26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 946

Akibat Cuaca Panas, Nyaris Setengah Sekolah di Manila Tutup

Manila, Aktual.com – Suhu yang melonjak panas membuat banyak sekolah tutup di hampir separuh ibukota Filipina, Manila.Pejabat setempat mengatakan, saat musim kemarau yang terik dimulai di negara tropis Asia Tenggara itu.

Dilansir dari Arab News, sebuah nasihat layanan cuaca nasional memperingatkan indeks panas, ukuran suhu udara dan kelembaban relatif, ditetapkan mencapai tingkat bahaya di Manila, dan dua daerah lain di negara itu.

”Kram panas dan kelelahan karena panas mungkin terjadi pada tingkat itu,” layanan cuaca nasional Filipina, Senin (3/3). Diperingatkan pula, agar penduduk di daerah yang terkena dampak untuk menghindari paparan sinar matahari dalam waktu yang lama.

Meskipun suhu diperkirakan hanya mencapai 33 derajat celsius pada Senin (3/3), pemerintah daerah di Manila dan enam distrik lainnya memerintahkan penutupan kegiatan belajar mengajar sebagai tindakan pencegahan.

Di distrik Malabon, Manila, pejabat departemen pendidikan Edgar Bonifacio mengatakan penangguhan kelas tersebut memengaruhi lebih dari 68 ribu siswa di 42 sekolah. ”Kekhawatiran utama kami adalah kita mendekati akhir tahun ajaran (pada pertengahan April). Ini berarti pengurangan jumlah hari sekolah yang tersedia,” kata Bonifacio.

Sedangkan pemerintah daerah Paranaque, Las Pinas, dan Malabon sebelumnya telah menangguhkan kelas tatap muka karena suhu panas. Di distrik Valenzuela, pejabat sekolah Annie Bernardo mengatakan 69 sekolahnya telah diinstruksikan untuk beralih ke model pembelajaran alternatif, termasuk kelas online.

Melansir Manila Times, Walikota Manila Honey Lacuna-Pangan mengumumkan pembatalan kegiatan kelas siang di semua tingkat pada 3 Maret karena meningkatnya indeks panas. ”Indeks panas Manila pagi ini akan berkisar antara 36-38 derajat celsius, dengan indeks panas puncak 42 derajat celsius yang akan terasa sekitar pukul 2 siang hari ini. Jaga diri Anda tetap terhidrasi,” kata Walikota Honey.

Tahun lalu, gelombang panas melanda sebagian besar wilayah Filipina pada April dan Mei 2024, yang menyebabkan penangguhan kelas tatap muka hampir setiap hari sehingga mempengaruhi jutaan siswa. Suhu di Manila mencapai rekor 38,8 derajat celsius pada 27 April tahun lalu.

Untuk diketahui, suhu rata-rata global mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024 dan bahkan sempat melampaui ambang batas pemanasan kritis 1,5 derajat celsius. Pada bulan Januari, badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, mengatakan cuaca ekstrem mengganggu sekolah sekitar 242 juta anak di 85 negara tahun lalu, termasuk Filipina, dengan gelombang panas yang memberikan dampak terbesar.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

DPR Minta PSU Pilkada 2024 Jelang Idul Fitri Perlu Ditinjau Ulang

Anggota Komisi II DPR RI Mohammad Toha. ANTARA/HO-Dokumen Pribadi.

Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi II DPR RI Mohammad Toha meminta pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada 2024 pada 24 daerah saat Ramadhan atau menjelang Idul Fitri harus ditinjau ulang karena bulan suci merupakan waktu untuk fokus melaksanakan ibadah.

“Bulan puasa itu bulan yang baik, untuk meningkatkan ketakwaan, berperilaku lebih baik, termasuk untuk memilih calon pemimpin yang baik dan tepat, tetapi bila waktunya mengganggu konsentrasi satu sama lain, maka sebaiknya ditunda,” kata Toha di Jakarta, Senin (3/3).

Dia menjelaskan sebanyak 24 daerah akan menggelar PSU pilkada, rinciannya 15 daerah melaksanakan PSU di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) dan sembilan daerah melaksanakan PSU di sebagian TPS dengan waktu pelaksanaannya pun berbeda-beda.

Yang paling cepat, menurut dia, PSU akan digelar pada 26 Maret 2025 di Kabupaten Magetan (Jawa Timur), Kabupaten Barito (Kalimantan Selatan), Kabupaten Siak (Riau), dan rekapitulasi ulang di Kabupaten Puncak Jaya (Papua Tengah).

Menurut Toha, tanggal 26 Maret 2025 bertepatan dengan 25 Ramadhan 1446 Hijriah atau lima hari sebelum (H-5) Idul Fitri.

Dia menilai momen tersebut kurang tepat untuk PSU, sebab umat Islam harus memperbanyak ibadah dan disibukkan dengan berbagai kebutuhan perayaan Idul Fitri, termasuk keperluan mudik, berkunjung ke pemakaman orang tua, keluarga, dan kegiatan lainnya.

“Menurut saya, sebaiknya PSU ditunda untuk menghormati umat Islam. Penyelenggara pemilu harus mengkaji ulang,” katanya.

Selain itu, dia pun mengingatkan bahwa kebutuhan anggaran untuk PSU itu berpotensi mencapai Rp1 triliun. Dana tersebut cukup besar sehingga perlu perencanaan dan pemeriksaan lebih cermat.

“Jangan terus-terusan KPU dan Bawaslu disorot sebagai lembaga yang melakukan pemborosan anggaran negara,” katanya.

Saat ini, menurut Toha, pemerintah sedang melakukan efisiensi anggaran yang dampaknya telah mengagetkan seluruh lembaga negara, juga masyarakat.

Semua pihak harus mendukung upaya pemerintah untuk melakukan rekonstruksi APBN dan APBD untuk menyejahterakan rakyat melalui program Astacita Presiden Prabowo.

“Tentu ini butuh waktu, jangan sampai pada masa transisi ini, KPU dan Bawaslu tidak memiliki sensitivitas, apalagi dana Pemilu 2024 yang mencapai Rp73 triliun belum dilakukan audit secara menyeluruh,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Akibat Keresahan Masyarakat, Akhirnya Pertamina Sampaikan Permintaan Maaf

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dalam konferensi pers yang digelar di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025). ANTARA/Putu Indah Savitri.

Jakarta, aktual.com – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyampaikan permohonan maaf atas keresahan masyarakat karena kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.

“Saya, Simon Aloysius Mantiri, sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini,” ujar Simon dalam konferensi pers yang digelar di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3).

Simon menyatakan bahwa Pertamina meyakini dan menyadari kejadian tersebut membuat resah masyarakat.

Atas keresahan itu, ia menegaskan komitmen Pertamina untuk memperbaiki tata kelola Pertamina menjadi lebih baik dan menghadirkan bahan bakar minyak (BBM) dengan kualitas yang sesuai dengan ketentuan pemerintah.

“Kami akan membenahi diri, kami akan memperbaiki diri,” kata Simon.

Dalam kesempatan tersebut, Simon juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terhadap 75 sampel BBM Pertamina, dinyatakan bahwasanya kualitas BBM Pertamina sudah sesuai standar.

“Hasil itu tentunya mendorong kami untuk terus melakukan pendampingan atau pun melakukan uji di seluruh SPBU Pertamina yang berada di seluruh wilayah Nusantara,” ucapnya.

Pernyataan tersebut ia sampaikan menyusul pengungkapan dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023. Kasus tersebut diduga menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp193,7 triliun.

Kejaksaan Agung menyatakan bahwa dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga melakukan pembelian (pembayaran) untuk RON 92, padahal sebenarnya hanya membeli RON 90 atau lebih rendah.

RON 90 tersebut kemudian dilakukan blending di storage/depo untuk menjadi RON 92 dan hal tersebut tidak diperbolehkan.

Modus tersebut lantas memantik kekhawatiran masyarakat akan kualitas BBM RON 92 SPBU Pertamina, dalam hal ini Pertamax.

Lemigas pun melakukan uji sampel pada BBM Pertamina, dan menyatakan bahwa seluruh sampel bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang diuji memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah.

Sampel yang diuji berasal dari berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang Selatan, serta Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Lestari Moerdijat: Dorong Pelestarian Bahasa Daerah Demi Mempertahankan Identitas dan Budaya Bangsa

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Aktual/DOK MPR RI

Jakarta, aktual.com – Dorong berbagai upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah sebagai bagian dari strategi mempertahankan identitas dan pelestarian budaya bangsa.

“Bahasa daerah di Nusantara yang merupakan warisan budaya dari para pendahulu kita harus mampu dilestarikan melalui berbagai upaya, sebagai bagian dari tanggung jawab untuk memperkuat identitas dan mempertahankan kekayaan budaya bangsa,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/3).

Pemerintah saat ini tengah menyusun peta jalan Revitalisasi Bahasa Daerah 2025–2029 yang menitikberatkan pada penerapan pendidikan berbasis bahasa ibu, pemanfaatan teknologi digital, dan peningkatan sinergi dengan pemerintah daerah serta komunitas lokal.

Catatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Indonesia memiliki lebih dari 718 bahasa daerah dengan 778 dialek, dan pada 2019 tercatat 11 bahasa daerah di antaranya dinyatakan punah karena sudah tidak ada penuturnya.

Menurut Lestari, arus modernisasi yang semakin deras dan mendorong percepatan berkurangnya penutur bahasa daerah berpotensi mengancam kelestarian bahasa daerah yang ada saat ini.

Karena itu, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, berbagai upaya untuk melestarikan eksistensi sejumlah bahasa daerah yang merupakan bagian dari identitas bangsa, harus segera dilakukan.

Peta jalan Revitalisasi Bahasa Daerah 2025-2029 yang disusun, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, diharapkan mampu mendorong upaya pelestarian bahasa daerah yang kita miliki.

Keterlibatan para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat dalam upaya merevitalisasi bahasa daerah, menurut Rerie, dapat memperkuat dan memperluas upaya pelestarian yang dilakukan.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong agar kolaborasi sejumlah pihak terkait dalam upaya revitalisasi bahasa daerah dapat terus dibangun demi memperkuat identitas dan melestarikan budaya bangsa sebagai bagian dari warisan kepada generasi penerus bangsa.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Mendikdasmen: Puasa Kuatkan Karakter Bangsa Wujudkan Generasi Emas

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti

Jakarta, Aktual.com – Ibadah puasa menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti berkaitan erat dengan pembentukan karakter manusia yang pada gilirannya dapat mewujudkan generasi emas.

Dalam ceramahnya yang bertema Pendidikan Akhlak Menuju Generasi Emas 2045, Mendikdasmen Mu’ti mengatakan puasa sebagai syariat Islam yang bertujuan untuk membawa, mendidik, dan menuntun manusia agar mendapatkan kebahagiaan dalam hidup dan menjadi makhluk yang mulia.

“Puasa bukan sekadar ritual tapi bagian dari sarana dan proses pendidikan agar kita menjadi hamba Allah yang berakhlakul karimah,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Senin (3/3).

Ia menjelaskan Indonesia 2045 merupakan generasi yang dicita-citakan para pendiri bangsa. Cita-cita itu secara konstitusional tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan pasal 33 ayat 1.

Dalam pembukaan UUD 1945, alinea keempat menyebutkan bahwa di antara tujuan didirikannya negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sementara pasal 33 ayat 1 UUD 45 menyebutkan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

“Kaitan antara tujuan didirikannya negara dan tujuan pendidikan maka ibadah puasa sangat erat kaitannya,” ujar Mu’ti.

Hal ini diperkuat dengan hasil kajian beberapa tafsir yang menyebut bahwa ibadah puasa merupakan bagian proses edukatif untuk menjadikan manusia makhluk yang bertakwa.

“Ibadah puasa adalah kesempatan untuk membersihkan jiwa kita, ruhani kita dari sifat yang tercela yang mendorong kita pada perbuatan nista yang membuat manusia jatuh pada derajat yang serendah-rendahnya,” katanya.

Lebih lanjut, Mendikdasmen menerangkan Generasi Emas 2045 adalah manusia yang serba tahu.

Generasi yang bertakwa (faithful), yakni memiliki ketakwaan karena kunci kemuliaan manusia dan kejayaan bangsa berada pada diri orang beriman dan berilmu pengetahuan.

“Generasi emas ini bisa dibentuk melalui puasa yang melatih kita untuk menjadi manusia yang mampu menahan diri, tidak rakus, merasa cukup dengan apa yang kita konsumsi, bersyukur dan mampu meningkatkan derajat kehidupannya dengan berderma kepada sesama,” ujarnya.

Menurut Mendikdasmen Mu’ti, sikap-sikap ini harus dimiliki oleh generasi masa depan agar mereka tidak hanya sukses bagi diri mereka sendiri melainkan juga memiliki komitmen untuk memajukan masyarakat dan berdedikasi demi kemajuan bangsa dan negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra

Bersama Le Minerale, Masjid Istiqlal Gelar Bukber

Umat muslim memadati area Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (2/3/2025). Umat muslim dari berbagai wilayah mendatangi Masjid Istiqlal untuk melaksanakan berbuka puasa bersama. Le Minerale membagikan 3.000-5.000 botol Le Minerale dan total sebanyak 8.000 makanan untuk umat muslim yang berbuka puasa di Masjid Istiqlal Jakarta. Gelaran buka puasa bersama (ifthar jama'i) selama bulan Ramadan 2025 merupakan salah satu program amaliyah Ramadan 1446 H di Masjid Istiqlal. Aktual/HO

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Berita Lain