Jakarta, Aktual.com – Serangan bom menewaskan hampir 30 orang di Pakistan, Jumat (23/6), satu bom mobil bunuh diri menewaskan setidak-tidaknya 13 orang di Quetta dan dua ledakan lagi menewaskan sedikit-dikitnya 15 orang di Parachinar.
Menurut keterangan kepolisian, tujuh polisi ikut tewas pada serangan pertama di Quetta di barat daya, yaitu saat polisi menghentikan sebuah mobil, yang ternyata bermuatan bahan peledak, saat diadakan pemeriksaan di dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Menurut Abdul Razzaq Cheema, direktur jendral polisi Propinsi Balukistan, yang beribu kota Quetta, pelaku meledakkan mobil itu, yang akan akan diperiksa.
Setidak-tidaknya 13 jenazah dibawa ke rumah sakit bersama 19 lagi yang terluka, kata Wasim Baiq, juru bicara Rumah Sakit Umum di Quetta.
Sementara itu, sembilan petugas keamanan, kata Fareed Sumalan, dokter di rumah sakit tersebut, berada di antara yang terluka.
Jamaat ur Ahrar, kelompok sempalan Taliban di Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pernyataan itu disampaikan melalui pesan kepada Reuters melalui juru bicara mereka, Asad Mansur.
“Serangan kami tidak akan berhenti sampai hukum Islam diterapkan di Pakistan,” kata juru bicara tersebut dalam pesannya.
Sementara itu, IS melalui pesan kepada wartawan setempat juga mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pada malam harinya, dua ledakan menyusul di kota Parachinar, beberapa ratus kilometer di Pakistan timur laut, menewaskan setidak-tidaknya 15 orang.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka