut.

Namun, pada kenyataannya, hingga kini masih banyak masalah dan kendala dalam proses pemberian tukin dosen-dosen di Indonesia.

“Meskipun demikian, hingga kini masih terdapat banyak kendala dalam proses implementasinya, mencakup keterlambatan pembayaran, ketimpangan antara dosen kemendikbud dan dosen kemenag serta tidak meratanya tukin bagi dosen yang belum tersertifikasi,” ungkap Ibas.

Berdasarkan data kemendikbudristek tahun 2023 tercatat lebih dari 183 ribu orang (dosen) yang masih menunggu pembayaran tukin, dengan total kebutuhan anggaran mencapai 70.3T

Ibas kemudian membandingkan dengan apa yang terjadi di dunia terkait gaji dan tunjangan dosen-dosen dari negara lain.

“Kadang kita perlu membandingkan terkait dengan apa yang terjadi di dunia bukan hanya sekedar membandingkan tetapi melihat sejauh mana kita bisa berproses menuju titik tersebut. Tentu yang lebih maju gaji pokok dosen seperti benchmark di Australia, Singapura, Jepang itu sangat tinggi. Di Australia itu 90 juta, di Singapura sekitar 70 juta, di Jepang sekitar 40 juta sementara Indonesia ini masih cukup minimalis,” papar Ibas.

“Untuk itu kita sebagai wakil rakyat, terus mencoba mendorong, memperhatikan dan memastikan agar peningkatan tidak hanya dari tukin saja tapi kesejahteraan juga dirasakan secara berkelanjutan. Tidak hanya dosen, tapi juga TNI, POLRI, ASN, dan profei lainnya. Bahkan kawan tetangga kita di ASEAN saja, Filipin 6,9 juta dan Vietnam 6,5 juta, lebih tinggi dari Indonesia,” lanjutnya.

Dalam diskusi ini juga terdapat kritikan bahwa kelalaian penganggaran tukin adalah salah satu akar permasalahannya. “Tidak ada yg salah dengan aturan tukin apalagi anggaran pendidikan itu 20%. Yang menjadi permasalahan adanya kelalaian dalam menganggarkan periode sebelumnya,” kata salah satu peserta.

Ibas menyampaikan bahwa Kemenkeu pun meminta kejelasan dalam rangka penyesuaian nomenklatur dengan yang berlaku saat ini demi meningkatkan daya saing akademik nasional.

“Saya mendengar dan membaca bahwa Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menyatakan pihaknya akan memfokuskan pembayaran tukin dosen tahun ini  yang telah disetujui nominalnya sebesar Rp 2,5 triliun oleh Badan Anggaran DPR dan Kementerian Keuangan,” kata Ibas.

Menurut Ibas, menjamin kesejahteraan tenaga pendidik dosen adalah langkah yang sejalan dengan 4 Pilar Kebangsaan dan Asta Cita.

“Oleh karena itu, pemberian tukin harus dilihat sebagai bagian dari upaya pembangunan pendidikan nasional yang lebih baik dan lebih sesuai dengan cita-cita Pancasila.”

Ibas yakin Pemerintahan Prabowo memperhatikan nasib tukin dosen, “Buktinya para hakim saja diperhatikan kesejahteraannya. Sama juga bahwa dosen adalah pahlawan tanpa tanda jasa bidang Pendidikan,” tegas Ibas.

“Kami harap ekonomi Indonesia terus tumbuh, ruang fiskal kita cukup meningkat, maka Pemerintah bisa melakukan revisi kebijakan untuk memberikan perhatian bagi Dosen yang belum tersertifikasi (SerDos) sehingga kesenjangan kesejahteraan dan kualitas pengajaran di perguruan tinggi Indonesia dapat diminimalisir dan kemudian dapat lebih dinikmati oleh semua,” ujarnya.

Senada dengan Ibas, Anggun Gunawan, Wakil Ketua Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) pun menyampaikan aspirasinya bagaimana para dosen sangat membutuhkan tukin, bukan aplikasi yang rumit.

“Terima kasih telah diberikan kesempatan untuk pertama kali berbicara di forum yang terhormat ini, karena terus terang kami selama ini berjuangnya di jalanan, Pak terkait tukin ini. Sebenarnya di zaman Pak SBY itu sudah lengkap semuanya. Ada 3 undang-undang yang dibuat untuk guru dan dosen. Di sana disebutkan bahwa ASN mendapatkan dua hak, salah satunya adalah hak untuk tunjangan kinerja. Sampai ada kawan kami, Bu Fatimah, yang dia mendapatkan semacam temuan dari BPK harus mengembalikan uang negara sebanyak 8 juta, kemudian mengkaji terkait apa sih hak seorang dosen. Dan menemukan lewat naskah akademik setebal 200 halaman,  bahwasannya dosen itu berhak untuk tukin. Kita butuh tukin, bukan aplikasi yang sulit. Kami berharap sebelum lebaran tukin cair. Kalau tidak kami akan mencari keadilan di jalan,” tegas Anggun.

Dalam penutupnya Ibas kemudian menyampaikan bahwa peningkatan kesejahteraan dosen bukanlah tanggung jawab tunggal Pemerintah semata, melainkan sebuah upaya bersama.

“Peningkatan kesejahteraan Dosen bukanlah tanggungjawab tunggal Pemerintah semata, melainkan sebuah upaya bersama yang butuh dukungan dan kerjasama dari seluruh stakeholders yang berkepentingan, diantaranya akademisi, sektor swasta dan masyarakat,” katanya.

Diskusi ini dihadiri oleh profesor dan dosen dari berbagai universitas di Indonesia. Beberapa di antaranya Prof. Dr. Ir. Aman Wiratakusumah, M.Sc., Ph.D., Mantan Rektor IPB; Julian Aldrin Pasha M.A. Ph.D., Ketua Senat Fakultas Akademik Unsur Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia; Prof. Dr. Delik Hudalah, S.T., M.T., M.Sc., Guru Besar PWK SAPPK ITB; Anggun Gunawan S.FiI., M.A, Wakil Ketua Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI).

Hadir pula Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat dari Komisi X: Anita Jacob Gah, Bramantyo Suwondo, Sabam Sinaga, dan Sekretaris FPD Marwan Cik Asan.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Presiden Siapkan Taklimat untuk Menteri Hingga Pimpinan LPNK

Presiden RI Prabowo Subianto. Aktual/HO

Jakarta, Aktual.com – Presiden RI Prabowo Subianto menyiapkan rapat serta taklimat atau pengarahan khusus untuk para pimpinan kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK).

Hal ini dikonfirmasi dalam pesan singkat dari Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden (Setpres) Yusuf Permana yang diterima di Jakarta, Selasa.

“Sore ini di Istana Kepresidenan Jakarta, Bapak Presiden Prabowo akan memimpin Rapat dan memberikan Taklimat kepada para Menteri, Kepala Badan, Wamen, pimpinan LPNK dan para pejabat lainnya,” kata Yusuf.

Belum ada informasi detail mengenai isu yang akan dibahas dalam pertemuan nanti sore di Istana Kepresidenan Jakarta. Pada Senin (3/3), Presiden telah memanggil beberapa menteri untuk membahas isu terkini yang terjadi di Indonesia.

Contohnya seperti rapat terbatas dengan Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, hingga Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.

Pertemuan itu dilakukan membahas kesiapan pangan dan stabilisasi komoditas untuk Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, tidak hanya itu juga dibahas mengenai rencana pembentukan koperasi Desa Merah Putih.

Sebuah pusat kegiatan ekonomi yang disiapkan hadir di tiap desa yang ada di Indonesia untuk menyerap hasil pertanian lokal dan memotong mata rantai distribusi kepada konsumen.

Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan Pemerintah menargetkan pembangunan koperasi Desa Merah Putih itu di 70.000 desa.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra

China Komentari Debat Panas Trump-Vance-Zelenskyy

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian di Beijing
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian di Beijing

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Luar Negeri China menyebut negaranya tetap berupaya untuk memainkan peran konstruktif pasca debat panas antara Presiden AS Donald Trump, Wakil Presiden AS JD Vance dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

“Kami mengetahui (perdebatan itu). China akan terus memainkan peran konstruktif untuk melakukan penyelesaian lewat jalur politik agar terwujud perdamaian dalam krisis Ukraina,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (3/3).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta wakilnya, JD Vance, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (28/2) di Gedung Putih berakhir dengan debat panas di hadapan media sehingga tidak menghasilkan kata sepakat.

Awalnya, Zelenskyy sebenarnya datang diundang ke Gedung Putih untuk menandatangani kesepakatan yang berisi Ukraina bersedia mengirimkan mineral logam tanah jarang ke AS. Kesepakatan itu dimasukkan agar AS tetap berpihak kepada Ukraina.

“China tidak memulai krisis Ukraina, dan juga tidak menjadi pihak di dalamnya. Kami mendukung semua upaya yang kondusif untuk penyelesaian krisis secara damai,” tambah Lin Jian.

China, ungkap Lin Jian, berharap bahwa pihak-pihak terkait dapat menemukan solusi yang berkelanjutan dan langgeng yang mempertimbangkan kepentingan masing-masing.

Pertemuan ketiganya itu awalnya berjalan lancar dan sopan, tapi menuju akhir Zelenskyy dan Trump yang didukung Vance saling melontarkan pernyataan-pernyataan sengit.

Debat dimulai dengan pernyataan Vance yang menuduh Zelenskyy tidak berterima kasih atas dukungan AS ke Ukraina selama ini. Pernyataan ini terlontar menjawab Zelenskyy yang mempertanyakan keinginan Vance untuk bernegosiasi dengan Rusia.

“Saya pikir Anda (Zelenskyy) tidak sopan datang ke Ruang Oval dan mengajukan gugatan di depan media Amerika,” kata Vance.

Zelenskyy kemudian melipat tangannya dan bertanya kepada Vance apakah ia pernah ke Ukraina dan mengetahui kondisinya secara langsung. Vance pun marah dan menjawab bahwa Zelenskyy tengah memimpin tur propaganda, kemudian Trump terpancing dan membela Vance.

“Anda bertaruh dengan nyawa jutaan orang. Anda mempertaruhkan Perang Dunia III, dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara ini,” kata Trump dalam perdebatan. Trump bahkan menepis lengan atas Zelenskyy saat keduanya saling potong pembicaraan.

Selanjutnya Trump menulis di akun Truth Social bahwa Zelensky dapat “kembali ketika dia siap untuk perdamaian”.

Sekitar satu jam kemudian, Zelenskyy tiba-tiba meninggalkan Gedung Putih dan upacara penandatanganan kesepakatan mineral dibatalkan.

Namun belakangan, Zelenskyy menyatakan bahwa Eropa bersatu mewujudkan perdamaian sejati dan jaminan keamanan bagi negaranya.

Zelenskyy menyampaikan hal itu seusai menghadiri KTT para pemimpin Eropa di London pada Senin (3/3). Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengumumkan rencana membentuk koalisi sejumlah negara “yang bersedia” mencapai perdamaian di Ukraina.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra

Berita Lain